Dividen Tembus Rp 74,1 Triliun, Pemangkasan BUMN Erick Thohir Dinilai Sukses

Efisiensi dan penguatan BUMN lewat holding akan menciptakan kondisi BUMN yang lebih mumpuni. Dengan demikian, kontribusi BUMN kepada negara dan masyarakat akan jauh lebih besar ke depan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 27 Nov 2023, 12:37 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir mengumpulkan 42 direksi dari lembaga-lembaga dana pensiun (Dapen) di lingungan BUMN. (Dok Kementerian BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir memangkas jumlah perusahaan pelat merah untuk meningkatkan kinerjanya. Ternyata, langkah tersebut dinilai jadi faktor penentu meningkatnya sumbangan dividen Rp 74,1 triliun hingga Oktober 2023 ini.

Pengamat BUMN Toto Pranoto menilai perampingan jumlah BUMN melalui pembentukkan holding dan merger terbukti membuat kinerja BUMN menjadi jauh lebih baik. Toto sepakat pengurangan jumlah BUMN jadi 30 perusahaan saja ke depannya. 

"Hampir setengah keuntungan BUMN di 2022, misalnya, disumbangkan sektor perbankan (Himbara). Artinya kondisi pareto BUMN relatif masih belum berubah," ucap Toto dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin (27/11/2023).

Associate Director BUMN Research Group Lembaga Management Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan efisiensi dan penguatan BUMN lewat holding akan menciptakan kondisi BUMN yang lebih mumpuni. Dengan demikian, kontribusi BUMN kepada negara dan masyarakat akan jauh lebih besar ke depan. 

"Dengan program restrukturisasi seperti pembentukkan holding atau merger, kinerja BUMN mestinya bisa lebih ditingkatkan. Ke depan, Indonesia mungkin akan lebih punya sedikit BUMN, tapi punya daya saing yang lebih kuat," kata Toto.

Fokus yang berorientasi pada peningkatan kinerja ini yang dinilai jadi penentu semakin besarnya sumbangan dari BUMN ke negara. Perlu dicatat, capaian setoran dividen Rp 74,1 triliun tersebut merupakan 150 persen dari target awal yang ditentukan.

 "Ini berita positifnya bahwa kontribusi BUMN dalam bentuk dividen ke negara semakin besar," pungkas Toto.


Dividen BUMN Tembus Rp 74,1 Triliun

Gedung Kementerian BUMN (dok: Humas KBUMN)

Diberitakan sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir semringah realisasi dividen perusahaan pelat merah bisa melampaui target. Per Oktober 2023, dividen BUMN trmbus Rp 74,1 triliun.

Erick Thohir mengungkap capaian ini membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati girang. Transformasi perusahaan disebut jadi kunci sumbangan dividen BUMN meningkat.

"Alhamdulillah, Ibu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun ikut happy karena dividen BUMN hingga Oktober 2023 sudah tembus Rp 74,1 triliun," ujar Erick dalam keterangannya, ditulis Minggu (26/11/2023).

Erick menyampaikan realisasi dividen atau penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari kekayaan negara dipisahkan (KND) ini 150 persen lebih tinggi dari target awal. Menurut dia, capaian ini menjadi bukti perubahan BUMN yang berdampak positif bagi kinerja perusahaan.

Ketua Umum PSSI ini juga menyampaikan kontribusi terbesar datang dari BUMN-BUMN yang bergerak di sektor perbankan dan energi. Erick terus mendorong peningkatan kontribusi dari BUMN sektor lain agar kian meningkatkan kontribusi BUMN kepada negara dan masyarakat.

"Sejak awal saya selalu tekankan, BUMN harus menjadi benteng ekonomi Indonesia. Peningkatan kontribusi juga menggambarkan kondisi BUMN yang terus membaik," ucap pria kelahiran Jakarta tersebut.


Lampaui Target

Gedung Kementrian BUMN. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Merujuk capaian terbaru ini, Erick percaya diri setoran dividen BUMN bisa lebih besar lagi. Secara target, Erick membidik setoran dividen lebih dari capaian tahun lalu.

Erick juga ingin BUMN terus menjaga tren positif, termasuk dalam peningkatan laba. Misalnha pada 2020 hanya sebesar Rp 13 triliun menjadi Rp 124 triliun pada 2021, dan melonjak hingga Rp 250 triliun pada 2022.

"InsyaAllah, BUMN mampu kembali mencetak sejarah seperti pemberian dividen tertinggi untuk negara sebesar 80,2 triliun pada 2022," kata Erick.


Saham BRI Melambung

Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Genap 20 tahun, PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003 melalui saham kode BBRI, dan menawarkan 3.811.765 juta saham biasa (common shares) dengan harga Rp875/saham. Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.

Atas pencapaian tersebut Menteri BUMN RI Erick Thohir mengungkapkan apresiasinya terhadap BRI. Menurut Erick, keberhasilan BRI mencatatkan kinerja positif selama ini juga dirasakan hingga ke pelaku usaha UMKM. Berbagai program yang dilakukan BRI, termasuk program pemberdayaan, nyatanya terbukti sukses dalam memutar perekonomian secara umum.

"Ini adalah pilar perekonomian. UMKM yang terus bergerak dengan dukungan BRI, mampu menunjukkan kinerja yang sangat baik. Implikasinya terlihat dari level usaha riil di masyarakat. Ekonomi tumbuh. Di sisi lain, BRI pun menunjukkan catatan kinerja yang baik," ujar Erick.

Infografis Gebrakan 30 Hari Menteri BUMN Erick Thohir. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya