PP Persis Desak OKI Segera Bergerak Hentikan 'Genosida' di Palestina

PP Persis sangat prihatin atas tragedi kemanusiaan yang terjadi akhir-akhir ini di bumi Palestina terutama sejak tanggal 7 Oktober 2023

oleh Arya Prakasa diperbarui 27 Nov 2023, 14:00 WIB
Konferensi pers Musyawarah Kerja Nasional (Musykernas) Persis di Bandung, Minggu (26/11/2023).

Liputan6.com, Bandung - Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) mendesak Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan lembaga HAM internasional lainnya agar bergerak menghentikan kejahatan perang di Palestina. Sebab sejumlah organisasi kemanusiaan internasional dinilai membiarkan peristiwa itu terjadi.

Wakil Ketua Umum PP Persis, Atip Latipulhayat mengatakan, PP Persis sangat prihatin atas tragedi kemanusiaan yang terjadi akhir-akhir ini di bumi Palestina terutama sejak tanggal 7 Oktober 2023. Karena, belasan ribu jiwa telah gugur-syahid akibat agresi tentara Israel yang melakukan "genosida" atas bangsa Palestina.

PP Persis juga mengecam keras kekejaman Israel dan mendesak lembaga dunia terutama PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), OKI, dan lembaga HAM internasional dengan segala kewenangan yang dimilikinya untuk bergerak serta tidak melakukan pembiaran atas kejahatan yang dilakukan Israel.

"Kami akan mengirimkan surat langsung kepada OKI menuntut agar bergerak menghentikan peristiwa itu di Palestina. Karena dalam penilaian kami Palestina itu dibiarkan sendiri," kata Atip usai Musyawarah Kerja Nasional (Musykernas) di Bandung, Minggu (26/11/2023).

Di samping itu, menurut Atip, poin ketiga yaitu PP Persis mengapresiasi segala macam bentuk dukungan dari Pemerintah Indonesia untuk bangsa Palestina. Mulai dari pembelaan untuk Palestina di forum PBB hingga OKI.

"Dukungan untuk Palestina sejauh ini Pemerintah Republik Indonesia sudah cukup optimal ya dalam jalur konstitusional dan juga dalam jalur diplomasi," kata Atip.

Namun, dia menginginkan Indonesia bisa memiliki peran lebih dalam hal mendukung kemerdekaan Palestina. Salah satunya dengan mendorong negara-negara muslim yang tergabung dalam OKI untuk mengirimkan pasukan perdamaian.

Karena menurutnya, kemungkinan untuk mendorong PBB mengirimkan pasukan perdamaian sangatlah mustahil, dengan kondisi di dalam PBB ada yang pro dan kontra terhadap tindakan Israel ke bangsa Palestina.

"Indonesia harus bukan saja mendorong akan tetapi segera merealisasikan dengan mengirimkan umpamanya pasukan perdamaian yang diinisiasi oleh Organisasi kerjasama Islam," kata dia.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya