Liputan6.com, Jakarta Sejumlah komoditas terus mengalami lonjakan harga di awal pekan ini, Senin (27/11/2023). Sebut saja harga beras dan harga gula, yang kompak melanjutkan kenaikan.
Mengutip data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan, Senin (27/11/2023), harga beras medium di pasar Jakarta melonjak 0,12 persen dari Rp 13.452 per kg jadi Rp 13.468 per kg.
Advertisement
Kendati tidak mengalami perubahan, harga beras di tingkat nasional masih bertengger di atas pasar Jakarta, yakni Rp 13.600 per kg.
Sementara harga beras premium di Jakarta masih tetap Rp 14.274 per kg, sementara di pasaran nasional harga rata-ratanya berkisar Rp 15.200 per kg.
Di sisi lain, harga gula pasir rata-rata di pasar Jakarta dibanderol Rp 15.591 per kg, melonjak 1,75 persen dari hari sebelumnya Rp 15.864 per kg. Senada, di tingkat nasional harga gula pasir juga naik 0,59 persen, dari Rp 16.900 per kg jadi Rp 17.000 per kg.
Indikator Kemiskinan Naik
Ekonom Senior Chatib Basri pun sempat menyoroti harga beras yang terus mengalami tren kenaikan. Menurut dia, kondisi ini lebih gawat dibanding lonjakan harga BBM, dan berpotensi meningkatkan jumlah penduduk miskin.
Chatib Basri mengatakan, El Nino memang memiliki dampak yang sangat sensitif lantaran India mulai melakukan restriksi terhadap ekspor berasnya. Implikasinya, masyarakat Indonesia sudah merasakan dalam beberapa bulan terakhir, dimana harga beras terus melambung.
"Beras adalah komoditas politik, komoditas yang paling sensitif. Saya terus terang mengatakan ketika saya jadi Menteri Keuangan, saya tidak terlalu khawatir menaikan harga BBM, karena efek dari kenaikan harga BBM mungkin muncul secara tidak langsung terhadap ongkos makanan," ujarnya beberapa waktu lalu.
"Tapi kalau harga beras sendiri mengalami peningkatan, maka efeknya sangat luar biasa," kata Chatib Basri.
Kemiskinan Erat dengan Harga Beras
Mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014 ini menilai, definisi kemiskinan sangat erat berkaitan dengan harga beras. "Jadi kalau harga beras naik, bukan tidak mungkin prosentase dari penduduk miskin di Indonesia akan mengalami peningkatan. Beras adalah komoditas paling sensitif," imbuhnya.
Karena itu, Chatib menyarankan pemerintah untuk memastikan suplai beras cukup. Seandainya suplai tidak cukup, harganya naik, maka pemerintah perlu memberikan bantuan langsung tunai (BLT).
"Ini yang saya dengar katanya sudah akan dilakukan mulai Desember ini, Rp 400 ribu per keluarga untuk 18,7 juta keluarga," kata Chatib.
Menurut catatannya, harga beras terus mengalami kenaikan 16,2 persen secara tahunan (YoY) per September 2023. Chatib melihat itu sudah dirasakan rumah tangga lantaran kenaikan harga beras sangat sensitif.
"Karena saya ambil contoh, prosentase penduduk miskin di Indonesia sudah relatif rendah. Tetapi banyak sekali penduduk yang hidup di garis kemiskinan. Jadi kalau harga berasnya naik, mereka masuk di dalam kategori miskin," tuturnya.
Advertisement
Harga Cabai
Harga komoditas cabai semakin terus menggila dan mengalami lonjakan. Harga jual beberapa jenis di DKI Jakarta seperti harga cabai rawit merah bahkan tembus di atas Rp 100.000 per kg.
Mengutip informasi harga pangan di Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP), Senin (27/11/2023), harga rawit merah di pasar Jakarta bertengger di Rp 104.700 per kg.
Di tingkat nasional, cabai rawit merah juga mengalami lonjakan meskipun harganya masih di bawah Rp 100.000 per kg. Komoditas tersebut naik Rp 200 (0,23 persen) dari Rp 85.300 per kg jadi Rp 85.500 per kg.
Senada, harga cabai merah keriting di Jakarta melambung 0,51 persen dari Rp 88.518 per kg jadi Rp 88.973 per kg. Sementara di harga rata-rata di pasar nasional juga naik Rp 300 (0,45 persen) dari Rp 67.000 per kg jadi Rp 67.300 per kg.
Kenaikan juga dialami cabai merah besar di pasaran Jakarta, yang naik Rp 455 (0,55 persen) dari 83.336 per kg jadi Rp 83.791 per kg. Sementara di tingkat nasional komoditas serupa bertahan di angka Rp 65.400 per kg.
Harga Bawang Putih
Kenaikan harga juga dirasakan produk bawang putih, yang naik Rp 454 (1,13) persen dari Rp 40.155 per kg jadi Rp 40.609 per kg. Meskipun di pasaran nasional harganya masih bertengger di Rp 36.600 per kg.
Sementara harga bawang merah di Jakarta tak berubah di kisaran Rp 38.000 per kg, sedangkan di tingkat nasional justru turun Rp 100 (minus 0,32 persen) dari Rp 30.900 per kg jadi Rp 30.800 per kg.
Lonjakan harga juga dialami produk telur ayam ras, dimana di Jakarta itu dibanderol Rp 27.664 per kg, naik 0,33 persen dari sebelumnya Rp 27.573 per kg. Sementara di nasional harganya turun minus 0,34 persen dari Rp Rp 29.400 per kg jadi Rp 29.300 per kg.
Advertisement