Lava meletus dari gunung berapi Gunung Etna yang tertutup salju, Sisilia, Italia, Sabtu (25/11/2023) dini hari. Gunung berapi paling aktif di Eropa ini masih aktif menyebarkan abu di sekitar daerah berpenduduk padat di lerengnya. (AP Photo/Etnawalk, Giuseppe Di Stefano)
Letusan lava pijar langsung menerangi langit malam. (AP Photo/Etnawalk, Giuseppe Di Stefano)
Aliran lava dalam jumlah besar terlihat jelas dari Sisilia, berasal dari kawah tenggara gunung berapi tertinggi dan paling aktif di Eropa. (AP Photo/Etnawalk, Giuseppe Di Stefano)
Dikutip dari Reuters, Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi dari Observatorium Etna telah mengeluarkan peringatan penerbangan. (AP Photo/Etnawalk, Giuseppe Di Stefano)
Meski demikian, Bandara Internasional Vincenzo Bellini di Catania tetap tidak terpengaruh oleh aktivitas gunung berapi. (AP Photo/Etnawalk, Giuseppe Di Stefano)
Tepat pada 8 Maret 1669, Gunung Etna mengeluarkan letusan dahsyat. Ketika Etna mulai bergemuruh dan mengeluarkan gas pada 8 Maret 1669, warga terdekat mengabaikan tanda-tanda peringatan akan terjadi letusan yang lebih besar. Benar saja, tiga hari kemudian gunung berapi itu mulai memuntahkan asap beracun dalam jumlah besar. (AP Photo/Etnawalk, Giuseppe Di Stefano)
Sekitar 3.000 orang yang tinggal di lereng gunung meninggal karena sesak napas. Lebih buruk lagi, Etna menyemburkan abu dan lava ke angkasa. (AP Photo/Etnawalk, Giuseppe Di Stefano)
Gunung meletus yang terjadi selama beberapa minggu ke depan menewaskan lebih dari 20.000 nyawa, dan menyebabkan ribuan lainnya kehilangan tempat tinggal. Sebagian besar korban sebenarnya bisa menyelamatkan diri, tapi mereka memilih tinggal untuk upaya sia-sia demi menyelamatkan tempat tinggalnya. (AP Photo/Etnawalk, Giuseppe Di Stefano)