Liputan6.com, Jakarta Profesi dokter tak bisa sembarangan dilakukan oleh orang umum. Pasalnya seorang dokter punya prinsip dan aturan yang harus dipegang kuat, apalagi saat berhadapan dengan tubuh pasien. Tidak sengaja melakukan kesalahan saja bisa berdampak fatal, apalagi dokter sengaja berbuat tak sesuai aturan.
Advertisement
Sebuah insiden kontroversial terjadi di Puskesmas Mauda Tehsil di Nagpur, India tengah. Seorang dokter dilaporkan keluar dari ruang operasi di tengah proses operasi. Dr. Bhalavi, seorang profesional medis, nekat meninggalkan prosedur operasi keluarga berencana (KB) terjadwal terhadap delapan wanita setelah marah karena tidak disuguhi secangkir teh.
Kejadian ini bermula saat ada delapan wanita yang dijadwalkan menjalani prosedur vasektomi di rumah sakit yang dikelola pemerintah di lingkungan kota Mauda. Mereka kini menjadi saksi tidak biasa ketika dokter tersebut meminta teh setelah menyelesaikan operasi pada empat pasien wanita.
Namun, ketika permintaannya tidak terpenuhi, Bhalavi meninggalkan ruang operasi, meninggalkan empat wanita lain yang terlanjur dibius untuk prosedur yang belum selesai.
Dilansir Liputan6.com dari Sky News dan NDTV, Selasa (28/11/2023), kejadian yang terjadi pada 3 November 2023 itu membuat dokter tersebut berhadapan dengan hukum.
Lebih Pentingkan Teh Ketimbang Pasien
Ketua dewan distrik Nagpur, Soumya Sharma, menggambarkan kejadian ini sebagai masalah yang sangat serius.Menurutnya, jika dokter bersedia meninggalkan prosedur penting tersebut hanya demi secangkir teh, mereka harus bertanggung jawab berdasarkan pasal 304 KUHP India."
CEO Nagpur Zilla Parishad, Saumya Sharma, mengungkapkan bahwa pemerintah distrik telah menginstruksikan penyelidikan menyeluruh terhadap insiden ini.
"Sebuah komite telah dibentuk untuk menyelidiki kejadian ini," kata Saumya Sharma kepada NDTV.
Pemerintah distrik Nagpur juga dilaporkan telah menanggapi serius kejadian ini. Pihaknya telah memerintahkan penyelidikan lebih lanjut. Insiden ini menciptakan kehebohan di komunitas medis dan masyarakat setempat, menyoroti pentingnya profesionalisme dan tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan.
Advertisement
Operasi Terpaksa Digantikan Dokter Lain
Pihak administrasi rumah sakit segera merespons kelalaian ini dengan memanggil dokter lain untuk melanjutkan operasi pada wanita yang masih dalam keadaan terbius. Keluarga pasien yang menjadi korban melaporkan insiden ini kepada petugas medis distrik, yang kemudian memberitahu pihak berwenang.
Ketidakpuasan publik terhadap perilaku dokter ini juga memunculkan pertanyaan tentang standar etika dan moral dalam praktik medis. Sementara itu, para pihak terkait menunggu hasil penyelidikan resmi untuk menentukan langkah-langkah lebih lanjut. Kejadian ini memberikan pengingat keras akan pentingnya menjaga profesionalisme di ruang operasi dan memastikan bahwa pasien mendapatkan perawatan yang mereka perlukan tanpa hambatan yang tidak perlu.