Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan jalan tol Trans Sumatera yang terus digenjot Pemerintah. Kali ini, Perseroan menyuplai produknya untuk Proyek Jalan Tol Bayung Lencir-Tampino Seksi 1 dan Seksi 2.
Proyek tol tersebut terletak di Sumatera Selatan dan merupakan jalan tol pertama di Jambi yang menghubungkan daerah Jambi ke Palembang hingga Lampung. Kehadiran Jalan Tol Bayung Lencir - Tempino akan menambah panjang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dan merupakan langkah awal kelanjutan pembangunan JTTS Tahap II.
Advertisement
Vice President of Corporate Secretary Waskita Beton Precast Fandy Dewanto menuturkan, dengan disuplainya jalan tol ini, menguatkan komitmen perusahaan dalam pemerataan pembangunan akses jalan tol di Indonesia.
"Sejak 2014 kami dipercaya untuk menyuplai jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional Pemerintah,” kata Fandy dalam keterangan resminya, dikutip Senin (27/11/2023).
Proyek Jalan Bayung Lencir-Tampino Seksi 1 dan Seksi 2 sepanjang kurang lebih 20 km ini merupakan proyek milik Adhi-Waskita-Jaya Konstruksi KSO (Seksi 1) dan PTPP-Nindya Karya KSO (Seksi 2) yang didapat oleh WSBP sejak akhir kuartal II 2023.
Dengan total nilai kontrak sebesar Rp 225,5 miliar, WSBP menyuplai 4 produk unggulannya yaitu Readymix sebanyak 56.650 m3, Spun Pile sebanyak 13.003 batang, Square Pile sebanyak 1.558 batang, PC-I Girder sebanyak 66 batang.
Untuk produk Readymix, WSBP mendirikan Batching Plant di lokasi Seksi 1 di Bayung Lencir Sumatera Selatan yang memiliki kapasitas volume produksi sebesar 90 m3 per jam yang mampu menyuplai kebutuhan pembangunan tol tersebut.
Saat ini, perkembangan produksi Readymix sudah mencapai 4,87 persen yang dilakukan sejak Oktober 2023 dan ditargetkan selesai produksi pada Mei 2024.
"Produk Readymix kami produksi di batching plant lalu langsung dikirimkan menggunakan truck mixer ke lokasi proyek,” ujar dia.
Penuhi Kebutuhan Precast
Sedangkan, untuk memenuhi kebutuhan produk precast, WSBP mengerahkan Plant Gasing di Palembang. Saat ini total perkembangan produksi seluruh produk sudah mencapai 45 persen dan dikirimkan secara bertahap sejak Agustus 2023 hingga Desember 2023 melalui jalur darat.
"Hingga saat ini progress pengiriman mencapai 80 persen dari produk yang sudah terproduksi,” imbuhnya. Pemilihan 4 produk precast ini dilatarbelakangi oleh hasil pembangunan yang kokoh dan memiliki daya tahan jangka panjang, serta mudah dalam proses pemasangan di proyek.
"Secara keseluruhan proyek ini ditargetkan selesai pada 2024. Nantinya proyek ini dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dan memperlancar lalu lintas di wilayah Sumatera,” kata dia.
Ke depan, WSBP mengklaim akan terus berkontribusi untuk mendukung program infrastruktur Pemerintah melalui produksi dan pengiriman produk berkualitas.
Advertisement
Bayar CFADS Tahap Kedua kepada Kreditur
Sebelumnya diberitakan, sebagai bentuk perwujudan komitmen penyelesaian kewajiban kepada para kreditur, pada Senin, 25 September 2023 PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) telah melaksanakan kewajiban pembayaran tahap kedua kepada seluruh kreditur melalui cash flow available for debt service (CFADS) tepat 6 bulan setelah pembayaran CFADS tahap pertama pada Maret lalu.
Director of Finance & Risk Management WSBP, Asep Mudzakir mengatakan pada pembayaran CFADS tahap kedua ini, WSBP telah melakukan pembayaran kepada kreditur dengan nilai total Rp 76,97 miliar.
Adapun pembayaran utang tahap kedua yang dilakukan sebagai berikut. Pertama, pembayaran kepada seluruh vendor (kreditur dagang) yang terdaftar dalam PKPU dengan nilai total Rp 36,67 miliar.
Kedua, pembayaran bunga kreditur finansial (perbankan) sebesar Rp37,03 miliar, dan ketiga pembayaran kupon Obligasi Waskita Beton Precast I & II Tahun 2022 dengan total Rp 3,27 miliar.
Asep menjelaskan pembayaran tahap kedua yang dilaksanakan sesuai waktu yang telah disepakati ini menjadi bukti bahwa kondisi keuangan WSBP paska restrukturisasi dalam keadaan yang lebih sehat.
“WSBP akan terus berkomitmen menjaga ketepatan waktu pembayaran CFADS kepada seluruh kreditur sesuai dengan Perjanjian Perdamaian. Untuk pembayaran CFADS tahap selanjutnya akan dilakukan pada 6 bulan selanjutnya tepatnya 25 Maret 2024,” ujar Asep dalam siaran pers, dikutip Kamis (28/9/2023).
Program Transformasi Bisnis
Untuk mendukung komitmen tersebut, WSBP mengimplementasikan program transformasi bisnis yang berorientasi pada Operational Excellence melalui optimalisasi produksi pada beberapa plant precast terbesar milik WSBP, memaksimalkan suplai material dari 2 quarry yang dimiliki perusahaan, dan meningkatkan produktivitas batching plant untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
“Ke depannya, WSBP optimis dan menargetkan kinerja perusahaan akan terus meningkat di tahun 2023 serta di tahun-tahun selanjutnya, di antaranya menargetkan pertumbuhan nilai kontrak baru dan pendapatan usaha secara berkelanjutan,” jelas Asep.
WSBP pun senantiasa melaksanakan program kerja strategis untuk memperkuat fundamental keuangan dengan diiringi penerapan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko yang baik.
Advertisement