Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) akhirnya resmi mengakuisisi lebih dari 300 ribu pelanggan MNC Play. Berita ini menjadi sorotan para pembaca di kanal Tekno Liputan6.com, Senin (27/11/2023) kemarin.
Informasi lain yang juga populer datang dari WhatsApp yang ingin meluncurkan fitur obrolan AI ke pengguna iOS.
Advertisement
Lebih lengkapnya, simak tiga berita terpopuler di kanal Tekno Liputan6.com berikut ini.
1. Indosat Ooredoo Hutchison Resmi Akuisisi 300 Ribu Pelanggan MNC Play
Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat) resmi mengakuisisi lebih dari 300 ribu pelanggan MNC Play (PT MNC Kabel Mediacom), Senin (27/11/2023).
Dengan demikian, saat ini Indosat memiliki lebih dari 320 ribu pelanggan layanan fiber to the home (FTTH), termasuk dengan 20.000 pelanggan eksisting Indosat HiFi, layanan FTTH yang dimiliki oleh Indosat Ooredoo Hutchison.
Selain Indosat, dalam kesepakatan akuisisi ini, penyedia infrastruktur jaringan fiber Asianet mengakuisisi infrastruktur jaringan broadband milik MNC Play. Sementara, MNC bakal tetap menghadirkan konten-konten sesuai dengan spesialisasinya.
Adapun nilai total akuisisi Indosat dan Asianet terhadap MNC Play sebesar Rp 3,3 triliun dengan rincian akuisisi pelanggan oleh Indosat sebesar Rp 876,86 miliar.
Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, akuisisi pelanggan MNC Play ini meningkatkan skala dalam bisnis FTTH Indosat.
"Merek Indosat HiFi menjadi layanan FTTH pertama dan yang tercepat mencapai 20.000 pelanggan, namun yang kami butuhkan adalah peningkatan dan melalui transaksi ini, sekarang kami telah mencapai lebih dari 300 ribu pelanggan," kata Vikram, dalam konferensi pers di MNC Tower, Jakarta.
Ia melanjutkan, akuisisi ini sejalan dengan tujuan perusahaan menghubungkan dan memberdayakan masyarakat Indonesia.
2. WhatsApp Mau Hadirkan Fitur Obrolan AI ke Pengguna iOS, Ini Fungsinya
WhatsApp telah memperkenalkan pintasan baru untuk mengakses percakapan AI langsung dari tab Obrolan. WABetaInfo melaporkan bahwa fitur ini kini tersedia bagi pengguna beta iOS yang telah menginstal pembaruan versi 23.23.10.
Pada September lalu, CEO Meta Mark Zuckerberg memperkenalkan fitur baru WhatsApp yang memungkinkan sekelompok pengguna untuk terlibat dalam percakapan yang didukung oleh kecerdasan buatan (AI).
Obrolan AI ini bertujuan membantu pengguna dalam kegiatan sehari-hari dengan memberikan saran dan panduan, demikian jika mengutip dari The Times of India, Sabtu (25/11/2023).
Pengguna sekarang dapat dengan cepat membuka obrolan AI melalui tombol baru di tab Obrolan. Perlu ditekankan bahwa obrolan AI saat ini terbatas pada kelompok pengguna tertentu, dan tanggal rilis lebih luas masih belum ditentukan.
Dengan pengenalan pintasan khusus, pengguna dapat mengakses obrolan AI secara langsung dari Tab Obrolan tanpa harus mencari interaksi sebelumnya dengan kecerdasan buatan dalam daftar obrolan.
Pendekatan ini secara signifikan mengurangi waktu dan upaya yang diperlukan untuk memulai percakapan khusus.
Ini adalah langkah inovatif dari WhatsApp untuk memberikan akses yang lebih cepat dan mudah ke fitur AI mereka kepada pengguna.
Advertisement
3. Wamenkominfo: Surat Edaran Panduan AI Bakal Jadi Pedoman Etis Pemanfaatan Kecerdasan Buatan di Indonesia
Wamenkominfo (Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika) Nezar Patria menyatakan Indonesia memerlukan tata kelola AI nasional yang lebih inklusif. Hal ini tidak lepas dari pemanfaatan AI di Tanah Air yang kian intensif.
Untuk bisa melakukan hal tersebut, Kementerian Kominfo pun mengadakan FGD (Forum Group Discussion) mengenai kebijakan teknologi kecerdasan artifisial dengan 43 perwakilan pemangku kepentingan yang terkait langsung.
FGD ini juga merupakan tindak lanjut dari rencana Kementerian Kominfo untuk mengeluarkan Surat Edaran Panduan Pemakaian AI untuk semua sektor. Nantinya, surat edaran itu akan menjadi pedoman etis untuk pengembangan dan penggunaan AI di Indonesia.
"Diskusi yang dibagi dalam dua sesi berhasil menangkap kebutuhan tata kelola AI di tingkat nasional yang mempertimbangkan risiko pemanfaatan AI dari sektor publik dan privat," tuturnya mengutip siaran pers yang diterima, Senin (27/11/2023).
Adapun salah satu isu yang menjadi perhatian dalam FGD tersebut adalah soal Pemanfaatan dan Nilai Etika Kecerdasan Artifisial. Ia menuturkan, ada beberapa hal yang menjadi sorotan terkait topik pembahasan tersebut.
Salah satunya adalah penyusunan Surat Edaran AI perlu memerhatikan perkembangan inovasi dan daya kompetisi produk anak bangsa. Jadi, pengembangan AI di Indonesia bisa tetap relevan dengan pertumbuhan inovasi global, sekaligus memberikan dukungan berkelanjutan.
Infografis Journal Pahami Sejumlah Risiko Penggunaan Paylater. (LIputan6.com/Tri Yasni).
Advertisement