Liputan6.com, Jakarta Asisten Pelatih Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) Jazilul Fawaid meyakini suara Anies-Muhaimin di Jawa Barat bakal menyalip pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Jazilul menyatakan pasangan Anies-Muhaimin tinggal menunggu jadwal kampanye resmi dan bakal langsung meraup suara di Jabar.
Advertisement
Hal ini ditegaskan Jazilul menanggapi pernyataan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Ridwan Kamil. Sebelumnya, Ridwan Kamil yang juga merupakan mantan Gubernur Jawa Barat, memamerkan hasil survei internal elektabilitas pasangan nomor urut 2 itu menang di Jabar.
"Ya, suara AMIN di Jabar tinggal dibalik saja, sebentar sudah balik di AMIN. Kan kemarin memang Pak Prabowo belum dibalik, nunggu kampanye resmi, tinggal dibalik. Tek, langsung sudah balik ke AMIN," kata Jazilul.
"(Jawa Barat) bukan hanya target, itu basis utama kita juga," tambah Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Jazilul menilai wajar jika Ridwan Kamil menyebut Prabowo-Gibran menang lantaran dia adalah tim suksesnya. Sebaliknya, bila ditanyakan ke mantan Gubernur Jawa Barat yang juga Asisten Pelatih Timnas AMIN, Ahmad Heryawan, maka pasangan Anies-Muhaimin yang menang di Jabar.
"Ya kan ketua tim sukses dia, ya harus ngomong begitu. Kalau tanya ke Aher, kata Pak Aher yang menang AMIN. Tinggal di balik dikit, AMIN yang menang," ujar Jazilul Fawaid.
Timnas AMIN Sebut Anies-Muhaimin Berpotensi Menang Besar di Pilpres 2024
Jazilul Fawaid bahkan menegaskan berdasarkan hasil survei internal, pasangan Anies-Muhaimin berpotensi menang besar pada pilpres 2024.
"Yang jelas ada survei internal tapi tidak dipublikasi," kata Jazilul.
Namun, Jazilul tetap tidak ingin membuka data survei internalnya. Yang jelas, ditegaskan Jazilul, pasangan Anies-Muhaimin berpotensi menang besar di pilpres 2024.
"Enggak, enggak, jangan (dibuka survei internal). Namanya itu tidak dipublikasi. Yang jelas potensi AMIN menang besar," klaim Jazilul.
Jazilul menghormati survei-survei yang beredar terkait pasangan AMIN. Meskipun, pasangan itu masih berada di urutan terbawah.
"Hasil survei yang ada beredar di masyarakat kita apresiasi, metodenya beda-beda. Jadi buat AMIN yang penting hari ini survei internal kami menunjukkan kita punya peluang yang besar buat menang," ucap Jazilul.
Advertisement
Ridwan Kamil Sebut Survei Internal Prabowo-Gibran Menang di Jabar dengan 51,57%
Sebelumnya, Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Jawa Barat, Ridwan Kamil, memamerkan hasil survei internal soal elektabilitas capres-cawapres di Jabar. Hasilnya, pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran unggul.
"Ini survei yang kami lakukan pada minggu-minggu ini," ujar Ridwan Kamil membuka paparan datanya dalam acara pengukuhan struktur TKD Jawa Barat, Sabtu (25/11/2023).
Ridwan Kamil mengeklaim pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan elektabilitas 51,57 persen di Jawa Barat. Sementara itu, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mendapat elektabiltas 25,96 persen dan Ganjar-Mahfud mendapat angka 11,76 persen.
"Kampanye belum dimulai ya. Bapak (Prabowo) sudah meraih simpati warga Jawa Barat di angka mendekati 52 persen," ujar Ridwan Kamil di hadapan Prabowo.
Survei LSI Denny JA: Prabowo-Gibran 40,3%, Ganjar-Mahfud 28,6%, Anies-Cak Imin 20,3%
Hasil tidak beda jauh juga tergambar dari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) Denny JA. Survei terbaru LSI Denny JA memperlihatkan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran masih berada di posisi teratas. Sementara, Ganjar Pranowo-Mahfud Md di posisi kedua, dan Anies-Muhaimin di posisi buncit.
Peneliti LSI Denny JA Adjie Al Faraby menyatakan, jarak elektabilitas antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud bahkan terpaut jauh.
"Kami melihat ada tren elektabilitas yang semakin menjauh antara pasangan Prabowo-Gibran dengan pasangan Ganjar-Mahfud," kata Adjie dalam konferensi pers daring, Senin (20/11/2023).
Adjie menyampaikan, pada September 2023 lalu elektabilitas Prabowo-Gibran berada di angka 39,3 persen. Kemudian, Oktober 2023 menurun di angka 36,8 persen, dan pada November 2023 ini naik di angka 40,3 persen pasca-penetapan pasangan calon.
Sedangkan untuk pasangan Ganjar-Mahfud, elektabilitasnya tinggi pada September 2023 dengan 36,9 persen. Lalu di angka 35,3 persen pada Oktober 2023, namun turun usai penetapan pasangan calon.
"Sekarang turun jauh, ya turun jauh di angka 28,6 persen," kata Adjie.
Hal berbeda justru terjadi pada capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) yang elektabilitasnya meningkat dibandingkan pada periode September 2023. Diketahui, saat itu Anies-Muhaimin selalu berada di posisi buncit survei dengan elektabilitas yang cenderung stagnan.
"Kemudian Anies-Gus Muhaimin di saat September kita lakukan survei dan saat survei ini kita rilis memang waktu itu sempat banyak komplain dari timnya Anies maupun Cak Imin ya," ujar Adjie.
"Tapi sekarang kita lihat trennya mengalami kenaikan dari 15 persen di September 2023, kemudian naik di angka 17,2 persen, lalu naik lagi di angka 20,3 persen," sambung dia.
Adjie menuturkan, survei menggunakan metode penelitian multi stage random sampling dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Margin of error survei sebesar ± 2.9 persen.
Survei dilakukan pada periode 6-13 November 2023 dengan melibatkan 1.200 responden.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka.com
Advertisement