Liputan6.com, Jakarta - Google tampaknya tak lama lagi akan mempensiunkan aplikasi Calendar untuk pengguna Android lawas.
Kabarnya, Google tengah bersiap untuk menyuntik mati aplikasi Google Calendar buat perangkat yang masih memakai sistem operasi Android Nougat 7.1 atau yang lebih lama.
Advertisement
Perubahan ini diketahui AssembleDebug dari TheSpAndroid, yang menemukan penanda di versi terbaru aplikasi Calendar (v 2023.46.0-581792699-release) yang disebut "UnsupportedOperatingSystem__enabled."
Dikutip dari Phone Arena, Senin (26/11/2023), penanda ini digunakan untuk menampilkan pesan kepada pengguna yang perangkatnya menjalankan sistem operasi yang tidak didukung.
Pesan khusus yang ditemukan dalam penanda ini memberitahu pengguna bahwa mereka harus memperbarui perangkatnya ke Android Oreo alias Android 8.0 atau yang lebih tinggi, apabila ingin terus memakai aplikasi Google Calendar.
Masalah keamanan diperkirakan jadi alasan penghentian dukungan Google Calendar untuk versi Android lawas, karena perangkat yang menjalankan OS lawas lebih rentan terhadap peretasan dan kehilangan data.
Selain itu, versi Android yang lebih baru juga menawarkan sejumlah fitur serta peningkatan yang tidak dihadirkan dalam versi lawas. Google pun meminta pengguna untuk memperbarui perangkat mereka ke versi Android terbaru.
Ini bukan kabar penghentian dukungan pertama untuk aplikasi Google pada Android lawas.
Awal bulan ini, Google menyatakan bahwa aplikasi Google Chrome teranyar atau versi 120, tidak akan lagi mendapatkan dukungan pada perangkat dengan Nougat atau yang lebih rendah.
Android Nougat atau 7.1 sendiri rilis pada tahun 2016, bersama dengan smartphone Google Pixel versi pertama, seperti dikutip dari Android Police.
Google memang belum mengumumkan secara resmi tentang penghentian dukungan aplikasi Google Calendar di Android Nougat. Namun kabar ini tampaknya mengisyaratkan bahwa pengguna sistem operasi lawas ini, harus mulai memperbarui perangkat mereka.
Android 13 Jadi OS Android Paling Banyak Digunakan
Menurut laporan terbaru Google, Nougat masih digunakan di 2,6 persen perangkat Android. Sementara, Android 13 jadi versi operating system atau OS Android yang paling banyak digunakan oleh perangkat dengan sistem operasi tersebut saat ini.
Temuan tersebut tercatat per 1 Oktober 2023, melalui sebuah pembaruan yang rilis dua tahunan di Android Studio. Sebelumnya, Google memperbarui data distribusi versi Android setiap bulan, namun tidak lagi dilakukan.
Dalam laporan Gizchina, dikutip Jumat (3/11/2023), Android 13 mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam lima bulan sejak pembaruan data terakhir, dengan peningkatan pangsa pasar 7,4 persen.
Peningkatan ini mendorong versi yang rilis lebih dari satu tahun ini, naik tiga peringkat, membuatnya jadi versi Android yang paling banyak digunakan saat ini.
Saat perhitungannya, Google mencatat sistem operasi Android 13 sudah digunakan di 22,4 persen perangkat Android yang aktif.
Uniknya, Android 11 berada di peringkat kedua, dengan 21,6 persen perangkat aktif yang menggunakannya, melampaui pangsa 15 persen dari penerusnya, Android 12.
Advertisement
Jumlah Pengguna Android Lawas
Pengguna perangkat dengan Android 10 ternyata juga masih cukup banyak dengan pangsa 16,1 persen perangkat aktif, melampaui Android 12.
Sistem operasi Android Pie atau Android 9, juga masih ada di 10,5 persen perangkat, namun versi lama ini cepat menyusut jumlahnya. Sementara Android Oreo ada di 7,3 perangkat
Sedangkan Nougat, Marshmallow, dan Lollipop, hanya dipakai di sekitar dua persen perangkat Android, dengan Nougat sebesar 2,6 persen, Marshmallow 1,9 persen, dan Lollipop 1,4 persen.
Adapun, laporan ini tidak menyertakan Android 14, mengingat versi terbaru itu baru saja diluncurkan setelah tanggal laporan tersebut.
Distribusi Android sendiri terbilang cukup terfragmentasi atau terbagi-bagi, karena Google tidak merilis pembaruan secara langsung ke pengguna.
Alih-alih, mereka meluncurkan update ke produsen perangkat, yang kemudian bertanggung jawab meluncurkan pembaruan ke perangkat-perangkatnya. Proses ini bisa memakan waktu berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, tergantung produsen.
Perangkat Android Lebih Beragam di Pasaran
Alasan lainnya adalah karena banyaknya perangkat Android di pasaran, dengan setiap dari mereka punya konfigurasi hardware uniknya sendiri.
Selain itu, tidak sedikit pengguna yang ogah memperbarui perangkatnya ke Android terbaru, karena khawatir soal masa pakai baterai, kinerja, atau kompatibilitas dengan aplikasi tertentu.
Penggunaan versi Android lawas pun dapat membuat pengalaman pemakaian perangkat jadi kurang bagus, karena masalah performa seperti lemotnya aplikasi, hingga lag.
Dari segi keamanan, penggunaan Android lawas juga membuat perangkat lebih rentan terkena serangan malware atau masalah keamanan siber lainnya. Selain itu, beberapa aplikasi atau game juga mungkin tidak akan bisa berfungsi dengan baik di versi Android yang lebih lama.
Advertisement