Liputan6.com, Jakarta Markplus Inc akan menggelar The 18th Annual Markplus Conference pada 6-7 Desember 2023 di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place. Acara pemasaran bagi pelaku industri marketing ini akan dihelat jelang Pilpres 2024.
Namun, Founder dan Chairman Markplus Inc Hermawan Kartajaya menyatakan, Markplus Conference 2023 nanti tidak bersinggungan sama sekali dengan kepentingan politik.
Advertisement
Ia pun memberi bocoran halus bagi para pelaku industri marketing guna menghadapi geliat tahun politik. Menurutnya, tiap perusahaan bakal terpaksa menciptakan dua skenario.
"Menurut saya, skenario satu adalah apakah satu putaran atau dua putaran, berapa persen (kemungkinan) satu putaran, berapa persen dua putaran," ujar Hermawan dalam sesi Press Conference The 18th Annual Markplus Conference di Jakarta, Rabu (29/11/2023).
"Saya tidak bisa jawab, karena tiap-tiap perusahaan punya pendirian sendiri-sendiri, apa survei ini benar, dibayar, dan sebagainya," imbuh dia.
Pasangan Calon
Skenario kedua tetap sama, yakni memproyeksikan prosentase kemungkinan dari masing-masing pasangan calon, namun dengan perkiraan lebih detil.
"Kedua, kalau nanti sampai dua putaran, 2a siapa yang menang, 2b siapa yang menang. Jadi musti dilihat begitu, ada percentage-percentage, terus ada asumsinya, ada driving-nya," terangnya.
Hermawan menilai, keberlanjutan atau sustainibility bisnis penting dijaga selama musim politik ini. Apalagi ke depan, ketika sektor bisnis menghadapi ancaman kecerdasan buatan atau AI yang diisukan bisa menggantikan posisi kecerdasan alami manusia.
"Sustainable itu harus. Justru tahun politik ribut-ribut ini kalau ndak invest di sustainable, invest di human. Technology harus diatur oleh human, bagaimana manusia harus mengawal teknologi. Karena kalau tidak dikawal, teknologi itu bisa liar, jahat," tuturnya.
Kampanye Prabowo-Gibran, Ciptakan 10 Kota Metaverse Senilai Rp 125 Triliun
Sebelumnya, Pasangan calon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berencana membangun ekosistem digital yang berpusat di 10 kota inovasi dan metaverse di Indonesia. Tak main-main, total dana yang diperlukan mencapai sekitar Rp 125 triliun.
Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menjelaskan bahwa 10 kota metaverse tersebut akan menjadi analog dalam membangun ekosistem digital.
IKN selaku ibu kota baru, kata Budiman, nantinya bakal menjadi wadah analog bagi pusat ekosistem digital. IKN dalam hal ini menjadi integrator dan agregator ekosistem digital untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
"Sembilan kota sebagai seperti sembilan planet, dan mataharinya adalah IKN sebagai super hub dari ekosistem digital. Ini bisa dikerjakan, orangnya ada," ujar Budiman dalam acara Indonesia Digital Summit 2023 di Four Seasons Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Sepuluh kota metaverse tersebut, antara lain: IKN sebagai superhub, Sumatera 1 sebagai tempat industri chips dan nanotechnology, Sumatera 2 sebagai rumah bagi industri Internet of Things (IoT) dan sensors, Jawa 1 sebagai industri Artificial Intelligence (AI) dan teknologi komputasi, Jawa 2 sebagai industri mobile devices dan VR/AR, Jawa 3 untuk industri robotics dan autonomous vehicles.
Kemudian, Bali jadi industri human computer interface dan social media, Sulawesi untuk industri biotechnology dan agricultures, Maluku sebagai energy storage industries, dan Papua menjadi industri satellite dan connectivity.
Menurut perhitungan Budiman, dibutuhkan ongkos USD 557 juta untuk membangun infrastruktur dasar pada satu kota metaverse. Plus USD 460 juta untuk membangun berbagai fasilitas.
"Satu innovation city yang sederhana USD 1 miliar. Apa yang ada di dalam satu innovation city, lima teknologi yang akan menjadi indikator kita menjadi negara maju atau tidak. Semi konduktor, industri penyimpanan energi, industri AI dan quantum, industri biotech, serta industri nanotechnology," paparnya.
Advertisement
Ekosistem Digital
Bila ditotal, kebutuhan investasi untuk membangun satu ekosistem digital di satu kota mencapai USD 8,6 miliar atau setara Rp 125 triliun. Budiman mengatakan, pemerintah bakal bergandengan tangan dengan stakeholders lain untuk meraih mimpi besar tersebut.
"Prabowo-Gibran menawarkan pendekatan kesiapan teknologi dan kesiapan pasarnya adalah kolaborasi dengan para pemangku kepentingan. Ada kekuatan komunitas, uang, dan pemerintah. Kita bangun ekosistem," tutur dia.
"Kalau negara tidak menguasai ini, kita akan terjebak menjadi negara berpendapatan negara menengah," tegas Budiman Sudjatmiko.