Balon Gas Meledak Saat Hari Guru Nasional, Ada Guru yang Alami Luka Bakar

Perayaan Hari Guru di SDN 1 Cimuning, Mustikajaya, Bekasi, pada Sabtu, 25 November 2023, memakan korban akibat balon gas yang akan diterbangkan meledak.

oleh Winda Syifa Sahira diperbarui 26 Nov 2023, 13:52 WIB
Balon Gas Meledak Saat Hari Guru Nasional di SDN 1 Cimuning, Mustikajaya, Bekasi, pada Sabtu, 25 November 2023. (Dok. Tangkapan Layar Instagram/ @peristiwa_bekasi)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Guru Nasional dirayakan setiap tahunnya setiap 25 November. Momen perayaan ini seharusnya dipenuhi kebahagiaan. Namun, perayaan Hari Guru di SDN 1 Cimuning, Mustikajaya, Bekasi, pada Sabtu, 25 November 2023, memakan korban akibat balon gas yang akan diterbangkan meledak.

Video dari peristiwa itu diunggah oleh akun @peristiwa_bekasi, yang menampilkan sejumlah guru berdiri di tengah lapangan sambil memegang balon gas yang akan diterbangkan secara bersama-sama, dalam rangka memperingati hari guru. Balon tersebut tiba-tiba meledak dan terlihat kobaran api yang disebabkan oleh ledakan itu. Setelah ledakan terjadi, para guru pun berhamburan dan menjauhi area ledakan.

Dalam keterangan video tersebut, dijelaskan bahwa ledakan itu melukai beberapa orang dan diduga diakibatkan oleh korek api. "Menurut pengirim info saat itu balon diputusin pakai korek api dan akhirnya meledak dan melukai beberapa orang," tulis keterangan itu.

Video itu juga menampilkan seorang guru yang wajah dan tangannya dibalut oleh perban karena mengalami luka bakar akibat ledakan tersebut. Ia juga terlihat dituntun oleh beberapa orang untuk masuk ke dalam mobil ambulans agar mendapatkan perawatan lebih lanjut.

"Korban dilarikan ke puskesmas terdekat untuk menjalani perawatan," tulis keterangan tersebut.

"Semoga bapak dan ibu guru lekas sembuh. Aamiin," tutup keterangan itu.

Peristiwa itu mendapatkan perhatian warganet. Mereka berkomentar mengenai penggunaan korek api untuk memutuskan tali balon tersebut yang dinilai dapat membahayakan.

"Itu Yang Putusin Pake korek Siapa Dah?,,Ko Bisa Kepikiran Pake Korek.Pdhl Di Dalem Isi nya Gas 😐," tulis seorang pengguna.


Komentar dari Warganet

Guru yang terkena luka bakar akibat balon gas meledak saat Hari Guru Nasional di SDN 1 Cimuning, Mustikajaya, Bekasi, pada Sabtu, 25 November 2023. (Dok. Tangkapan Layar Instagram/ @peristiwa_bekasi)

"Yaa Allah Bu, glowing dahhh, knapa gak pake gunting aja, itu kan balon pake gas isi nya....," tulis pengguna lain.

"BARU KALI INI NEMU YANG PAKAI KOREK😭," tulis seorang warganet.

Warganet lain menyarankan untuk tidak lagi menggunakan balon gas saat perayaan, karena selain berbahaya juga berdampak buruk bagi lingkungan. "Langsung cosplay "the mummy" ...fyi aja bapak2 dan ibu2...pelepasan balon secara simbolis lebih baik ditiadakan,karena biasanya balon yang dilepas ke udara akan terbawa sampai ke lautan dan akan dimakan oleh biota laut ..lebih baik ganti aja simbolis nya jadi burung merpati atau pelepasan burung emprit buat predator elang atau apalah yang kira2 berguna," tulis pengguna itu.

Warganet lainnya juga mendoakan para guru yang menjadi korban dari peristiwa tersebut. "Ya Allah,, syafakillah ya bu guru🤲🏻🤲🏻," tulis seorang warganet.

"Lekas sembuh para guru😢," ungkap warganet lainnya.

"Semoga diberi ketabahan dalam menghadapi musibah," tulis warganet lain.


Bahaya Melepas Balon Gas Ke Udara

Ilustrasi balon (Dok.Unsplash)

Pada beberapa momen spesial, tak sedikit orang yang mengadakan perayaan pelepasan balon gas ke udara. Hal ini mungkin terlihat bagus, namun tak banyak yang menyadari bahwa hal ini dapat berbahaya bagi lingkungan.

Dilansir dari kanal Citizen6 Liputan6.com, Kamis, 17 Desember 2020, semua balon yang sudah dilepaskan ke udara, terlepas dari sengaja atau tidak, akan kembali ke bumi sebagai sampah dan dapat membunuh hewan yang tak terhitung jumlahnya.

Balon dapat kembali ke darat dan laut di mana itu bisa disalah artikan sebagai makanan dan dimakan oleh hewan. Banyak hewan seperti penyu, lumba-lumba, paus, ikan dan burung telah dilaporkan terdapat balon di dalam perut hewan tersebut.

Memang pada kenyataannya, diketahui bahwa pelepasan balon memiliki beberapa implikasi yang berbahaya bagi lingkungan. Dilansir dari forbes.com, berikut adalah beberapa alasan mengapa balon gas buruk bagi lingkungan.

1. Menjadi Sampah di Laut

Usai melepas puluhan atau bahkan ratusan balon gas ke udara, apakah Anda pernah berpikir ke mana selanjutnya mereka akan pergi? Tentu saja kebanyakan akan jatuh ke laut dan menjadi sampah di sana. Tak hanya menambah tumpukan sampah di laut, balon-balon tersebut juga bisa menjadi "santapan" hewan laut. 


2. Membunuh Hewan Laut

Ilustrasi mimpi melihat ikan mati/Copyright unsplash/Tien Vu Ngoc

Balon yang dilepaskan ke udara tidak akan hilang begitu saja, mereka juga akan tersangkut pada sesuatu seperti cabang pohon atau kabel listrik. Lalu mengempis dan kembali ke bawah atau naik sampai mereka meletus dan jatuh kembali ke bumi dan akan berakhir di laut.

Balon dapat disalahartikan sebagai makanan dan jika dimakan oleh hewan laut balon dan sampah laut lainnya dapat menyebabkan hilangnya nutrisi, internal cedera, kelaparan, dan kematian.

Tali atau pita yang sering ditemukan menempel pada balon juga dapat menyebabkan belitan pada hewan-hewan laut. Sebuah studi ilmiah baru-baru ini di jurnal Scientific Reports menemukan bahwa puing-puing, seperti bahan balon, lebih berbahaya bagi burung laut meskipun sebagian besar dari yang mereka konsumsi adalah plastik.

Menurut ringkasan penelitian di situs Phys.org, data menunjukkan bahwa jika burung laut akan menelan sepotong plastik dan memiliki peluang kematian sekitar 20 persen, lalu meningkat menjadi 50 persen. Itulah yang akan terjadi pada balon yang kita lepas ke udara dan berakhir di laut.


3. Pencemaran Lingkungan

Ilustrasi Pencemaran Lingkungan Akibat Buang Sampah Sembarangan Credit: pexels.com/Yogendra

Limbah padat yang menumpuk di garis pantai saluran air, dikenal sebagai sampah laut. Sampah laut dikenali sebagai bentuk pencemaran selama lebih dari 50 tahun dan sering digambarkan sebagai salah satu masalah pencemaran laut yang paling luas karena ditemukan dari lokasi pantai paling terpencil hingga pantai yang paling banyak dikunjungi di seluruh dunia.

Pembersihan Pesisir Internasional tahunan The Ocean Conservancy melaporkan bahwa dari 2008 hingga 2016 hampir 300.000 balon ditemukan di sepanjang pantai AS. Jumlahnya lebih dari 31.000 balon per tahun. Hal ini bisa terjadi lantaran kurangnya pengetahuan masyarakat dan tidak mengerti bahwa tidak ada balon yang "ramah lingkungan", bahwa setiap balon yang dilepaskan menjadi sampah dan bisa berbahaya.

4. Bahaya bagi Satwa Liar

Balon gas yang diterbangkan ke udara dapat menimbulkan risiko bagi satwa liar karena kemungkinan tertelan lantaran warnanya yang menarik atau pitanya yang dapat menjerat hewan. Melansir dari encenter.org, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan usai menggunakan balon agar tak berdampak buruk bagi lingkungan yaitu sebagai berikut:

  1. Jangan pernah melepaskan balon ke udara.
  2. Ambil balon atau pita yang Anda temukan dan buang dengan benar.
  3. Jika karena suatu alasan Anda menggunakan balon, setelah selesai, pastikan untuk meletuskannya dan membuangnya dengan benar potong tali atau pita, dan buang di tempat sampah.
Infografis Masalah Pemicu & Solusi Marketplace Guru (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya