Kekayaan Bos MD Pictures Manoj Punjabi Tembus Rp 24,7 Triliun

Industri perfilman Indonesia tampaknya telah mencetak pencapaian besar, ketika pendiri dan CEO PT MD Pictures, Manoj Punjabi meraih kesuksesan dalam beberapa film yang diproduksinya.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Nov 2023, 14:30 WIB
Industri perfilman Indonesia tampaknya telah mencetak pencapaian besar, ketika pendiri dan CEO PT MD Pictures, Manoj Punjabi meraih kesuksesan dalam beberapa film yang diproduksinya. [Foto: Instagram/mdpictures]

Liputan6.com, Jakarta Industri perfilman Indonesia tampaknya telah mencetak pencapaian besar, ketika pendiri dan CEO PT MD Pictures, Manoj Punjabi meraih kesuksesan dalam beberapa film yang diproduksinya.

Laporan Bloomberg menyebut, kekayaan Manoj Punjabi kini bernilai sekitar USD 1,6 miliar atau setara Rp. 24,7 triliun.

Perusahaan milik Manoj Punjabi menghasilkan beberapa film paling populer di negara itu, sehingga menjadikannya salah satu produser-miliarder langka di dunia, termasuk figur-figurbseperti Steven Spielberg, George Lucas, dan Jerry Bruckheimer.

"Ini merupakan keberhasilan yang luar biasa mengingat fakta bahwa dia hanya terkenal di kalangan orang Indonesia," kata Jeffrey Bahar, COO Spire Research and Consulting, dikutip dari laman Robbreport, Selasa (28/11/2023).

"Manoj Punjabi baru saja go internasional,' ujarnya kepada kepada Bloomberg.

Perjalanan Karir

Manoj Punjabi pertama kali terjun ke bisnis perfilman pada tahun 1995, setelah mengalami PHK dari pekerjaannya di industri kertas dan pulp.

Dia bekerja sama dengan ayah dan pamannya, sebelum memulai perusahaan baru hanya dengan ayahnya pada tahun 2002.

Awalnya mereka memproduksi sinetron, dan berkembang menjadi film lima tahun kemudian.

Pada tahun 2008, salah satu film mereka memecahkan rekor box-office yang telah dipegang oleh Titanic selama satu dekade, menurut Bloomberg.

Pada tahun 2018, MD Pictures melakukan IPO di Indonesia, dan Tencent Holdings dari Tiongkok membeli 15 persen saham senilai USD 50 juta pada tahun 2021.

Baru-baru ini, berkat kesuksesan film KKN di Desa Penari, saham perusahaan tersebut telah meningkat sebesar 186 persen, sehingga menghasilkan keuntungan baru bagi Manoj Punjabi.

Industri hiburan Indonesia telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, saat ini menduduki peringkat ke-15 pasar terbesar di dunia dengan pendapatan USD 13 miliar.

Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat 7,7 persen pada tahun 2027, menurut laporan PwC yang dikutip oleh Bloomberg.


Jadi Miliarder Paling Tajir di Indonesia, Kekayaan Prajogo Pangestu Tembus Rp 619,8 Triliun

Prajogo Pangestu, Sumber: Forbes

 Miliarder petrokimia dan energi, Prajogo Pangestu (79) berhasil menduduki puncak daftar orang terkaya di Indonesia.

Mengutip laman Forbes, Jumat (17/11/2023) daftar Real-Time Billionaire menunjukkan bahwa kekayaan bersih Prajogo Pangestu kini mencapai lebih dari USD 40 miliar atau setara Rp 619,8 triliun.

Jumlah tersebut meningkat lebih dari tujuh kali lipat dari Daftar Miliarder Dunia Forbes yang diterbitkan awal tahun ini, di mana Prajogo Pangestu muncul dengan kekayaan sebesar USD 5,3 miliar.

Kekayaan Prajogo Pangestu kini melampaui miliarder batubara Low Tuck Kwong yang sebelumnya menduduki posisi teratas dengan kekayaan bersih USD 26,5 miliar atau Rp. 410,6 triliun.

Adapun miliarder kakak beradik Budi dan Michael Hartono yang juga turun satu peringkat ke urutan ketiga dan keempat daftar orang terkaya di Indonesia, dengan kekayaan bersih masing-masing sebesar USD 24,8 miliar dan USD 23,7 miliar.

Sebagian besar keuntungan yang diraih Prajogo Pangestu adalah berkat meroketnya nilai saham Barito Renewables Energy, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia bulan lalu.

Saham perusahaan telah meningkat lima kali lipat sejak itu, dengan lonjakan 25 persen tercatat dalam satu hari pekan lalu.

Hal ini memicu pemutusan arus dan menyebabkan bursa saham menghentikan sementara perdagangan saham perusahaan pada Jumat lalu untuk mengendalikan volatilitas harga.

Perdagangan dilanjutkan pada hari Senin tetapi kapitalisasi pasarnya masih sekitar USD 45 miliar, naik dari USD 8,3 miliar saat tercatat di bursa.


Bisnis Barito Renewables Energy

Pencatatan saham perdana PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan PT Pulau Subur Tbk (PTPS), Senin (9/10/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Sebagai informasi, Barito Renewables Energy merupakan induk perusahaan Star Energy Geothermal Group, produsen panas bumi terbesar di Indonesia dengan kapasitas 886 megawatt.

Star Energy mengoperasikan tiga proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi di provinsi Jawa Barat, dan memiliki izin untuk melakukan eksplorasi di beberapa bagian provinsi Maluku Utara dan Lampung.

Menurut firma riset ThinkGeoEnergy, Indonesia merupakan produsen energi panas bumi terbesar kedua di dunia, setelah AS, dengan kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi sebesar 2.356 megawatt pada akhir tahun lalu.

Tahun lalu, Green Era, sebuah kendaraan tujuan khusus dari kantor keluarga Prajogo Pangestu yang berbasis di Singapura, mengambil alih Star Energy, dengan mengakuisisi sepertiga saham BCPG Thailand senilai USD 440 juta.

Sisa sahamnya sudah dipegang oleh Barito Pacific, perusahaan induk yang terdaftar di mana Prajogo Pangestu memiliki saham mayoritas.


Profil Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu

Prajogo Pangestu memulai usaha penjualan kayu pada akhir tahun 1970an.

Ia mencatatkan perusahaannya, Barito Pacific Timber, pada tahun 1993 dan mengubah namanya menjadi Barito Pacific setelah melakukan diversifikasi ke lini bisnis lain.

Pada tahun 2007, Pangestu mengakuisisi 70 persen saham perusahaan petrokimia Chandra Asri dan empat tahun kemudian menyelesaikan merger dengan Tri Polyta Indonesia untuk menjadi produsen petrokimia terintegrasi terbesar di Indonesia.

Kemudian pada tahun 2021, Thaioil mengakuisisi 15 persen saham Chandra Asri.

Prajogo sendiri sudah mempersiapkan generasi penerus untuk menggantikannya.

Putra sulungnya, Agus Salim, kini menjabat sebagai presiden direktur Barito Pacific.

Adapun putrinya, yakni Nancy Pangestu Tabardel, mengelola kantor keluarga serta Green Era, di luar Singapura.

Putra bungsu Pangestu, Baritono, menjabat sebagai wakil presiden direktur komersial Chandra Asri.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya