Megawati: Jangan Belaga di Sini Tapi Bilangnya di Sana

Megawati berharap masyarakat tidak ada yang golput pada Pemilu 2024 mendatang. Menurut Megawati, golput sama saja dengan tidak punya pendirian.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 28 Nov 2023, 14:44 WIB
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam acara Rakornas organisasi sukarelawan dan simpatisan pendukung capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Hall B3-C3 JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023). (Merdeka.com).

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyarankan masyarakat agar datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) saat Pemilu 2024 mendatang. Presiden ke-5 RI ini berharap masyarakat tidak ada yang golput.

Menurut Megawati, golput sama saja dengan tidak punya pendirian.

"Katakan pada rakyat dengan suara lantang, jangan golput. Jangan tidak memilih, dan katakan pada mereka itu seperti saya tanya, who am I, siapa kamu. Kalau tidak memilih, artinya dia abstain. Kalau abstain artinya tidak punya pendirian. Loh, ya terserah saja," ujar Megawati, Selasa (28/11/2023).

Namun, Megawati menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat terkait hal itu. Meski demikian, Megawati menyinggung mereka yang terkesan plin-plan tak punya pendirian.

"Jadi silahkan. Saya lebih senang begitu. Saya ajarkan anak-anak saya. Lebih baik saya tahu kamu di sana, saya di sini. Jangan belaga di sini, tapi bilangnya di sana. Betul apa tidak?," kata Megawati.

Megawati kemudian meminta agar awak media dan masyarakat tak merundungnya. Dia mengingatkan Indonesia merupakan negara demokrasi, bebas memberikan pandangan dan pendapat.

"Wartawan kamu jangan nanti bully-bully saya. Nanti kamu dibully sama anak-anak saya. Saya janji kepada para wartawan, tolong dengarkan karena ini pesta demokrasi, awas kalian membully saya. Karena apa karena ini pesta demokrasi di Indonesia," ucap dia.


Saat Megawati Jengkel Ada Pihak Intimidasi Rakyat Jelang Pemilu

Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (Ketum PDIP) Megawati Soekarnoputri optimis Ganjar Pranowo akan menjadi Presiden ke-8 Republik Indonesia di hadapan para kadernya di dalam penutupan rapat kerja nasional (Rakernas) IV PDIP di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, Minggu (1/10/2023). (Dok: PDIP)

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri singgung pihak-pihak yang mengintimidasi rakyat jelang Pemilu 2024. Megawati meminta praktik intimidasi itu dihentikan.

Hal tersebut, disampaikan saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo, Senin, 27 November 2023. 

Awalnya, Megawati bercerita soal maraknya intimidasi yang terjadi menjelang Pemilu 2024.

"Bayangin, mengintimidasi, dia itu siapa sih? Kalau dia berani, loh kenapa saya enggak boleh. Kamu mesti lihat perundangannya, kamu sebagai apa, bolehkah kamu menekan rakyat?" Kata Megawati.

Megawati mempertanyakan dasar intimidasi yang dilakukan karena menurutnya tidak boleh ada pihak-pihak yang bisa memerintah rakyat tanpa melalui peraturan perundang-undangan.

Presiden ke-5 RI ini mengaku jengkel karena menurutnya praktik intimidasi tersebut seolah-olah ingin mengulangi apa yang pernah terjadi pada masa Orde Baru.

"Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu tapi Ibu jengkel. Karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu jaman Orde Baru?" ujar Megawati.

Tak hanya itu, dia pun berbagi pengalamannya yang berkali-kali diinterogasi oleh aparat kepolisian dan kejaksaan semasa pemerintahan Presiden kedua RI, Soeharto.

Dia menegaskan, masa-masa seperti itu tidak boleh terulang lagi dan meminta agar perbuatan intimidatif harus segera dihentikan.


Megawati Jengkel Penguasa yang Seperti Orde Baru, Ini Kata Istana

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri membakar semangat para kader saat berpidato dalam Rapat Koordinasi PDIP di Sanur, Denpasar, Bali, Rabu 22 November 2023. (Foto: Tim Media PDIP)

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana angkat bicara soal Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yang merasa jengkel dengan penguasa yang bertindak seperti zaman Orde Baru (Orba). Ari mengatakan, Indonesia merupakan negara demokrasi sehingga siapapun berhak menyampaikan pendapatnya di ruang publik.

"Ya itu negara demokrasi ya. Semua orang bisa berpendapat, membuat penilaian. Saya kira itu cermin negara demokrasi," kata Ari Dwipayana kepada wartawan, Selasa (28/11/2023).

Dia tak mau berkomentar banyak soal pernyataan Megawati tersebut. Ari menyebut hal itu hak Megawati sebagai Ketua Umum partai politik untuk menyampaikan pandangannya."Saya tidak komentari itu lah. Itu domainnya Ibu Mega, partai politik," ujarnya.

"Aku enggak memberi komentar, negara demokrasi itu saja," sambung Ari.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri merasa jengkel dengan para penguasa yang bertindak seperti zaman orde baru. Sebab kemerdekaan Indonesia penuh dengan perjuangan.

Hal tersebut, dia sampaikan dalam acara Rakornas organisasi sukarelawan dan simpatisan pendukung capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Hall B3-C3 JIEXPO Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).

"Mustinya ibu enggak boleh ngomong gitu, tapi sudah jengkel tahu enggak. Kenapa? Republik penuh dengan pengorbanan tahu tidak? Kenapa sekarang kalian yang baru berkuasa itu mau bertindak seperti zaman orde baru?" kata Megawati.

Infografis 7 Perintah Megawati untuk Kader Jelang HUT ke-50 PDIP. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya