Liputan6.com, Jakarta - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau Sido Muncul mengklaim sebagai salah satu perusahaan yang sangat rajin membagikan dividen kepada pemegang saham.
Sebagaimana diketahui, SIDO akan membagikan dividen interim sebesar Rp 378 miliar atau Rp 12,6 per saham. Pembayaran dividen tersebut telah dilakukan pada 20 November 2023 lalu.
Advertisement
Direktur Keuangan Sido Muncul Leonard mengaku pihaknya memang sangat rajin untuk membagikan dividen. Terkait besarannya, biasanya di atas 85 sampai dengan 90 persen dari laba bersih.
"Biasanya kami membagikan dividen itu di atas 85 persen atau di atas 90 persen. Malah dua tahun lalu kalau enggak salah kami membagikan sampai 100 persen,” kata Leonard dalam Public Expose 2023, Rabu (29/11/2023).
Ia melanjutkan, biasanya dividen yang dibagikan oleh Sido Muncul terbagi menjadi dua bagian, yakni dividen interim dan dividen final.
"Dividen interim di bulan November kemarin dan selanjutnya sekitar di bulan April,” kata dia.
Dividen Interim
Sebelumnya diberitakan, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau Sido Muncul akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 23 Oktober 2023, Sido Muncul akan membagikan dividen interim sebesar Rp 378 miliar atau Rp 12,6 per saham.
Pembagian dividen tersebut sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 18 Oktober 2023.
Sementara itu, hingga 30 Juni 2023, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 448,10 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 1,11 triliun serta total ekuitas senilai Rp 3,26 triliun.
Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk:
Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 31 Oktober 2023
Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 1 November 2023
Cum dividen di pasar tunai: 2 November 2023
Ex dividen di pasar tunai: 3 November 2023
Recording date: 2 November 2023
Pembayaran dividen: 20 November 2023
Target Kinerja 2024
Sebelumnya diberitakan, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau Sido Muncul memproyeksikan pendapatan maupun laba bersih bisa tumbuh di atas 10 persen pada 2024. Optimisme tersebut sejalan dengan kondisi masyarakat yang mulai sadar akan pentingnya kesehatan.
Direktur Keuangan Sido Muncul Leonard menuturkan, pihaknya menargetkan peningkatan pendapatan dan laba bersih di atas 10 persen pada tahun depan.
"Biasanya kita optimis untuk naik di atas 10 persen untuk top line nya dan bottom line nya," kata Leonard dalam Public Expose 2023, Rabu (29/11/2023).
Dalam rangka menggenjot bisnisnya, Sido Muncul tetap akan melakukan inisiatif-inisiatif yang dapat mempertahankan sekaligus memperbaiki kinerja keuangan Perseroan. Salah satunya dengan cara tetap meluncurkan produk baru, melakukan ekspansi distribusi distribution serta sejumlah efisiensi.
"Manajemen masih yakin untuk jangka panjang seiring dengan meningkatnya kesadaran hidup sehat, dorongan konsumsi produk herbal akan terus meningkat dan akan terjamin dalam performance kami yang akan meningkat di tahun-tahun ke depan," kata dia.
Advertisement
Kinerja Keuangan hingga Kuartal III 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) atau disebut Sido Muncul mengumumkan kinerja keuangan hingga September 2023.
Dikutip dari laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Selasa, 31 Oktober 2023. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk mencatat penjualan Rp 2,36 triliun hingga September 2023. Penjualan Sido Muncul susut 9,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,61 triliun.
Perseroan menyebutkan sejumlah segmen bisnis turun hingga September 2023. Segmen herbal susut 12,1 persen, segmen makanan dan minuman merosot 2,6 persen dan segmen farmasi tergelincir 25,6 persen.
Hal itu mendorong laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 18,6 persen menjadi Rp 586 miliar hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 720,44 miliar.
Perseroan mencatat beban pokok penjualan turun 9,9 persen menjadi Rp 1.09 triliun hingga periode sama tahun sebelumnya Rp 1,21 triliun.
Laba bruto tercatat Rp 1,26 triliun hingga kuartal III 2023. Laba bruto susut 9,4 persen dari periode kuartal III 2022 sebesar Rp 1,39 triliun.
Perseroan mencatat kenaikan beban penjualan dan pemasaran menjadi Rp 366,28 miliar hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 345,96 miliar.
Aset Perseroan
Namun, sisi lain, perseroan menekan beban umum dan administrasi susut menjadi Rp 163,98 miliar hingga September 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, beban umum dan administrasi pendapatan tercatat Rp 171,89 miliar.
Dengan demikian, laba usaha merosot 18,8 persen menjadi Rp 735,37 miliar hingga September 2023. Pada periode sama tahun lalu, laba usaha tercatat Rp 905,89 miliar. Dengan melihat kondisi itu, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 19,55 hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 24,01.
Total ekuitas turun menjadi Rp 3,40 triliun hingga September 2023 dari Desember 2022 Rp 3,50 triliun.Perseroan menekan liabilitas hingga kuartal III 2023.
Liabilitas perseroan susut menjadi Rp 34,46 miliar hingga September 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 575,9 miliar. Aset perseroan tercatat Rp 3,75 triliun hingga 30 September 2023. Pada periode Desember 2022, aset perseroan Rp 4,08 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 783,19 miliar hingga September 2023.
Advertisement