Liputan6.com, Yogyakarta - Wakil Gubernur (Wagub) DIY KGPAA Paku Alam X menyebut pentingnya SDM Kesehatan bagi pelayanan kanker saat ini. Perlu peningkatan SDM kesehatan itu dengan meningkatkan kapasitas sumber daya, pemerataan kualitas pelayanan kesehatan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap literasi kesehatan.
"Kita hadir disini untuk menyelaraskan diri dan bersinergi, dan menjadi kuat bersama, tanpa ada satupun pihak yang ditinggalkan. Saya percaya, berbagai terobosan dan pemikiran akan lahir dari konferensi ini, tentu dengan berlandaskan pada prinsip dasar 'Primum Non Nocere' atau keselamatan pasien adalah yang utama," tutur Sri Paduka membacakan sambutan Gubernur DIY saat membuka Konferensi Internasional Manajemen Rumah Sakit dan Perawatan Kesehatan bertema 'Menjelajahi Tantangan, Masalah, dan Tren Penyakit Kanker' di Hotel Alana Yogyakarta, Jumat 24 November 2023.
Sri Paduka mengaku terhormat karena Yogyakarta terpilih menjadi ajang kegiatan berskala internasional ini. Ia berharap suasana Yogyakarta yang kondusif juga berimbas pada suksesnya pertemuan penting ini, terutama bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
"Meski begitu, di momentum ini, perlu pula kita syukuri bersama terdapat penemuan-penemuan terbaru dalam pengobatan kanker. Misalnya, terapi target yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker tanpa merusak sel normal. Begitu pula dengan terapi imunoterapi yang memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan sel kanker," paparnya.
Sri Paduka menyatakan data World Health Organization (WHO) pada 2020 9,5 juta nyawa hilang karena kanker bukan sekadar statistik, tetapi cerminan nyata dari tantangan yang harus dihadapi. Tantangan-tantangan tersebut terasa teramat besar, seiring peningkatan angka kejadian kanker yang tidak dapat diabaikan, akibat perubahan gaya hidup yang tidak sehat, polusi yang merajalela, serta paparan zat karsinogen.
" Dengan visi dan harapan seperti itulah, saya menyambut Konferensi Internasional Manajemen Rumah Sakit Dan Perawatan Kesehatan ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan melimpahkan berkah serta rahmat-Nya, agar hasilnya bermanfaat bagi kelangsungan masa depan kesehatan masyarakat," imbuh Sri Paduka.
Plt. Direktur Utama Rumah Sakit dr Soeradji Tirtonegoro (RSTT) Klaten Endang Widyaswati mengatakan pihaknya bersyukur masih mendapatkan kesempatan untuk terus memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat Indonesia khususnya Klaten dan DIY memasuki usia 96 tahun tepat pada 20 Desember 2023. Mengusung tema ' Melaju Tanpa Ragu dan Berinovasi untuk Transformasi ' berarti membawa semangat perubahan dan pemanfaatan kebaruan teknologi juga pengembangan inovasi sesuai semangat transformasi di bidang kesehatan salah satunya SDM kesehatan.
" Tema ini kami ambil dalam rangka mendukung program Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI yang tengah melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus pada enam pilar untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, produktif dan berkeadilan. Sekaligus sebagai bentuk peran pemerintah dalam menghadapi masalah kesehatan di masa yang akan datang," paparnya.
Endang mengatakan di antara program yang menjadi prioritas nasional menurunkan angka kanker, penyakit jantung, stroke, meningkatkan kesehatan ibu anak, RSST tidak hanya memberikan layanan pada pasien namun berkewajiban saling berbagi dan meningkatkan pengetahuan melalui berbagai media. Salah satunya menggelar Konferensi Internasional Manajemen Rumah Sakit dan Perawatan Kesehatan ini.
"Tujuannya tak lain meningkatkan pengetahuan tentang penyakit kanker terutama jenis penyakit kanker yang sering diderita masyarakat beserta tetapi pendukungnya. Guna mewujudkannya, kami mengundang banyak pembicara baik dari dalam maupun luar negeri yang diikuti sekitar 520 peserta baik luring maupun daring selama dua hari konferensi hingga Sabtu (25/11/2023)," imbuhnya.
Terkait layanan kanker, Endang menyebut RSST Klaten telah memiliki sejumlah layanan khusus untuk perawatan penyakit kanker. Untuk pengembangannya di luar kesiapan prasarana, pihak melakukan penyiapan pengembangan SDM kesehatan.
" Jadi butuh gedung layanan kanker paripurna terpadu yang akan kita bangun pada 2024 dan kita sudah mulai pengembangan SDM kemudian pemenuhan sarana dan prasarana (sarpras) maupun kelengkapan regulasi. Adapun tantangan yang harus dihadapi dalam mewujudkan layanan kanker bertaraf internasional yaitu pemenuhan kuantitas dan kualitas SDM, sarpras modern yang memenuhi golden standard, peningkatan penelitian klinis dan teknologi," terangnya.
Menteri Kesehatan RI Gunadi Sadikin dalam sambutan daring menyatakan rumah sakit harus meningkatkan layanan kesehatan kanker yang menjadi penyakit dengan pembunuh nomor tiga di Indonesia, setelah stroke dan jantung. Selain peningkatan SDM kesehatan juga membutuhkan perhatian publik soal penyakit kanker baik deteksi dini, penangangan dan dampaknya.
"Saya minta rumah sakit nasional dapat semakin gencar melakukan deteksi dini atau skrining kesehatan sebagai langkah antisipatif menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kanker. Saya yakin sekali kanker itu harus ditangani lebih dini," ujar Menkes Budi.