Elon Musk Bertemu Netanyahu, Ungkap Dukung Israel Lawan Hamas di Jalur Gaza

Elon Musk, pemilik X.com, kunjungi Israel dan dukung tindakan keras terhadap Hamas. Ia juga bahas antisemitisme online dengan Presiden Herzog.

oleh Yuslianson diperbarui 28 Nov 2023, 10:46 WIB
Setelah menguasai sebagian saham, bos Tesla dan SpaceX Elon Musk ingin mengakuisisi seluruh saham Twitter. (Instagram/elonrmuskk).

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk, pemilik platform media sosial X, baru saja melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, yakni Benjamin Netanyahu.

Kunjungan Elon Musk ini terjadi di tengah kontroversi, di mana CEO Tesla dan SpaceX ini menyuarakan dukungan kepada Israel di platform media sosial miliknya.

Mengutip Al-Jazeera, Selasa (28/11/2023), Elon Musk bersama dengan Benjamin Netanyahu mengunjungi lokasi Kibbutz di Kfar Aza.

Terlihat, keduanya mengenakan rompi antipeluru saat berjalan di lokasi yang hancur dalam serangan 7 Oktober dan menewaskan lebih dari seribu warga Israel. Elon Musk mengungkap rasa terkejut dirinya melihat keadaan lokasi pembantaian tersebut.

"Sangat mengejutkan melihat lokasi pembantaian, dan Israel tidak punya pilihan selain melenyapkan Hamas," kata bos X.com tersebut.

Berdasarkan informasi dari Kementerian Luar Negeri Israel, kunjungan Elon Musk ini dilakukan pada hari keempat gencatan senjata antara Palestina-Israel.

Gencatan senjata ini diumumkan pada 23 November 2023. Selama gencatan senjata ini, baik pihak Palestina dan Israel setuju untuk melepaskan puluhan tawanan yang mereka tangkap sepanjang konflik Palestina-Israel.

Kunjungan bos Tesla ini dijadwalkan bertemu dengan Presiden Israel, Isaac Herzog. Adapun pertemuan keduanya akan membahas hal penting, yaitu perlunya tindakan untuk memerangi meningkatnya antisemitisme di ranah online.

Semenjak menjadi milik Elon Musk, banyak pihak mengatakan platform media sosial X--sebelumnya dikenal Twitter--semakin dipenuhi konten ujaran kebencian dan anti-semitisme.

X.com dituduh menjadi sarang konten anti-semitisme dan ujaran kebencian. Banyak perusahaan menangguhkan iklan mereka di X karena alasan etika.


Elon Musk Mau Donasikan Pendapatan Iklan X ke Palang Merah Gaza dan RS Israel

Elon Musk beli Twitter senilai Rp635 triliun. Dari mana saja sumber kekayaannya? (Instagram/elon.r.muskk).

Setelah para pengiklan meninggalkan Twitter, Elon Musk membuat langkah yang seolah menepis kalau dirinya mendukung teori konspirasi antisemitik dan pro-Nazi.

Ya, Elon Musk membuat pernyataan kalau X Corp --nama baru Twitter-- akan mendonasikan pendapatan yang didapatkan jejaring sosial itu dari iklan dan langganan yang terkait dengan perang di Gaza kepada rumah sakit di Israel dan Palang Merah di Gaza.

Mengutip CBS News, Senin (27/11/2023), langkah ini diambil sebagai responw terhadap kecaman yang semakin meningkat terhadap Elon Musk setelah miliarder itu menyatakan dukungan terhadap unggahan yang bersifat antisemitik di X alias Twitter.

"Kami akan melacak bagaimana dana itu dipakai dan melalui Palang Merah atau Bulan Sabit Merah. Kalau ada ide yang lebih baik, silakan. Kita harus peduli terhadap yang tidak bersalah, tanpa memandang ras, keyakinan, atau apa pun," kata miliarder tersebut di X alias Twitter.


Bantu Masa Depan Lebih Baik

Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). Pemegang saham menuduh Elon Musk memperkaya dirinya serta keluarganya dengan kesepakatan yang terjadi pada 2016 terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Elon Musk sendiri kerap memakai jejaring sosial microblogging ini udah membagikan pandangan dan pencapaian perusahaan.

"Kita seharusnya melakukan segala yang kita bisa untuk membangun masa depan yang lebih baik untuk semua," kata dia.

Elon Musk tak menyebutkan berapa banyak pendapatan iklan X yang akan disumbangkan. Namun, langkah ini dilakukan setelah dukungan Elon Musk terhadap unggahan bersifat antisemitik mendapat kecaman dari kritikus dan kelompok, meliputi Liga Anti Pemfitnahan, sebuah kelompok advokasi yang berupaya melawan kebencian terhadap kaum Yahudi.

Dukung Teori Konspirasi Antisemit

Baru-baru ini Elon Musk menambah ketegangan dengan membuat postingan yang mendukung teori konspirasi antisemit, seperti yang diwartakan AP News, Senin (20/11/2023).

Sebuah laporan dari kelompok advokasi liberal Media Matters mengatakan, iklan dari Apple dan Oracle ditempatkan di samping postingan antisemit tersebut.

Tidak hanya itu, mereka juga menemukan iklan dari Amazon, NBA Mexico, NBCUniversal dan lainnya di samping tagar nasionalis kulit putih.


Perusahaan-Perusahaan Setop Iklan di X

Elon Musk. (Patrick Pleul/Pool via AP, File)

Berkaitan dengan ini, IBM, NBCUniversal dan perusahaan induknya Comcast mengatakan minggu ini berhenti beriklan di aplikasi X setelah sebuah laporan mengatakan iklan mereka muncul bersamaan dengan materi yang memuji Nazi.

“IBM tidak menoleransi ujaran kebencian dan diskriminasi dan kami segera menangguhkan semua iklan di X sementara kami menyelidiki situasi yang sepenuhnya tidak dapat diterima ini,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara Comcast dan NBCUniversal juga telah mengkonfirmasi pada Sabtu (18/11/2023) bahwa perusahaan tersebut telah “menjeda” iklan mereka di X.

Sementara itu, cabang eksekutif Uni Eropa mengatakan secara terpisah pada Jumat (17/11/2023) bahwa mereka menghentikan sementara iklan di X dan platform media sosial lainnya, sebagian karena meningkatnya ujaran kebencian. 

Pada hari yang sama, Disney, Lionsgate dan Paramount Global juga mengatakan mereka menangguhkan atau menghentikan sementara iklan di X.

Meski beberapa perusahaan telah mengambil tindakan, sejauh ini Apple, Oracle dan Amazon tidak segera menanggapi permintaan komentar terkait persoalan ini.


Mau Tangguhkan Akun yang Unggah From The River To The Sea

Elon Musk berjalan dari pusat peradilan di Wilmington, Delaware, Amerika Serikat, Senin (12/7/2021). CEO Tesla tersebut menjadi saksi pertama dalam persidangan terkait masalah akuisisi SolarCity. (AP Photo/Matt Rourke)

Bicara tentang genosida Palestina oleh Israel, Elon Musk kembali menegaskan aturan baru di jejaring sosial miliknya, X alias Twitter. Mengutip Rolling Stone, Senin (20/11/2023), kali ini miliarder Elon Musk bermaksud menangguhkan alias menonaktifkan akun-akun Twitter yang memakai kalimat "from the river to the sea" untuk mendukung Palestina.

Sekadar informasi, kalimat from the river to the sea kerap dipakai oleh aktivis atau pendukung Palestina untuk upaya pembebasan Palestina atau Free Palestine.

Dengan kata lain, ini merupakan seruan untuk menghentikan pendudukan Israel dan membebaskan wilayah Palestina, yakni antara Laut Mediterania hingga Sungai Yordan.

Namun, ada perbedaan interpretasi yang signifikan bagi pendukung Israel dan kelompok advokasi Yahudi dalam melihat kalimat ini. Mereka melihatnya sebagai retorika antisemitik yang menggambarkan penghancuran Yahudi dan Israel.

Perlu dicatat, pandangan terhadap frasa atau kalimat ini cukup bervariasi di kalangan individu atau kelompok yang berbeda. Bagi Elon Musk, penggunaan kalimat from the river to the sea dianggap sebagai dekolonisasi dan memiliki eufimisme yang mengimplikasikan genosida.

"Seperti saya katakan awal pekan ini, "dekolonisasi", "from the river to the sea" dan eufimisme serupa secara mutlak menyiratkan genosida. Teguran keras untuk kekerasan ekstrim melanggar ketentuan layanan kami dan akan mengakibatkan penangguhan," kata Elon Musk dalam cuitan di X Twitter.

(Ysl/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya