Ganjar Ingatkan Pengorbanan Reformasi, Sebut Demokrasi Harus Berjalan dengan Baik

Calon Presiden Ganjar Pranowo, mengingatkan masyarakat Indonesia akan pengorbanan dan semangat reformasi dalam upaya menciptakan Indonesia sejahtera dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Nov 2023, 01:05 WIB
Calon Presiden Ganjar Pranowo di Sulawesi Selatan, Sabtu (25/11/2023). (Foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden Ganjar Pranowo, mengingatkan masyarakat Indonesia akan pengorbanan dan semangat reformasi dalam upaya menciptakan Indonesia sejahtera dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN).

Dia menegaskan, sejarah reformasi harus menjadi pijakan untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Ganjar pun ingin memfokuskan perhatian pada peningkatan kesejahteraan dan pembenahan sistem agar terhindar dari praktik KKN.

Hal itu disampaikan Ganjar dalam sambutannya dalam acara pelantikan Tim Pemenangan Daerah Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan, Sabtu (25/11/2023).

"Hari ini, kita hutang besar kepada mereka (pahlawan), kita punya hutang besar pada republik ini, maka demokrasi dan demokratisasi harus berjalan dengan baik, harus berjalan dengan fair, agar pemerintah ini semakin bersih, semakin melayani, makin anti korupsi," kata Ganjar di Centre Point Of Indonesia (CPI), Kota Makassar.

Politikus PDIP ini menegaskan bahwa agenda reformasi harus terus diaktualisasikan dalam pembangunan Indonesia ke depan.

Fokus dalam agenda reformasi yang diusung oleh Ganjar adalah peningkatan transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, akses kesehatan, pendidikan yang baik dan anti KKN.

Ia berkomitmen untuk menciptakan sistem yang terbuka dan akuntabel, sehingga setiap tindakan pemerintah dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.

"Itu juga kita harapkan, anak-anak kita kemudian bisa mendapatkan akses kesehatan, pendidikan yang baik, dan kita akan mendapatkan bonus demografi," ungkap Ganjar.

 


Jadi Motivasi

Ganjar mencatat momen-momen penting seperti dobrakan anak muda pada tahun 1928 dan proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945, sebagai sebuah motivasi dalam memperjuangankan Indonesia lebih baik.

"Kita belum lupa anak-anak muda, mahasiswa pada 1998, mereka turun ke jalan, diantaranya ada yang meninggal, mereka menginginkan perubahan pada republik ini, mereka menginginkan adanya reformasi dikakukan, pemerintah tidak sentralistis, daerah bisa tumbuh karena ada otonomi," tutur Ganjar.

"Mereka membikin kekuatan untuk mengingatkan kepada para pemimpin, bahwa kepemimpinan itu ada batasnya," lanjut Ganjar.

 


Berperan Aktif

Dengan penuh semangat, Ganjar mengajak masyarakat untuk bersama-sama berperan aktif dalam mewujudkan agenda reformasi ini.

"Terima kasih kawan-kawan untuk membikin udah mental kita makin baja, anak-anak yang hebat, kekuatan dari anak-anak bangsa yang tidak pernah menyerah, ditekan apapun, diinjak kayak apapun, kita adalah penjaga republik yang akan menghantarkan Indonesia pada mimpi besar harapan pahlawan," pungkas Ganjar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya