Liputan6.com, Subang - Inisiatif Kang Dedi Mulyadi menggelar lomba joget 'Bapak Gemoy' di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Jawa Barat, beberapa waktu lalu dinilai cukup efektif mendongkrak elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang maju dalam Pilpres 2024 nanti.
Hal itu diungkapkan Peneliti senior Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Toto Izul Fatah, belum lama ini. Ia menilai lomba joget Gemoy merupakan cara cerdas dalam berpolitik. Menurutnya, cara tersebut bukan hanya bisa menaikan elektabilitas pasangan tersebut, tapi juga bisa meredam suhu panas politik nasional.
"Lomba joget seperti ini sangat potensial disukai segmen pemilih muda yang semakin meningkat jumlahnya. Ini cara cerdas dongkrak elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran," ujar Toto di Kabupaten Subang, Senin (27/11/2023).
Baca Juga
Advertisement
Apalagi, lanjut Toto, dalam kegiatan tersebut terdapat pesan moral yang sangat kuat tentang politik riang gembira dengan tidak mengumbar cacian, hinaan dan fitnah. Inilah juga yang membedakan Prabowo hari ini dengan Prabowo di Pilpres 2019 lalu.
"Seperti yang terpotret di survei LSI Denny JA, Prabowo hari ini memiliki dua keunggulan personal. Yaitu, sosok yang dipersepsi strong leader. Di sisi lain, sekaligus figur yang mulai kuat aspek humanisnya," jelas dia.
Karena itulah, Toto berpendapat, Prabowo ini sebenarnya sedang mengamalkan jurus komunikasi profetik. Tidak menghujat, tidak mencaci, tidak menghina, apalagi memfitnah. Justru, Prabowo terlihat sangat ikhlas menerima cacian, hinaan dan fitnah, tanpa melakukan balasan yang sama.
"Dia terlihat bukan tipe politisi pendendam. Dia juga politisi yang tulus berjuang. Tidak pernah menyerang. Dan dia lebih memilih diam ketimbang melayani serangan, termasuk fitnah," tambah dia.
Seperti diketahui, pada Sabtu (25/11) malam, Kang Dedi Mulyadi menggelar lomba joget ala 'Bapak Gemoy' di kediamannya. Sedikitnya, ada 500 peserta dari berbagai daerah di Pulau Jawa yang turut serta dalam kegiatan tersebut.