Liputan6.com, Jakarta - UMKM diakui menjadi salah satu penggerak ekonomi di banyak daerah, tak terkecuali di Kutoarjo, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Melihat potensi UMKM di wilayah tersebut, Telkom pun hadir untuk membantu pengembangan para pelaku UMKM lewat Rumah BUMN Kutoarjo.
Dibuka pertama kali pada 2021, Rumah BUMN yang diinisiasi Telkom ini hadir untuk memberikan pendampingan, pembinaan, serta pelatihan bagi para UMKM di Kutoarjo. Harapannya, kapasitas dan kapabiltas UMKM di wilayah sekitar bisa semakin berkualitas.
Advertisement
Menurut CEO Muda Rumah BUMN Pekalongan Iman Firmansyah, Rumah BUMN di wilayah ini hadir dengan kerangka kerja pembinaan UMKM yang meliputi empat tahap yakni go modern, go digital, go online, dan go global.
"Dengan framework tersebut, kami membantu para UMKM untuk melakukan peningkatan kualitas produk, digitalisasi usaha, peningkatan penjualan online, hingga melatih untuk mereka bisa melakukan penjualan di pasar global," tutur Iman saat kunjungan media ke Rumah BUMN Telkom di Kutoarjo.
Iman menjelaskan lebih lanjut, Rumah BUMN Telkom juga membantu para pelaku UMKM untuk meningkatkan bisnisnya lewat sejumlah inisiatif, seperti program pengurusan dan pembiayaan sertifikasi Halal bagi UMKM termasuk peningkatan kualitas produk UMKM tersebut.
Sejak 2016 hingga sekarang, Rumah BUMN di Jawa Tengah telah berhasil membawa sekitar 5.668 UMKM Go Modern. Sementara untuk tahun ini saja, ada 841 UMKM yang sudah ada di tahap tersebut.
Sebagai informasi, selain di Kutoarjo, Rumah BUMN Telkom di Jawa Tengah juga berada di Pekalongan dan Banjarnegara. Lalu untuk UMKM yang sudah sampai di tahap Go Digital sejak 2016 hingga sekarang, ada 5.247 UMKM dan 1.280 telah mencapai Go Online.
Sementara sebagai untuk membantu para UMKM melangkah ke Go Global, Telkom mendukung para UMKM binaannya untuk berpartisipasi dalam event internasional, seperti CAEXPO (China ASEAN Expo) 2023.
Kisah Pelaku UMKM Binaan Rumah BUMN Telkom di Kutoarjo
Kehadiran Rumah BUMN Telkom ini pun diakui membantu para UMKM yang ada di Kutoarjo. Sekadar diketahui, Rumah BUMN Telkomn ini berfokus pada pengembangan UMKM di bidang makanan, fesyen, maupun kerajinan.
Salah satu pelaku UMKM binaan Rumah BUMN Telkom Kutoarjo Haris Aprianto Setiawan mengaku ia terbantu dengan pendampingan yang sudah diberikan. Pemilik usaha teh bunga telang Sylvatea ini mengaku, dengan pendampingan yang diberikan, ia bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
"Kendala awal ketika berbisnis saya pikir adalah modal, tapi ternyata kendala utamanya adalah marketing atau distribusi produk. Jadi, bersama Rumah BUMN ini saya dibina untuk mendaftarkan diri di e-commerce, termasuk soal digital marketing," tuturnya.
Senada dengan Haris, Alip Sudarmanto pemiik bisnis Syahda Craft menuturkan, sejak bergabung dengan Rumah BUMN Telkom, ia difasilitasi untuk bisa memasarkan produknya ke lebih banyak orang. Syahda Craft sendiri menawarkan produk seni ukir lukis memanfaatkan medium pipa paralon.
Advertisement
Kisah Pelaku UMKM Binaan Rumah BUMN Telkom di Kutoarjo
Lalu pelaku UMKM lain yakni Kerasa yang menjual keripik kimpul ikut merasakan manfaat dari pendampingan Rumah UMKM Telkom, di bidang pemasaran.
Begitu pula UMKM Banggedhang yang menjual keripik pisang ikut mendapatkan pelatihan, serta akses ke kemasan produk yang lebih menarik untuk membantu penjualan.
Terakhir, ada Bambang Agung pemilik UMKM Flame Leather. Sesuai namanya, UMKM ini memasarkan produk berbahan kulit dan sepenuhnya bisa dikustomisasi sesuai keinginan pelanggan.
Para pelaku UMKM binaan Rumah BUMN Telkom Kutoarjo. (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)
"Kami memang masih di pasaran lokal dan pasarannya memang terus ada, tapi saya optimistis ke depannya dengan bantuan Rumah BUMN, kami bisa menjangkau pasar lebih luas," tuturnya.
(Dam/Ysl)
Infografis Gebrakan 30 Hari Menteri BUMN Erick Thohir
Advertisement
