Liputan6.com, Jakarta Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menggelar kampanye di Laga Satria, Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa. Di sana Anies Baswedan menceritakan beberapa kesuksesannya selama menjadi pemimpin DKI Jakarta.
Advertisement
Di hadapan ribuan pendukungnya, Anies mengaku saat awal menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta dia dapat menutup tempat hiburan tersebut dengan mudah.
Anies mengatakan saat itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup tempat hiburan tersebut karena kerap didemonstrasi oleh masyarakat, khususnya dari kalangan religius.
"Itu yang namanya demo, puluhan kali, didemo lagi, didemo lagi, untuk apa? Ditutup. Apa yang terjadi? Nggak bisa ditutup, demonya puluhan kali, ratusan orang, (tetapi tetap) jalan terus aja itu tempat maksiat," kata Anies dikutip dari Antara, Selasa (28/11/2023).
Kemudian, lanjut Anies dalam kampanye pemilu 2024 ini, setelah dia menjadi gubernur DKI Jakarta, Alexis dapat langsung ditutup hanya dengan selembar kertas melalui kebijakan pemerintah provinsi yang dipimpinnya saat itu.
"Lalu apa yang terjadi? (Tahun) 2017 terjadi pergantian gubernur. Lalu, Alexis itu ditutup cukup dengan selembar kertas dan tanda tangan. Tidak perlu demo ratusan orang, tidak perlu pakai spanduk; cukup pakai tanda tangan," kata Anies.
Salah Satu Pencapaian
Anies menganggap kisah tersebut sebagai salah satu pencapaiannya memimpin dengan membawa semangat perubahan.
Dia juga menyampaikan sejumlah gagasan perubahan dengan visinya, yakni mengubah kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, mulai dari pangan murah hingga hunian terjangkau.
"Jadi, kenapa perlu bersama di sini? Karena kami ingin menghadirkan keadilan untuk mencapai sebuah perubahan yang disalurkan secara konstitusional. Waktunya (pencoblosan pada) 14 Februari 2024," ujar Anies Baswedan.
Anies Ungkap Alasan Awali Kampanye Pemilu 2024 di Tanah Merah Jakarta
Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan membeberkan alasan mengapa dia memulai kampanye Pemilu 2024 di Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara.
Menurut Anies, ada kedekatan yang telah terjalin sejak lama dengan warga yang tinggal di lahan sengketa tersebut. Dulu, kata Anies, warga Tanah Merah berbondong-bondong meminta bantuan.
"Tanah Merah ini adalah sebuah kampung yang masyarakatnya pada tahun 2016 itu datang ke rumah kami meminta untuk saya menjadi calon gubernur," kata Anies di kediamannya Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2023).
Anies menyatakan, pada 2016 silam, kampanyenya sebagai calon gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta juga dimulai dari Tanah Merah Koja, Jakarta Utara.
"Nah, kemudian pada tanggal 23 September 2016 pada waktu itu pendaftaran pilkada hari Jumat, hari Sabtunya saya keliling pertama itu di kampung Tanah Merah," ucap Anies.
"Karena mereka-lah yang datang ke sini. Mereka yang meminta (jadi gubernur) waktu itu pertama kali, jadi saya datang pertama ke sana," ujar Anies.
Advertisement
Sengketa Lahan
Kala itu, kata Anies, warga Tanah Merah memiliki persoalan yang berhubungan dengan sengketa lahan. Anies saat itu menawarkan solusi kepada warga dengan mengeluarkan Izin Membangun Bangunan (IMB) sementara.
"Tanah Merah ini punya persoalan lahan yang mereka gunakan dalam sengketa antara warga dengan BUMN. Kemudian kami sampaikan solusinya. Solusinya adalah dengan dibuatkan IMB sementara kolektif," ucap Anies.
Menurut Anies, dengan dikeluarkannya IMB, warga bisa mendapatkan akses air minum, listrik, hingga memperoleh izin usaha mikro kecil (IUMK) dan urusan-urusan lainnya warga Tanah Merah dipermudah. Sedangkan masalah sengketa tanahnya saat itu diserahkan ke pengadilan.
"Jadi sekarang, kami akan berjalan menuju sebuah amanah yang sedang sekarang diatur lewat pemilu tingkat nasional. Saya mulainya dari kampung di mana dulu kami memulai di Jakarta," kata dia.