Liputan6.com, Jakarta - Dalam sebuah studi 2023 yang diterbitkan di Nature Mental Health, para peneliti dari Fudan University di Shanghai dan University of Cambridge di Inggris mencari hubungan antara risiko depresi peserta dan tujuh faktor gaya hidup secara spesifik.
Gaya hidup tersebut seperti konsumsi alkohol, diet, aktivitas fisik, tidur, merokok, perilaku menetap, dan hubungan sosial.
Advertisement
Selama sembilan tahun, peneliti menganalisis data kesehatan Biobank Inggris lebih dari 280.000 orang dewasa (usia rata-rata 58) untuk menentukan perilaku gaya hidup sehat mana dan apakah kombinasi dari perilaku ini paling terkait dengan penurunan risiko depresi.
Pada akhirnya, mereka menyimpulkan: "Kami menemukan bahwa gaya hidup sehat menurunkan risiko depresi di seluruh populasi dengan risiko genetik yang bervariasi." seperti dikutip dari Real Simple pada Senin, (27/11/2023).
Faktor Gaya Hidup Teratas Terkait dengan Penurunan Risiko Depresi
Secara individual, setiap gaya hidup sehat memberikan perlindungan "signifikan" terhadap depresi.
- Tidur tujuh hingga sembilan jam per malam menurunkan risiko sebesar 22 persen
- Tidak merokok, 20 persen
- Sering bersosialisasi atau teratur berinteraksi sosial, 18 persen
- Olahraga teratur dan aktivitas fisik, menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia, 14 persen
- Tidak sedang menetap, 13 persen
- Minum, paling banyak, alkohol tingkat kecil hingga sedang, 11 persen
- Mempraktikkan gaya hidup sehat dengan makan dan nutrisi yang sehat (menurut US Dietary Guidelines for Americans), 6 persen
Hasil Penelitian
Tetapi ketika digabungkan, peluangnya tampaknya lebih baik. Subjek masing-masing diberi skor dari 0 hingga 7, berdasarkan berapa banyak faktor yang termasuk dalam kehidupan mereka, dan dikategorikan ke dalam tiga kelompok:
Mereka yang memiliki "gaya hidup yang tidak menguntungkan" (skor 0 hingga 1), "gaya hidup menengah" (skor 2 hingga 4), dan "gaya hidup yang menguntungkan" (skor 5 hingga 7).
Tidak heran, mengikuti lebih banyak kebiasaan sehat tampaknya memiliki manfaat besar untuk mengurangi risiko depresi.
Advertisement
Kebiasaan Hidup Sehat Turunkan Risiko Depresi hingga 57 Persen
Dibandingkan dengan kelompok gaya hidup yang tidak menguntungkan, gaya hidup menengah (mengikuti dua hingga empat kebiasaan sehat ini) dikaitkan dengan risiko depresi 41 persen lebih rendah, dan gaya hidup sehat (terdiri dari lima hingga tujuh kebiasaan) dikaitkan dengan risiko depresi 57 persen lebih rendah.
Para peneliti juga mengevaluasi subset pemindaian otak peserta, mencatat bahwa otak kelompok gaya hidup sehat menunjukkan penanda struktural penting yang berkaitan dengan depresi, termasuk "volume korteks orbitofrontal yang lebih besar dan korteks prefrontal medial, yang mungkin menyarankan peningkatan kontrol kognitif dan regulasi emosi.
Mereka menjelaskan lebih lanjut dalam artikel penelitian bahwa tidur yang cukup, konsisten, berkualitas baik "mempromosikan mekanisme plastisitas sinaptik di hippocampus yang mengoptimalkan respons emosional terhadap stresor perilaku di masa depan."
Depresi Kondisi Kesehatan Mental yang Kompleks
Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang kompleks yang dapat dikaitkan dengan sejumlah penyebab dan faktor risiko yang bertepatan. Mengetahui bahwa perilaku tertentu dalam kendali kita dapat memberikan pertahanan lain terhadapnya adalah langkah penting.
Dan itu adalah motivasi yang lebih kuat untuk berjalan-jalan, tidur tepat waktu, menghindari pesta minuman keras, dan memperbanyak konsumsi buah dan sayur.
Advertisement