Liputan6.com, Jakarta Beberapa aktivasi dan karya yang terbuat dari bahan daur ulang serta ramah lingkungan ditampilkan pada gelaran Pertamina Eco RunFest 2023. Pasalnya, gelaran tersebut mengusung tema sustainable living yang mengajak seluruh pihak untuk menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan serta meminimalisir dan mengelola sampah.
"Demi mendorong gaya hidup Sustainable Living event ini kami optimalkan aktivasi dan kegiatan yang ramah lingkungan. Dengan meminimalisir sampah plastik dan membuat aktivasi juga edukasi pengelolaan lingkungan," ujar VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso.
Advertisement
"Ke depannya Pertamina sebagai BUMN energi akan terus mengkampanyekan program keberlanjutan yang dapat mendukung pengelolaan lingkungan sejalan dengan arahan pemerintah," jelasnya.
Dari banyaknya produk daur ulang serta ramah lingkungan yang ditampilkan, terdapat tiga brand yang mencuri perhatian, yakni ibukardus, Benih Bunbun, dan Setali. Ketiga brand tersebut pun sangat concern pada sustainable living.
"Awalnya di tahun 2014, saya hanya ingin membuatkan mainan untuk putra sulung saya. Ketika itu anak saya minta dibuatkan kostum robot dan saya pun mewujudkan sebuah kostum Iron Man dari kardus bekas," ungkap penggagas ibukardus, Nur Maliyanti.
Dirinya pun menuturkan karena sering membuat bermacam-macam mainan, lama kelamaan banyak orangtua lain yang tertarik dengan mainan kardus buatannya.
"Saya sering membuat workshop untuk anak-anak maupun orangtua di berbagai kota. Beberapa orangtua bahkan berniat memesan langsung mainan buatan ibukardus," tutur Nur.
"Tentunya ini akan menumbuhkembangkan motorik anak, tidak melulu dengan gadget. Selain itu, melekatkan interaksi anak dan orangtua," imbuhnya.
Produk Ramah Lingkungan Lainnya
Selain ibukardus, ada pula Benih Bunbun yang memanfaatkan sampah kertas untuk dijadikan souvenir edukasi bagi masyarakat.
"Selain menjadi edukasi bagaimana cara memanfaatkan sampah kertas kita juga mengajak untuk membuat olahan sampah kertas tersebut menjadi media tanam," jelas Ziva pemilik Benih Bunbun yang berasal dari Bandung Barat.
Menurutnya, kebanyakan orang mengetahui bahwa menanam itu hanya dari tanah, namun sekarang kita bisa menanam dari sampah kertas.
"Melalui Benih Bunbun, kita bisa membuat dan seberapa penting memanfaatkan sampah kertas," kata Ziva.
Selanjutnya dalam Area Communal juga terdapat Setali yang merupakan sebuah organisasi yang bergerak di bidang decluttering dan thrifting guna mendukung gerakan sustainable fashion, yaitu gerakan untuk menjaga lingkungan dari bahaya sampah industri fesyen.
Organisasi yang digagas oleh Andien itu awalnya merupakan sebuah yayasan yang akhirnya berubah menjadi kewirausahaan sosial di bidang fesyen dan keberlanjutan lingkungan.
“Ada banyak banyak sekali usaha yang dilakukan, salah satunya upcycle (mengolah kembali pakaian-pakaian yang sudah tidak terpakai menjadi barang baru),” tulis Andien pada laman web Setali.
Menurutnya, sebagai industri penyumbang limbah kedua terbesar di dunia, industri fesyen cepat membuat semakin banyak orang yang menggunakan produk fesyen secara berlebihan. Alhasil, limbah fesyen yang dihasilkan akan semakin menumpuk dan menyebabkan permasalahan lingkungan yang cukup mengkhawatirkan.
Untuk itu, Andien merasa bertanggung jawab terhadap upaya pengurangan limbah fesyen, khususnya di Indonesia. Ia pun terus menerapkan sustainable fashion dalam setiap penampilannya.
(*)
Advertisement