Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) Budi Setiyadi ingin mendorong TNI dan Polri menggunakan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional, seperti untuk patroli maupun untuk pengawalan.
Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) mendorong penggunaan kendaraan listrik secara lebih luas, termasuk sebagai kendaraan TNI dan Polri.
Advertisement
"(Penggunaan kendaraan listrik) harus bisa segera dilaksanakan, utamanya oleh TNI dan Polri,” ujar Ketua Umum IASMOLI, Budi Setiyadi dalam acara Ina Buyer EV Expo 2023 di Smesco Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Budi mengatakan, kebijakan tersebut merupakan langkah yang strategis. Karena ketika TNI Polri sudah bisa menggunakan kendaraan listrik, maka akan semakin banyak masyarakat yang kemudian mengikuti.
Dalam acara itu, Budi juga menyebut bahwa Dinas Perhubungan (Dishub) dan Pol PP kini sudah melakukan pemesanan ke sejumlah brand sepeda motor listrik.
Nantinya, sepeda motor listrik itu akan digunakan sebagai kendaraan operasional Dishub dan Pol PP.
"Setahu saya kemarin TNI, Polri termasuk Dinas Perhubungan dan Polisi Pamong Praja (Pol PP) sebagai kendaraan operasional patroli itu sudah ada kerja sama, atau sudah pesan ke beberapa brand,” bebernya.
“Unsur-unsur yang saya sebutkan tadi, itu akan digunakan sebagai kendaraan operasional, seperti patroli dan pengawalan," tambah dia.
Budi mengatakan, Pol PP dan Dishub wilayah DKI Jakarta sudah memesan sekitar 100 unit sepeda motor listrik.
"Kemudian TNI dan Polri juga sudah (memesan) cukup banyak. Saya nggak hafal (jumlahnya)," tuturnya.
Budi lebih lanjut mengatakan, pemesanan kendaraan listrik ini sebagian besar merupakan unit motor, sementara Korlantasvsudah memiliki mobil listrik untuk patroli.
Penjualan Motor Listrik di Tahun Ini Masih Jauh dari Target
Total penjualan sepeda motor listrik di sepanjang tahun ini nampaknya masih jauh dari target yang dicanangkan pemerintah Indonesia. Asosiasi Industri Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menyebut, penjualan motor listrik sampai dengan Oktober 2023 baru mencapai 15 ribu unit.
Dengan begitu, target penjualan sebanyak 200 ribu unit di tahun ini dari pemerintah tidak akan tercapai. Padahal pemerintah sudah memberikan subsidi untuk pembelian motor listrik.
"Penjualan motor listrik dengan skema bantuan dari pemerintah sudah mencapai 15 ribu unit. Target penjualan 200 ribu unit (dari pemerintah) kalau sekarang mungkin gak tercapai. Mungkin sampai akhir tahun bisa sampai 25 ribu unit," terang Ketua Umum Aismoli Budi Setiyadi saat ditemui di Inabuyer EV Expo 2023 baru-baru ini.
Dirinya menyebut, ada sejumlah faktor yang membuat penjualan motor listrik yang belum maksimal meski pemerintah telah berikan subsidi.
"Salah satu kendalanya adalah secara infrastruktur dealer mereka yang belum sampai daerah-daerah," kata Budi.
Sekadar informasi, saat ini Aismoli memiliki 38 anggota. Budi menyebut, setidaknya masih ada empat merek lagi yang tengah mengajukan NIK di Kementerian Perindustrian.
Dan sejauh ini sudah ada 17 pabrik yang memproduksi motor listrik dengan TKDN di atas 40 persen. Budi juga menyatakan, masih ada beberapa merek lagi yang tengah berjuang untuk bisa memproduksi motor listrik dengan TKDN di atas 40 persen.
"Perkiraan saya dalam waktu dekat bisa sampai 20 pabrik," kata dia.
Advertisement
29 November Diusulkan Jadi Hari Motor Listrik Nasional, Ini Alasannya
Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (AISMOLI) mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mengusulkan diadakannya Hari Motor Listrik Nasional.
“AISMOLI mengusulkan kepada pemerintah supaya ada Hari Motor Listrik Nasional,” ungkap Ketua Umum AISMOLI, Budi Setiyadi dalam kegiatan Ina Buyer EV Expo 2023 di Smesco, Jakarta pada Rabu (29/11/2023).
Adapun tanggal yang diusulkan untuk Hari Sepeda Motor Listrik Nasional yaitu pada 29 November.
“Kami harapkan dengan adanya Hari Motor Listrik Nasional gaungnya makin besar. Dengan harapan semakin banyak masyarakat yan nantinya beralih ke kendaraan listrik,” tutur Budi.
Senada, Sekretaris Deputi Bidang Usaha Kecil Menengah Kementerian Koperasi dan UMKM, Koko Haryono juga mengungkapkan bahwa pihaknya tengah mencanangkan Hari Sepeda Motor Listrik Nasional.
Budi mengutip data Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang menunjukkan bahwa saat ini ada sebanyak 52 brand motor listrik yang terdaftar di Indonesia.
“Di Kemenperin tercatat ada sekitar 42 brand (motor listrik). Sedangkan yang sudah ikut jadi anggota AISMOLI 38 brand,” bebernya.
“Kami juga mendapat banyak pengajuan (keanggotaan) baru, banyak brand baru yg segera bergabung,” lanjut Budi, tanpa menyebut jumlah secara spesifik.
Dalam kesempatan itu, Budi juga membocorkan hambatan yang dihadapi masyarakat untuk membeli motor listrik dengan subsidi.
“Menurut saya, aspek internal sebetulnya adalah dealer belum merata di seluruh daerah. Saya tadi pagi dapat telfon dari jember ada yang mau beli motor listrik subsidi, ternyata di Jember belum ada padahal kota besar di Jawa Timur,” sebutnya.