Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Dikdik Sadaka mengungkapkan bahwa di era digital ini terdapat banyak bentuk dari bela negara yang bisa dilakukan oleh anak bangsa.
"Seperti menyebarkan hal positif lewat konten, menjadi influencer anti hoaks di keluarga, atau membuat personal branding yang bermanfaat di media sosial," ungkapnya pada acara forum diskusi publik "Gen Z Bela Negara, Emang Bisa?” di Cocorio Cafe and Resto Bandung, Jumat (24/11/2023).
Advertisement
"Kunci utamanya adalah bela dirimu dahulu, kemudian bela keluargamu dan berakhir dengan bela negaramu," imbuh Dikdik.
Hal itu harus dilakukan karena bela negara di era society 5.0 tak lagi identik dengan perang, angkat senjata, hingga bertempur. Pasalnya, era saat ini, senjata utama untuk bela negara adalah gawai pintar yang bisa menembus ruang akal seseorang.
Kenali Diri Sendiri
Selaras dengan itu, Sherly Annavita Rachmi yang dikenal sebgai influencer di kalangan anak muda juga mengatakan bahwa untuk bisa melakukan bela negara yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah mengenali diri sendiri.
"Kita bisa berkontribusi untuk bela negara sesuai dengan kapasitas kita masing-masing. Tetapi di saat sekarang ini, gawai adalah senjata paling ampuh untuk bela negara," katanya.
Selain itu, pelaku industri kreatif asal Bandung, Evan Driyandana menyebut bahwa untuk bisa melakukan bela negara dengan baik, anak muda harus menyadari bahwa bela negara bukan hanya kewajiban tetapi juga hak.
"Kalau kita udah tau hak bela negara, maka kita tidak akan merasa berat untuk melakukannya," sebutnya.
(*)
Advertisement