Liputan6.com, Jakarta - Mantan Kasatgas Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menunggu kinerja lembaga antirasuah di bawah kepemimpinan Nawawi Pomolango. Nawawi sudah dilantik menjadi ketua sementara KPK menggantikan Firli Bahuri yang terjerat kasus korupsi.
"Mestinya Pak Nawawi bisa menunjukkan bahwa ketika dirinya dipercaya, bisa membuat perbaikan (di KPK)," ujar Novel Baswedan kepada Liputan6.com, dikutip Selasa (28/11/2023).
Advertisement
Novel menyebut, selama ini kepemimpinan di lembaga antirasuah memang kerap didominasi oleh Firli Bahuri. Novel menyadari baik Nawawi Pomolango maupun komisioner KPK lainnya tak memiliki kekuatan melawan Firli yang merupakan pimpinan tertinggi lembaga antirasuah.
Namun kini, Nawawi sudah memiliki kuasa sebagai ketua sementara KPK. Menurut Novel, jabatan itu menjadi ujian bagi Nawawi apakah bisa mengembalikan kepercayaan publik terhadap KPK usai apa yang dilakukan Firli Bahuri.
"Selama ini Pak Nawawi merasa tidak berdaya ketika Firli sebagau Ketua KPK dan sikap Firli yamg dominan. Sekarang Pak Nawawi yang sedang diuji, apakah dirinya benar-benar bisa diandalkan untuk membuat KPK lebih baik," kata Novel.
Ketua Sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat menyinggung adanya sikap one man show dalam kepemimpinan di lembaga antirasuah saat Firli Bahuri masih menjabat ketua KPK. Saat disinggung kembali soal pernyataannya itu, Nawawi tak ambil persoalan.
Nawawi yang kini menggantikan posisi Firli Bahuri akan membuat sistem kerja di lembaga antirasuah kembali kolektif kolegial.
"Yang berlalu biarlah berlalu. Kita coba bikin sekarang kolektif kolegial," ujar Nawawi usai jumpa pers di Gedung Merah Putih KPK, Senin (27/11/2023).
Terkait Surat Lukas Enembe kepada Firli Bahuri
Pernyataan Nawawi soal one man show dalam kepemimpinan KPK era Firli Bahuri terjadi saat Gubernur Papua Lukas Enembe membuat surat yang ditujukan kepada Firli Bahuri. Surat itu diberikan kepada Firli Bahuri pada Rabu, 1 Februari 2023.
Surat itu ditulis tangan oleh Lukas. Pesannya dikirim kepada bagian penyuratan KPK oleh tim penasihat hukum Lukas, Petrus Bala Pattyona. Petrus tak merinci isi surat tersebut. Namun, Petrus menyebut surat itu berisi penagihan janji dari Lukas Enembe kepada Firli Bahuri.
"Intinya menagih janji Bapak Firli," kata Petrus saat itu.
Menanggapi hal tersebut, Nawawi Pomolango yang saat itu masih menjadi Wakil Ketua KPK menyebut, tak ada yang mengetahui janji Firli Bahuri kepada Lukas Enembe.
Advertisement
Janji Firli untuk Enembe
Janji diduga dibisikkan Firli ke Lukas Enembe saat purnawirawan Polri tersebut melihat kondisi Lukas Enembe pada Kamis, 3 November 2022. Saat itu, Lukas belum ditangkap tim penyidik lembaga antirasuah.
"Pak Firli saja yang tahu apa janji yang dibisikin ke tersangka (Lukas Enembe)," ujar Nawawi dalam keterangannya, Kamis (2/2/2023).
Nawawi saat itu meminta tim penyidik kasus dugaan suap dan gratifikasi proyek infrastruktur di Papua tak terpengaruh dengan janji Firli Bahuri kepada Lukas Enembe. Dia berharap, tim penyidik KPK bekerja sesuai prosedur hukum yang berlaku.
"Penyidik tidak perlu terpengaruh dengan hal semacam itu," kata Nawawi.
Hindari Gaya Kepemimpinan Firli Bahuri
Selain itu, menurut dia, dengan kejadian ini bisa menjadi pengingat bagi seluruh insan KPK agar tetap bekerja bersama sesuai UU Nomor 19 Tahun 2019. Saat inilah Nawawi menyinggung adanya sikap one man show dalam kepemimpinan Firli Bahuri.
"Harusnya ini jadi peringatan bagi kami untuk menghindari style kerja yang cenderung one man show," ucap Nawawi Pomolango memungkasi.
Advertisement