Cuaca Indonesia Kamis 30 November 2023: Pagi Cerah Berawan, Siang hingga Malam Hujan

Pagi hari di Indonesia, Kamis (30/11/2023) diprakirakan bakal beragam yaitu sebagiannya berawan, cerah berawan, dan hujan ringan. Seperti itulah prediksi cuaca Indonesia hari ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Des 2023, 21:26 WIB
IlPagi hari di Indonesia, Kamis (30/11/2023) diprakirakan bakal beragam yaitu sebagiannya berawan, cerah berawan, dan hujan ringan. Seperti itulah prediksi cuaca Indonesia hari ini. Credit: pexels.com/Kaiqeua

Liputan6.com, Jakarta - Cuaca pagi hari di Indonesia, Kamis (30/11/2023) diprakirakan bakal beragam yaitu sebagiannya berawan, cerah berawan, dan hujan ringan. Seperti itulah prediksi cuaca Indonesia hari ini.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, cuaca hujan ringan di pagi hari ini diprakirakan bakal guyur wilayah Banda Aceh dan Pekanbaru, sisanya berawan serta cerah berawan.

Untuk siang nanti, cuaca Indonesia diprediksi lebih beragam, sebagiannya bakal berawan, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat, dan hujan petir.

Hujan dengan intensitas ringan diprakirakan turun di Denpasar, Yogyakarta, Pontianak, Palangkaraya, Tanjung Pinang, Bandar Lampung, Kupang, Manokwari, Makassar, dan Medan di siang hari nanti.

Hujan sedang diprediksi guyur Serang dan Jambi, hujan lebat di Pangkal Pinang pada siang nanti. Waspada hujan petir diprakirakan bakal turun di sejumlah wilayah, di antaranya Bandung, Banjarmasin, dan Ambon siang hari nanti.

Tak jauh berbeda di malam nanti, sebagian wilayah Indonesia diprediksi BMKG melalui laman resminya www.bmkg.go.id akan berawan, cerah berawan, hujan ringan, hujan sedang, hujan lebat, dan hujan petir.

Wilayah Yogyakarta, Bandung, Banjarmasin, Tanjung Pinang, Kota Jayapura, Manokwari, Palembang, dan Medan malam hari nanti diprakirakan turun hujan berintensitas ringan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang  Malam
 Banda Aceh  Hujan Ringan  Cerah Berawan  Berawan
 Denpasar  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Serang  Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Bengkulu  Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Yogyakarta   Berawan  Hujan Ringan   Hujan Ringan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Gorontalo   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Jambi   Berawan  Hujan Sedang  Berawan
 Bandung   Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Semarang   Berawan  Berawan  Hujan Sedang
 Surabaya   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Pontianak   Berawan  Hujan Ringan  Cerah Berawan
 Banjarmasin   Cerah Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Palangkaraya  Berawan  Hujan Ringan  Hujan Sedang
 Samarinda  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Tarakan   Berawan  Berawan  Berawan
 Pangkal Pinang  Berawan  Hujan Lebat  Berawan
 Tanjung Pinang   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Bandar Lampung  Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Ambon   Berawan  Hujan Petir  Cerah Berawan
 Ternate   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Mataram   Cerah Berawan  Hujan Petir  Berawan
 Kupang   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Kota Jayapura  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Manokwari   Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Pekanbaru   Hujan Ringan  Berawan  Hujan Petir
 Mamuju   Berawan  Berawan  Hujan Lebat
 Makassar   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Berawan
 Kendari   Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Manado    Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Padang   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Berawan
 Palembang  Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Medan   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan

Atasi Perubahan Iklim, BMKG Berkolaborasi dengan Badan Cuaca Seluruh Negara

Melansir laman bmkg.go.id, cuaca Jakarta dan Kepulauan Seribu di pagi hari cerah berawan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, dampak perubahan iklim di Indonesia dirasakan di berbagai daerah. Salah satu fenomena perubahan iklim adalah el nino yang menjadi penyebab kekeringan dan cuaca panas di sejumlah wilayah di Tanah Air. 

Plt Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan perubahan iklim membuat temperatur di seluruh wilayah Indonesia naik. Namun, perubahan iklim di Indonesia terkait dengan kondisi global. 

"Jadi, karena ini perubahan iklim sifatnya global, maka di seluruh wilayah Indonesia juga terdapat tren kenaikan temperatur ya. Kira-kira sekitar 0,1 sampai 0,3 per 10 tahun trennya," kata Ardhasena kepada Liputan6.com, Jumat 3 November 2023.

Oleh karena itu, BMKG mengajak seluruh negara untuk berkolaborasi dalam menghadapi perubahan iklim yang ekstrem tersebut. BMKG juga bergabung ke badan cuaca untuk PBB untuk mewujudkan kolaborasi tersebut. 

"Ada, kita tergabung dalam badan cuaca untuk PBB, jadi seluruh BMKG, seluruh negara itu bekerja sama," kata Ardhasena.


Mitigasi untuk Hadapi El Nino

Karena cuaca ekstrem di awal tahun, musim persik mereka, yang biasanya berakhir di bulan Agustus, berakhir hari ini. (Joe Raedle/Getty Images/AFP)

Menurut Ardhasena, perubahan iklim telah mempengaruhi arus lintas yang berada di Indonesia. 

"Jadi mempengaruhi kondisi laut di Indonesia dan juga iklimnya di Indonesia, dan kemudian terus dibawa ke Samudera Hindia," tambah Ardhasena. 

Dia mengatakan La Nina terakhir terjadi di Indonesia pada 2022. Namun, untuk 2023, Indonesia sedang dilanda oleh fenomena el nino yang berkepanjangan. Berdasarkan prediksi, El Nino akan berakhir pada Maret-April 2024.   

"Terakhir la nina terjadi di Indonesia itu 2020, 2021 dan 2022" tutur Ardhasena. 

"Saat ini masih el nino.... El nino prediksi kami berakhirnya Maret-April 2024," tambah dia. 

Ardhasena mengungkap BMKG telah melakukan mitigasi jika Indonesia dilanda fenomena el nino dan la nina. BMKG pun membagi tugas kepada instansi terkait. 

"Ya, sekarang sebenarnya kan dampak el nino-nya sudah mulai berakhir ya, karena kita sebentar lagi musim hujan, jadi yang memitigasi itu bukan BMKG. BMKG memberikan informasi kepada sektor-sektor, kepada kementerian lembaga untuk melakukan mitigasinya pada sektor sumber daya air, sektor pangan, dan lain sebagainya," jelas Ardhasena.


Tidak Bisa Sendiri

Warga menggunakan payung untuk menghidari paparan sinar matahari saat jalan di kawasan Bundara Hi, Jakarta, Jumat (14/4/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Menurut dia, BMKG telah memberikan informasi dan prediksi untuk meminimalisasi dampak perubahan iklim. 

"Kita memberikan informasi dan prediksi, karena nanti yang meminimalisir itu kita bekerja sama dengan sektor-sektor terkait sumber daya air, sektor pangan. Sektor kesehatan dan lain sebagainya" ungkap Ardhasena. 

Dia mengungkapkan, BMKG tidak dapat melakukan pekerjaannya sendiri, begitupun dengan negara lainnya yang tidak dapat melakukan sendiri.

Hal tersebut harus dilakukan secara bersama - sama oleh seluruh negara di dunia, karena bersifat global.

Infografis Mitigasi Bencana Antisipasi Cuaca Ekstrem Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya