Liputan6.com, Jakarta - Sosok jurnalis Palestina bernama Ghalia Hamad yang tengah meliput di Jalur Gaza sembari menjaga putrinya bikin warganet terenyuh. Momen ini diabadikan dalam sebuah video singkat oleh jurnalis foto yang juga bertugas di Gaza, yakni Mohammed Al Masri.
Dalam video yang diunggah di akun Instagram Al Masri pada 12 November 2023, terlihat Ghalia Hamad tengah bertugas meliput sembari memegang mikrofon dan ponsel. Ia tampak mengenakan hijab hitam dan rompi bertuliskan "Press".
Advertisement
Saat bertugas, putrinya yang ikut serta dengan tenang menunggu di sisi sang ibunda. Putri kecil Ghalia sesekali tampak mengucek mata sambil memegang mainan di tangannya.
Unggahan yang telah disukai lebih dari 91 ribu kali itu disertakan keterangan dua bahasa, yakni bahasa Inggris dan Arab. "Kekuatan Gaza dalam satu video," demikian bunyi keterangan awal bila diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
"Seorang jurnalis dari Gaza yang meliput agresi Israel di Jalur Gaza sambil merawat putrinya yang masih berada di dekatnya. Inilah perempuan-perempuan hebat di Gaza," lanjut keterangan itu.
Kolom komentar pun dibanjiri dukungan dan doa untuk Ghalia. "Ibu yang hebat 🥹❤️ Semoga Allah melindungi mereka ❤️," bunyi salah satu komentar.
"masyAllah, semoga allah melindungi kalian semua 🙏," lanjut komentar lainnya.
Warganet lain berkomentar, "Ibu super!! Benar-benar manusia super! Semoga Tuhan melindungi dia dan ANDA semua."
"Dia pahlawan kita, pejuang. Saya mengagumi keberaniannya. Tangguh. ❤️🫶🏾," ungkap warganet lain.
Siapa Ghalia Hamad?
Lantas, siapa Ghalia Hamad? Dikutip dari akun LinkedIn miliknya, Ghalia merupakan koresponden di Al Jazeera Media Network sejak Juli 2014 hingga kini. Ia meraih gelar S1 media dan jurnalisme di Islamic University of Gaza setelah menempuh studi selama enam tahun, yakni dari 2008 hingga 2014.
Berdasarkan pantau di akun Instagram pribadinya @ghalia.hamad, ia telah dikarunia dua orang putri. Ghalia pun tak jarang membagikan beragam unggahan, baik terkait kondisi Palestina kini sampai kehidupan pribadinya bersama keluarga.
Dikutip dari Al Jazeera, Senin (27/11/2023), Ghalia sempat berbicara kepada media tersebut mengenai ketakutan dan kelelahannya dalam meliput pengeboman Israel pada Mei 2021 lalu. Pada 10 Mei 2021, Israel melancarkan serangan udara ke Gaza setelah Hamas, kelompok Palestina yang menguasai wilayah tersebut, menembakkan roket ke Israel.
Selama liputan langsungnya, Ghalia Hamad terus-menerus berhubungan dengan putrinya di rumah, memeriksa keselamatan mereka. "Setiap kali saya mendengar bom, saya merasa panik dan langsung menelepon ke rumah untuk memeriksa keluarga saya," katanya kepada Al Jazeera.
Advertisement
Kesaksian Ghalia pada Mei 2021
"Ini adalah perang yang brutal. Ini adalah pertama kalinya kami mengalami serangan dengan keganasan seperti ini. Perang terakhir pada 2014, dan perang-perang lainnya pada 2012, 2009 juga merupakan perang yang paling sulit, namun ini adalah perang yang paling sulit," lanjutnya.
Seperti jurnalis lain di bidangnya, Ghalia tidak berhenti bekerja sejak peningkatan terjadi saat itu. "Kita harus menghadapi situasi berbahaya di sekitar kita. Kami tidak punya apa pun untuk melindungi diri kami sendiri. Setiap orang menjadi sasaran dan diserang," katanya.
"Saya mencoba melakukan pekerjaan saya tanpa memikirkan kerugian yang mungkin saya hadapi. Kami kehilangan kantor kami yang dibom beberapa hari yang lalu, tambahnya.
Seperti ibu lainnya, ia ingin berada di samping keluarganya, terutama putri-putrinya, untuk meyakinkan mereka selama masa-masa sulit ini. "Suara bom terlalu keras dan terdengar dimana-mana," ungkapnya.
Ia melanjutkan, "Ketika saya mendengar ada bom yang meledak di dekat rumah saya, saya langsung menelepon untuk memeriksanya. Meskipun begitu, saya tidak akan pergi. Saya harus terus menyampaikan pesan dan menceritakan apa yang terjadi kepada masyarakat."
Motaz Azaiza, Jurnalis Palestina yang Dinobatkan Majalah GQ sebagai Man of the Year 2023
Jurnalis Palestina Motaz Azaiza baru-baru ini dinobatkan sebagai Man of the Year 2023 oleh majalah GQ Middle East. Majalah tersebut menggambarkan Azaiza telah menjadi tokoh global hingga perwujudan harapan bagi masyarakat Gaza dan banyak orang seantero jagat.
"Karyanya melambangkan kekuatan aktivisme digital, dan sisi kemanusiaannya merupakan pengingat penting bahwa keberanian muncul dalam berbagai bentuk," demikian majalah GQ menulis mengenai sosok Azaiza, dikutip Minggu, 26 November 2023.
Sebelum Oktober 2023, akun Instagram Azaiza hanya memiliki beberapa ribu pengikut. Kini, ia tunjukkan kepada dunia apa yang terjadi di Gaza hingga mengumpulkan jutaan orang yang menyaksikan dan berdoa dalam setiap aksinya.
"Tim di sini di GQ Timur Tengah menghormati Motaz Azaiza sebagai Man Of The Year kami dan sebagai dedikasinya bagi mereka yang keberaniannya tak tertandingi: Plestia Alaqad, Hind Khoudary, Wael Al-Dahdouh, Issam Abdallah, Shireen Abu Akleh," jelas majalah itu.
GQ melanjutkan bahwa tahun ini meniadakan kategori, tak ada Iconoclast, Maverick, atau Legend. "Namun, dengan Azaiza di antara kami, pilihan kami menjadi lebih berbobot dibandingkan sebelumnya," ungkap mereka.
Baca Juga
Top 3 Berita Hari Ini: Jasad Jurnalis Gaza Berusia 19 tahun Ditemukan Hancur Usai Diancam Pejabat Israel Sebelum Tewas
Jasad Jurnalis Gaza Berusia 19 tahun Ditemukan Hancur Usai Diancam Pejabat Israel Sebelum Tewas
Karya Jurnalis Gaza Palestina Menangkan Emmy Award 2024, Sempat Berusaha Dibatalkan Pelobi Pro Israel
Advertisement