Timnas AMIN Kritik IKN: Masyarakat Banyak yang Miskin, Etis Enggak Bikin Istana seperti Itu?

Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengkritik keras megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai langkah pemerintah membangun ibu kota baru tidak tepat.

oleh Aries Setiawan diperbarui 26 Nov 2023, 14:51 WIB
Asisten Pelatih Timnas AMIN (Anies-Muhaimin), Jazilul Fawaid. (Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra)

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengkritik keras megaproyek Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menilai langkah pemerintah membangun ibu kota baru tidak tepat.

Asisten Pelatih Timnas AMIN (Anies-Muhaimin), Jazilul Fawaid, sepakat dengan Anies lantaran secara moral masih banyak warga miskin di Indonesia, tetapi pemerintah malah membangun IKN yang megah.

"Kita ini masyarakat Indonesia secara besar ini kan hidupnya masih banyak yang miskin, masa iya sih kita buat istana yang begitu besar seperti itu? Itu moral ya, bukan soal undang-undang," ujar Jazilul ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta, Minggu (26/11/2023).

"Etis enggak secara moral kalau kita masyarakatnya masih banyak yang miskin tapi kita bangun istana? Kan enggak," ucap Jazilul.

Dia membuka peluang bahwa bisa saja Undang-Undang IKN direvisi kembali di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Jazilul pun menargetkan jika Anies-Muhaimin menang pilpres 2024, akan mengambil keputusan terbaik terkait IKN.

"Kan tentu IKN itu dibahas di undang-undang kan. Sikapnya sudah ada di DPR waktu itu, masing-masing partai. Kalau undang-undang kan biasa, bisa direvisi, bisa diperbaiki," ujar Jazilul Fawaid.

"Ya makanya kita menangkan dulu supaya keputusannya bisa diambil yang terbaik," pungkas Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.

Sebelumnya, Anies Baswedan mengkritik keras proyek IKN Nusantara di depan puluhan ribu warga Muhammadiyah saat acara Dialog Terbuka Muhammadiyah Bersama Calon Pemimpin Bangsa. Acara tersebut digelar di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Rabu (22/11/2023).


Anies Kritik Keras Proyek IKN Nusantara

Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Capres Anies Baswedan melontarkan kritik atas pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Kritik keras Anies disampaikan saat tanya jawab bersama panelis dalam uji publik bertajuk dialog terbuka di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah.

Anies Baswedan awalnya mendapatkan pertanyaan oleh peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro yang dalam dialog itu menjadi panelis bidang kesehatan dan kesejahteraan Sosial.

Mulanya Siti Zuhro bertanya sikap Anies dan Cak Imin terhadap pemilu yang dampaknya sampai pada desentralisasi dan otonomi daerah. Dia pun lanjut bertanya apakah IKN prospektif untuk Indonesia.

"Izin Pak Moderator berkaitan dengan yang dijelaskan Mas Anies, tentang IKN karena otonomi daerah itu terkait. Kalau otonomi daerah tidak prospektif, apakah IKN itu prospektif untuk Indonesia?" tanya Siti Zuhro, dilihat dalam siaran YouTube TvMu Channel, Rabu (22/11/2023).

Lantas, Anies menjawab dengan lugas pertanyaan Siti Zuhro. Menurut Anies, pembangunan kota baru justru akan menghasilkan ketimpangan.

"Ketika tujuan membangun kota baru dan ibu kota baru adalah dengan alasan pemerataan, maka itu tidak menghasilkan pemerataan yang baru. Mengapa? Karena itu akan menghasilkan sebuah kota baru yang timpang dengan daerah-daerah yang ada di sekitarnya," jawab Anies.

Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 itu menjelaskan, apabila tujuan dibangunnya IKN Nusantara adalah untuk pemerataan, maka pemerintah harusnya fokus membangun kota-kota kecil yang ada di Indonesia.

"Kalau mau meratakan Indonesia maka bangun kota kecil menjadi menengah, kota menengah menjadi besar di seluruh wilayah Indonesia, bukan hanya membangun satu kota di tengah-tengah hutan," ujar Anies.


Langkah Pemerintah Bangun IKN Enggak Nyambung, Anies Minta Dikaji Ulang

Presiden Jokowi bersalaman dengan bakal calon presiden Anies Baswedan. (Biro Sekretariat Presiden RI)

Oleh sebab itu, Anies menilai langkah pemerintah membangun IKN tak tepat. Dia bahkan menyebut langkah yang diambil pemerintah untuk membangun IKN tidak nyambung dengan tujuan yang ingin dicapai.

"Karena membangun satu kota di tengah hutan itu sesungguhnya menimbulkan ketimpangan yang baru. Jadi antara tujuan dengan langkah yang dikerjakan itu enggak nyambung," jelas Anies.

Lalu, capres yang diusung Partai Nasdem, PKB dan PKS itu menegaskan pembangunan IKN harus dikaji kembali secara matang untuk menghindari masalah-masalah yang dapat timbul ke depan. Dia memandang, IKN tidak tepat dibangun sebagai solusi untuk Indonesia yang setara.

"Nah kami melihat di sini problem, ini problem karena itu ini harus dikaji secara serius karena tujuan kita yang saya sampaikan tadi Indonesia yang setara, Indonesia yang merata, argumennya sama tapi menurut kami langkahnya bukan dengan membangun satu kota, tapi justru dengan membesarkan semua kota yang ada di seluruh Indonesia," kata Anies Baswedan.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

Infografis Siap-Siap Jakarta Ganti Nama Jadi DKJ Usai IKN Resmi Pindah. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya