Liputan6.com, Jakarta - Pendiri raksasa elektronik Foxconn sekaligus miliarder Terry Gou mengumumkan keluar dari pencalonan untuk menjadi Presiden Taiwan berikutnya. Hal ini terjadi setelah pembicaraan dengan partai-partai oposisi mengenai gabungan pasangan tersebut gagal.
"Mereka yang mencapai hal-hal besar tidak mempermasalahkan reputasinya,” ujar Terry Gou dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Channel News Asia, ditulis Minggu (26/11/2023).
Advertisement
Ia tidak jelaskan detil alasan keluar dari pencalonan pemilihan presiden (Pilpres) Taiwan 2024. "Terry Gou mungkin dilupakan orang, tetapi demi masa depan China, memilih berkorban adalah caranya mendedikasikan seluruh cintanya pada tanah air," ujar dia.
Sehari sebelumnya, Terry Gou yang berencana mencalonkan diri sebagai calon independent menggelar konferensi pers yang disiarkan langsung bersama partai oposisi Kuomintang (KMT) dan Partai Rakyat Taiwan atau Taiwan People’s Party (TPP).
Meskipun terdapat pembicaraan mengenai upaya mencapai kesepakatan untuk bersatu melawan Democratic Progressive Party (DPP) yang berkuasa, partai-partai tersebut gagal mencapai kemajuan dalam hal merumuskan rencana untuk calon presiden yang bersatu.
Hou Yu-ih dari KMT dan Ko Wen-je dari TPP, mantan wali kota Taipei, keduanya bergegas mendaftarkan pencalonan pada Jumat, 24 November 2023 bersama pasangan mereka masing-masing Jaw Shaw-kong dan Cyntia Wu.
Wakil Presiden Lai Ching-te, adalah calon dari DPP. Di sisi lain, Presiden Tsai Ing-wen dijadwalkan meninggalkan jabatannya pada Mei 2024 karena batasan masa jabatan.
Keputusan tersebut mengakhiri pencalonan kedua miliarder Terry Gou sebagai Presiden Taiwan. Ia tidak merinci alasan atau langkah selanjutnya dalam kampanye presiden. Pada pertengahan November, komisi pemilu mengatakan, Gou mengumpulkan lebih dari 900.000 tanda tangan sah dan memenuhi syarat untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden independent. Terry Gou pertama kali mencalonkan diri sebagai presiden pada 2019.
Berdasarkan data Forbes, kekayaan Terry Gou mencapai USD 7 miliar atau sekitar Rp 109,07 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.582). Ia mengundurkan diri sebagai Chairman Foxconn yang resmi dikenal sebagai Hon Hai Precision Industry pada 2019 untuk upaya pertama mencalonkan diri sebagai presiden. Ia keluar dari pencalonan pada saat itu setelah gagal memenangkan KMT.
Miliarder Terry Gou Mundur dari Jajaran Dewan Direksi Foxconn Usai Calonkan Diri Jadi Presiden Taiwan
Sebelumnya diberitakan, miliarder Terry Gou mengundurkan diri dari dewan direksi Foxconn, produsen elektronik terbesar di dunia. Langkah Terry Gou ini dilakukan usai mengumumkan pencalonan sebagai Presiden Taiwan.
Kepada CNN, perusahaan induk Foxconn, Hon Hai Technology Group mengkonfirmasi pengunduran diri Terry Gou. Perseroan juga menyebutkan tidak akan segera memilih seorang direktur karena dewan tersebut memiliki delapan direktur dan direktur independen.
Pendiri Foxconn Terry Gou (72) yang mencatat kekayaan bersih USD 6,8 miliar membangun Hon Hai Precision Industry di Taiwan pada 1974.. Perusahaan ini berkembang menjadi Kerajaan bisnis global dan salah satu produsen elektronik terbesar di dunia. Klien utamanya Apple.
Pada 2019, ia menyerahkan kepemimpinan kepada Young Liu, Chairman Foxconn saat ini. Akan tetapi, tetap sebagai direktur dan bergabung dengan partai politik nasionalis Kuomintang.
Setelah menyatakan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai calon presiden independen pada 2024, Terry Gou kini harus mendapatkan sekitar 290.000 dukungan pada 19 September-2 November.
Pemilihan Presiden Taiwan yang dijadwalkan pada Januari terjadi di tengah ketegangan antara Taiwan dengan negara adidaya tetangganya, China.
Terry Gou telah kritik gerakan kemerdekaan Taiwan dan dicirikan ramah terhadap kepentingan bisnis China.
Ia bergabung dengan kelompok pendukung China untuk menantang Partai Democratic Progressive (DPP). Pencalonan Terry Gou merupakan pencalonan kedua sebagai presiden.
Pada Senin, 28 Agustus 2023, saat ditanya mengenai masalah konflik kepentingan Gou sebagai pemegang saham utama Foxconn yang punya investasi besar-besaran di China, Gou menuturkan bersedia “korbankan” aset pribadi di China jika terjadi serangan China.
“Saya tidak pernah berada di bawah kendali China. Saya tidak ikuti instruksi mereka,” ujar dia seperti dikutip dari Channel News Asia.
Advertisement
Pemilihan Presiden Taiwan
Dalam hasil jajak pendapat sebelum pengumumannya, menempatkan dia jauh di belakang kandidat terdepan, William Lai dari DPP yang berkuasa. Saat ini ia menjabat sebagai wakil presiden.
Gou telah berulang kali menuduh DPP melancarkan perang dengan China yang klaim pulau itu sebagai wilayahnya dengan sikap antagonis terhadap Beijing.
Pemerintahan yang dipimpin DPP dan Lai telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan China, tetapi ditolak. Hal ini lantaran China memandang mereka sebagai separatis.
Gou adalah salah satu tokoh bisnis yang terkenal di Taiwan pekan ini berusaha menyatukan oposisi melawan DPP, tetapi sejauh ini belum ada kesepakatan yang dicapai.
Dua kandidat lainnya dalam pemilihan adalah mantan Wali Kota Taipei Ko Wen-je dari Partai Taiwan People dan Hou Yu-ih dari partai oposisi Kuomintang yang secara tradisional mendukung hubungan dekat dengan Beijing.
Adapun pemilihan presiden Taiwan akan berlangsung pada 13 Januari 2024.
Terry Gou, Miliarder Pendiri Foxconn Calonkan Diri Jadi Presiden Taiwan
Sebelumnya, kabar baru datang dari miliarder pendiri perusahaan pemasok utama komponen Apple yaitu Foxconn, Terry Gou. Terry Gou sedang menjajaki pencalonan presiden untuk partai oposisi utama di Taiwan untuk kedua kalinya.
Melansir BBC, Sabtu (8/4/2023) Terry Gou kabarnya akan dinominasikan oleh Kuomintang (KMT), yang secara tradisional mendukung hubungan dekat dengan China.
Sebelumnya, pada 2019, Terry Gou mengundurkan diri sebagai bos Foxconn untuk mengajukan tawaran sebagai presiden, tetapi gagal dicalonkan.
Terry Gou sempat menyebut, satu-satunya cara untuk menghindari perang dengan China adalah dengan mengurangi ketegangan antara Washington dan Beijing dan mengeluarkan Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan.
Dalam beberapa waktu terakhir, ketegangan terjadi antara Taiwan dengan China terkait isu pemisahan pemerintahan.
Pada Rabu (5/4), Presiden Taw Tsai in Wen dijadwalkan bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California. Pertemuan yang simbolis itu memicu ketegangan antara Taiwan dan China.
Pendiri Foxconn Terry Gou, juga memperoleh kekayaannya dari pembuatan perangkat elektronik untuk perusahaan lain.
Menurut Forbes, kekayaannya saat ini sebesar USD 7,4 miliar atau Rp. 110,5 triliun (asumsi kurs Rp.15.500 per dolar AS).
Foxconn dikenal luas karena memproduksi banyak model iPhone untuk Apple.
Perusahaan itu dikenal sebagai salah satu perusahaan pertama di Taiwan yang berinvestasi di pabrik-pabrik di China, memanfaatkan biaya upah yang jauh lebih rendah di negara itu,
Jika berhasil dalam pencalonannya sebagai presiden, Terry Gou diperkirakan mengambil pendekatan yang lebih bersahabat dengan China.
Advertisement