KFC Indonesia Donasi Rp 1,5 Miliar untuk Anak-Anak Palestina

KFC Indonesia mengirimkan donasi ke Palestina melalui PMI.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 29 Nov 2023, 06:30 WIB
Anak-anak di Gaza sangat rentan terhadap kondisi kurangnya akses terhadap air bersih, sanitasi, dan perlindungan dari cuaca ekstrem. (MOHAMMED ABED/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Restoran cepat saji KFC Indonesia menyalurkan bantuan kemanusian bagi Palestina. Donasi yang diberikan sebesar Rp 1,5 miliar yang utamanya untuk membantu anak-anak dan perempuan di daerah konflik.

Bantuan dari KFC Indonesia ini juga merupakan bentuk rasa simpati dan solidaritas dari para karyawan kepada Palestina. 

Berdasarkan keterangan resmi KFC Indonesia, Selasa (28/11), penyerahan bantuan ini dilaksanakan pada Jumat lalu kepada Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat dalam acara bertajuk “Bersatu untuk Palestina”. 

“Kami dari KFC Indonesia beserta dengan seluruh karyawan sangat prihatin dengan kondisi saat ini di daerah konflik, terutama bagi anak-anak dan perempuan yang menjadi korban akibat konflik tersebut. Donasi yang kami berikan ini diharapkan dapat membantu serta meringankan beban mereka, dalam menghadapi keadaan yang sangat tidak menentu saat ini,” ujar Achmad Baiquni sebagai perwakilan KFC Indonesia.

Pihak KFC menegaskan bahwa mereka mengecam segala bentuk kekerasan yang terjadi serta berharap konflik di Palestina segera berakhir.

Acara donasi turut dihadiri oleh mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang merupakan ketua PMI.

Pihak Palang Merah Indonesia sangat mengapresiasi apa yang dilakukan KFC Indonesia. 

"Upaya ini diharapkan dapat menjadi bagian untuk membantu mengurangi beban yang dihadapi oleh saudara-saudara kita di Palestina, serta memberikan kontribusi positif dalam menciptakan kesejahteraan dan memperbaiki kondisi mereka," ujar pihak PMI dalam Instagram resminya.


Gencatan Senjata di Jalur Gaza Diperpanjang, PBB Bersyukur

Potret suasana di pantai Gaza City saat petang pada 17 Juli 2022. (Abdelhakim Abu Riash via Twitter.com/QudsNen)

Sebelumnya dilaporkan, gencatan senjata di Jalur Gaza resmi dilanjutkan selama dua hari. Hal itu dipastikan oleh Qatar dan Mesir yang sukses melakukan mediasi antara Israel dan Hamas.

Dilaporkan BBC, Senin (27/11), Hamas berkata pihaknya setuju untuk melanjutkan gencatan senjata di Jalur Gaza. Pihak Israel juga berminat melakukan gencatan senjata. Pelepasan para tawanan pun dipastikan akan berlanjut. 

Seorang pejabat pemerintah Palestina berkata bahwa Hamas siap melepaskan 40 tawanan lagi. Jumlah tersebut memungkinkan tambahan hari gencatan senjata. 

Israel berkata lebih suka mengambil kebijakan secara bertahap, selain itu mereka telah menegaskan siap menyerang Hamas lagi usai gencatan senjata berakhir. 

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat Joe Biden berkata ingin fokus untuk mengirimkan lebih banyak bantuan ke Gaza di tengah gencatan senjata ini. Joe Biden masih menggunakan istilah "pause" (jeda) ketimbang "ceasefire".

"Kami sepenuhnya menggunakan jeda dalam pertempuran ini untuk menambah jumlah bantuan kemanusiaan untuk masuk ke Gaza, dan kami akan melanjutkan upaya-upaya kami untuk membangun masa depan damai dan bermartabat untuk rakyat Palestina," ujar Joe Biden.

Sekjen PBB Antonio Guterres juga mengaku senang pada tambahan hari gencatan senjata ini dan menyebutnya sebagai "secercah harapan dan kemanusiaan di kegelapan perang. 

Namun, ia menyiratkan harapan gencatan senjata yang lebih lama, sebab ia berkata tambahan gencatan senjata ini masih tidak cukup untuk memberikan bantuan secara menyeluruh kepada Gaza.


Lantunan Doa Ma'ruf Amin untuk Pejuang Gaza dari Masjid Pertama di Athena

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengenakan pakaian adat Demang khas adat Betawi saat mengikuti Sidang Tahunan MPR, Rabu Pagi, 16 Agustus 2023. Di acara ini, Wapres didampingi istrinya, Wury Ma’ruf Amin yang tiba di Gedung Nusantara sekitar pukul 08.27 WIB. (Foto: Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, kembali memanjatkan doa untuk para pejuang Palestina di Gaza bersama umat muslim Athena dan puluhan delagasi Indonesia di Mesir.

Ma’ruf mengajak berdoa bersama usai menjalankan shalat Jumat masjid pertama di kota Athena, yakni Athens Mosque pada Jumat (24/11).

"Berdoa supaya orang-orang yang berjuang di Gaza itu kemudian juga diberi pertolongan, dilindungi," ujar Ma'ruf usai salat jumat.

Ma'ruf juga menyampaikan kesannya saat mendatangi masjid yang baru berdiri selama dua tahun itu.  

Ia mengaku senang bahwa meski minoritas, islam bisa tetap menjalankan ibadah. “Saya merasa nyaman sekali bahwa di mana pun kita bisa ada komunitas muslim yang bisa menjalankan, walaupun di negeri mayoritas nonmuslim.

Ini menunjukkan bahwa memang kita sedang membangun yaitu ada toleransi, tasamuh, di antara agama-agama bisa hidup di mana saja, dan ini menunjukkan adanya sesuatu kemajuan," ujar Ma'ruf.


Rumah-Rumah Hancur di Gaza

"Persediaan makanan yang masuk dari Mesir sebagian besar mecakup makanan siap saju (tuna kalengan dan kurma batangan), dan terutama didistribusikan kepada pengungsi dan keluarga di Gaza selatan, dan hanya tepung yang disuplai ke toko roti," demikian pernyataan OCHA, dikutip dari Middle East Monitor. (AP Photo/Hatem Ali)

Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan di Gaza, bom Israel telah merusak lebih dari separuh unit hunian, lebih dari 222.000 rumah, di Jalur Gaza. Setidaknya 40.000 rumah telah hancur total, tapi kementerian belum dapat memperbarui statistik ini sejak 6 November ketika sistem kolaps.

Rumah Naji yang kini hancur dipenuhi puing. Pipa-pipa logam menonjol dari beton yang hancur dan terdapat lubang-lubang besar di tempat dinding-dinding sebelumnya berdiri. Dapur hampir tetap utuh. Melalui lorong kecil, melewati mesin cuci yang rusak, adalah ruangan tempat keluarga tidur.

Layan Naji (15), menggantungkan cucian yang dicuci tangan di tali yang terikat di atas reruntuhan.

"Ruangan tempat kami tidur sangat dingin," ujarnya seperti dikutip Al Jazeera. Tapi dia bersyukur kucingnya yang berusia tujuh tahun, Sondos, selamat dari serangan udara Israel.

"Aku pikir kehilangan Sondos dan sangat senang ketika ayahku menemukannya," ujarnya. "Dia selalu tidur di dekat kakiku."

Karena semua perlengkapan tidur mereka hilang, Siham Naji harus meminjam selimut dan bantal dari tetangga.

"Anak perempuanku menghabiskan waktu di ruangan itu, tapi aku merasa butuh ruang untuk duduk sendiri, dengan tangan di pipiku," ujar Siham. Dia kebanyakan memikirkan kebun mereka yang hancur, yang memiliki pohon jambu, buah tin, jeruk, dan kurma.

"Aku sangat mencintai kebun kami," katanya. "Kami akan duduk di sana, menikmati minum teh, dan berbicara. Aku berharap kami akan dapat membangun kembali rumah kami dan membuatnya bahkan lebih baik dari sebelumnya.”

Infografis Tragedi Kemanusiaan 3.000 Lebih Anak Meninggal di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya