Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan menceritakan bagaimana berhasil menutup tempat hiburan malam terkenal di Jakarta, Alexis Hotel. Anies mengatakan, tempat itu banyak didemo tetapi tidak berhasil ditutup.
Baru ketika gubernur berganti, yaitu saat Anies menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta, Alexis berhasil ditutup.
Advertisement
"Saya cerita sedikit di Jakarta dulu ada satu tempat namanya Alexis, tahu enggak? Yang tahu enggak apa-apa, yang penting jangan pernah ke sana, tahu saja. Apa yang terjadi itu yang namanya puluhan kali," ujar Anies saat kampanye di GOR Pakansari, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/11).
"Demo, didemo lagi, untuk apa, ditutup, apa yang terjadi, enggak bisa ditutup, demo puluhan kali, ratusan orang datang ke sana tetap enggak bisa ditutup. Jalan terus tempat itu, itu tempat maksiat! jalan terus," tegas.
Hanya Butuh Selembar Kertas dan Tanda Tangan
Ketika Tahun 2017, gubernur berganti. Anies mengaku hanya dengan selembar kertas dan sebuah tandatangan berhasil menutup Alexis.
"Lalu apa yang terjadi? 2017 terjadi pergantian gubernur lalu Alexis itu ditutup cukup dengan selembar kertas dan sebuah tandatangan," ujarnya.
"Tidak perlu pakai demo ratusan orang, tidak perlu pakai, cukup pakai (tanda tangan) cukup pakai (tanda tangan) nah, untuk tanda tangan butuh kewenangan," jelas Anies.
Advertisement
Perubahan
Kewenangan ini yang perlu diubah dalam sebuah pemerintahan. Maka itu, Anies mengajak pendukungnya untuk menghadirkan perubahan dengan Pemilu 2024.
"Jadi kenapa kita kumpul bersama di sini karena kita ingin menghadirkan keadilan dengan cara buat perubahan yang jalurnya konstitusional waktunya 14 Februari 2024," ujarnya.
Sumber: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com