Liputan6.com, Jakarta - Muncul cerita tentang seorang bayi cerdas yang menarik perhatian banyak orang. Kenneth, seorang bayi berusia 21 bulan, mencuri perhatian warganet dan diberi julukan "Kenkulus" atau Kenneth kalkulus karena prestasinya yang mengagumkan yang tersebar di aplikasi TikTok.
Meskipun masih berusia di bawah tiga tahun (batita), Kenneth sudah mampu menghafal, membaca, dan menghitung. Kisahnya pun heboh dan segera melanda media sosial, karena kemampuan luar biasa yang dimiliki oleh bayi ini.
Advertisement
Cerita ini bermula dari serangkaian video yang diunggah oleh akun @imchika21 di TikTok. Video-video tersebut memperlihatkan kecerdasan Kenneth dalam menjalankan operasi hitung, pengetahuannya tentang bagian-bagian organ tubuh manusia, serta kemampuannya menghafal rumus matematika.
"Pyramid," jawab bayi itu tatkala sang Ayah, Kevin, menunjukan suatu rumus berbunyi V = 1/3 x s x t pada video yang diunggah pada 10 November 2023. Sang ibu tidak percaya bahwa anaknya berhasil menjawab karena dirinya sendiri pun tidak tahu rumus matematika apa itu.
"Kalau 22 per 7 sama dengan (rumus)?" Tanya Chika, si ibu di kesempatan yang berbeda. "Phi," jawab Kenneth dengan percaya diri.
Selain itu, Ken menunjukan kemampuannya di bidang ilmu pengetahuan alam dengan menyebut nama dari organ-organ tubuh manusia dari potongan gambar yang telah disediakan. "Ingus (nama boneka Ken), ini apa?" Tanya Chika sambil menunjukan sebuah gambar. "Usus halus," jawab Ken lagi.
Kepintarannya membuatnya dianggap sebagai reinkarnasi Albert Einstein, meskipun usianya belum mencapai 2 tahun. Berkat itu, Kevin dan Chika diundang ke dalam podcast Denny Sumargo di YouTube.
Mulai Bicara di Usia 11 Bulan
Pada kesempatan tersebut, Chika membeberkan awal mula kelebihan yang dimiliki sang anak. Ia menjelaskan, kecerdasan anaknya muncul karena sering dibacakan buku.
"Awalnya aku bacain buku ini. Aku bacanya biasa aja," ucap Chika dikutip dari Youtube Denny Sumargo, Rabu, 22 november 2023. "Terus ada momen di mana saat makan dan mencerna makanan itu masuk ke mulut, kerongkongan, lambung," tambahnya.
Kemudian, Chika secara detail bercerita tentang daya ingat anaknya yang berbeda dari bayi pada umumnya. "Suatu ketika waktu umur dia setahun empat bulan, dia ngomong makanan itu masuk mulut, kerongkongan, lambung. Itu aku kaget banget dengarnya," kata Chika.
Kemudian, Chika pun menegaskan jika Kenneth mulai mengenal makna dari ucapan sejak usianya menginjak setahun kurang. "Ngomong dan mengerti itu saat dia usia 11 bulan. Dia ngomong awal itu belajar," tuturnya.
Tak hanya itu, perbedaan lainnya yang ditunjukkan Kenneth yakni saat menangis. Dikatakan Chika, anaknya jika tengah marah dan menangis itu seketika langsung diam jika diberi buku. "Jadi kalo dia nangis, kasih aja buku. Pasti Kenneth diam," ungkapnya.
Advertisement
Rangkaian Komentar Warganet
Lantas, aksi bayi jenius ini mengundang berbagai reaksi warganet, yang mengaku merasa kalah dengan kemampuan akademik bayi 21 bulan itu.
"wkt bilang piramid ku kira kenkulus liat gambar piramid. Ternyata rumus 🥲," tulis salah satu akun di kolom komentar.
"tetangga : anak saya sudah bisa ngomong anak kamu bisa apa? kenkulus : aku hafal rumus MTK tantee 😁," canda salah satu warganet.
"gw aja kadang² Masi lupa rumus²ny😭," kata salah satu akun. "Aku juga mbaaa makanya klo kasitau rumus gt hrs sm bapaknya, aing teh lieurrr," begitu balas si pemilik akun.
"aku aja kuliah jurusan fisika ada MK kalkulus ngga ngerti sama rumus² kek gitu😭🤣," timpal warganet lainnya.
"kak sharing parentingnya dong😭🙏🏻 persiapan nnti kalo udah ketemu jodoh terus nikah terus punya anak😭🙏🏻," bubuh salah satu warganet.
"ini kayanya di dalam kandungan udah belajar rumus" niihh. penasaran ortu'y didiknya gmna si🥹🥹KEREENNNN," imbuh akun lainnya.
"ken mending kamu istirahat jangan dulu mikirin yang begitu soalnya pas udah sekolah belajar kaga ada liburnya😭😭," saran dari warganet.
Jangan Berikan Madu pada Bayi di Bawah Umur 1 Tahun
Sementara itu, meski punya segudang manfaat, nyatanya madu tidak boleh diberikan kepada bayi yang berumur di bawah satu tahun. "Baik itu madu yang masih mentah, lokal, atau makanan olahan apapun yang mengandung madu," kata Ahli Gizi Harland Adkins RDN, mengutip kanal Health Liputan6.com, 20 November 2023.
Dijelaskan Harland bahwa madu mengandung bakteri yang disebut Clostridium botulinum. Bakteri tersebut memiliki spora botulinum yang berkoloni di usus.
Menurut Harland, hal inilah yang dapat menyebabkan keracunan pada bayi. Bahkan, setetes madu di dot atau mengoleskannya pada gusi juga harus dihindari.
"Hal ini disebabkan mikrobioma bayi masih berkembang, spora botulinum dapat menghasilkan racun yang menyerang sistem saraf," kata Ahli Gizi Anak, Aimee Tyler-Smith RD BEd, dilansir dari Verywell Family pada Minggu, 19 November 2023.
Jenis bakteri dalam madu dapat menyebabkan masalah serius seperti berisiko terkena botulisme. Botulisme tidak hanya terjadi pada bayi.
Namun, karena flora ususnya masih belum matang, bayi berisiko lebih besar mengalami gejala serius atau fatal. Itulah mengapa orangtua dilarang memberi madu pada bayi di usia belum genap satu tahun.
Botulisme merupakan risiko paling serius bagi bayi di bawah satu tahun yang mengonsumsi madu. Hal ini ternyata juga tidak disarankan kepada anak yang berusia dua tahun.
Menurut penelitian American Academy of Pediatrics, bayi pada usia tersebut tidak boleh diberi tambahan gula dalam makanannya.
Terlalu banyak gula dalam makanan anak-anak, dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan termasuk penyakit jantung, kolesterol tinggi, tekanan darah, kerusakan gigi, obesitas, hingga diabetes tipe dua.
Advertisement