Kampanye di Bogor, Anies Baswedan Janji Bereskan Masalah Transportasi Umum hingga KPR

Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan menyambangi Bogor sebagai destinasi kedua kampanye perdananya setelah Jakarta.

oleh Winda Nelfira diperbarui 28 Nov 2023, 19:00 WIB
Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan menyambangi Bogor sebagai destinasi kedua kampanye perdananya setelah Jakarta. (Foto: Tim AMIN).

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut satu Anies Baswedan menyambangi Bogor sebagai destinasi kedua kampanye perdananya setelah Jakarta.

Di Bogor, Anies berjumpa dengan para simpatisan dan relawan di Stadion Laga Tangkas Pekansari.

Pada kesempatan itu, Anies mengatakan banyak warga Bogor yang bekerja di Jakarta. Maka, kata dia akses menuju ibu kota harusnya menjadi perhatian khusus bagi pemerintahan ke depan.

"Bapak ibu sekalian di Kabupaten Bogor banyak warga yang bekerjanya di Jakarta, kalau berangkat pakai kendaraan pribadi waktunya panjang biayanya mahal, betul tidak? (Betul) pakai kendaraan umum kendaraannya terbatas waktunya terbatas betul tidak? (betul)," kata Anies di Stadion Laga Tangkas Pekansari, Bogor, Selasa (28/11/2023).

Anies menyampaikan, salah satu hal yang akan dilakukan pasangan AMIN bila jadi presiden terpilih di Pilpres 2024 ialah membangun transportasi umum yang lebih luas lebih terjangkau bagi warga Jakarta.

"Sehingga warga kita bisa dengan mudah menjangkau tempat kerja," kata dia.

 


Kebutuhan Pokok

Kedua, Anies juga berjanji akan membereskan persoalan mahalnya kebutuhan pokok dan ketidakstabilan harga khususnya harga pangan. Anies berujar, ke depan harga pangan akan dijaga stabil melalui reformasi tata niaga.

"Hari ini sekitar 50 persen dari pengeluaran keluarga adalah untuk kebutuhan pangan. Uangnya habis untuk keperluan pangan ini yang hendak diubah," ucap Anies.

 


Masalah KPR

Kemudian, Anies juga membahas soal sulitnya akses Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Pasalnya, kata Anies hunian terjangkau menjadi kebutuhan banyak orang.

"Banyak sekali masyarakat kita ingin punya rumah tapi KPR-nya susah. Syaratnya susah, jadi banyak sekali di Indonesia hari ini yang ngantri belum punya rumah kepengen dapat rumah itu 12,7 juta orang, 12,7 juta keluarga kalau di Jabodetabek ini jumlahnya 2,9 juta keluarga yang ingin punya rumah tapi tidak bisa dapat KPR," terang Anies.

Anies menyatakan, ke depan persoalan KPR tersebut akan dibereskan. Dia mendorong sistem KPR diubah menjadi lebih mudah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya