Liputan6.com, Jakarta Kandidat hingga tim sukses capres cawapres gencar melakukan kampanye untuk meraih suara pada Pilpres 2024 mendatang.
Salah satunya dilakukan Capres nomor urut satu Anies Baswedan. Pada momen kampanye di Bandung, ia menyuarakan perubahan untuk Indonesia.
Kampanye Anies Baswedan dihadiri para loyalis. Anggota DPR RI Muhammad Farhan menekankan bahwa kedepan Indonesia butuh perubahan.
Baca Juga
Advertisement
Bakal calon Wali Kota Bandung untuk Pilkada 2024 tersebut memastikan masyarakat akan merasakan dan menikmati perubahan jika pasangan Amin terpilih.
“Anies Baswedan adalah Capres yang membawa pesan perubahan yang clear. Dia menyadari makna perubahan dan penerapannya dalam kebijakan bagi rakyat Indonesia,” ujar Farhan disela kampanye Anies Baswedan di Bandung, Rabu (29/11/2023).
Menurutnya, permasalahan sosial yang ada di depan mata adalah bagian dari keseharian yang kerap dihadapi masyarakat setiap hari.
Oleh karena itu, monsep perubahan yang dibawa Anies Baswedan dinilai sangat menyentuh keseharian masyarakat Indonesia.
Layanan Birokrasi
"Konsep perubahan mendekatkan pemimpin dengan masalah rakyatnya,” tambahnya.
Farhan menambahkan, salah satu bentuk perubahan yang akan mudah dirasakan masyarakat yaitu layanan birokrasi kependudukan catatan sipil.
Menurutnya, birokrasi yang efektif, masyarakat mendapat layanan yang mudah untuk administrasi kependudukan. Seperti petugas wajib melakukan jemput bola untuk proses pembuatan akte lahir, akte kematian, e-KTP, KK, Paspor, SKCK dan lainnya.
“Pada akhirnya perubahan akan menjadikan Indonesia yang adil dan makmur untuk semua,” tegasnya.
Selain itu, kata Farhan, perubahan pengelolaan lingkungan terpadu dengan pemerintah daerah, seperti sampah, air bersih, sanitasi dan kesehatan lingkungan.
"Kredit Perumahan Rakyat yang mudah diakses oleh mereka yang membutuhkan,” lanjut Farhan.
Farhan juga menegaskan pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar tak akan diam mengubah situasi ketimpangan ekonomi di segala komoditas.
Salah satu wujud ketidak adilan paling nyata adalah harga bahan pokok pertanian yang semakin naik terus. Namun, tidak sejalan dengan kondisi kesejahteraan petani yang semakin menurun.
“Artinya ada yang salah dengan rantai pasokan produk pertanian dari petani ke konsumen. Ada perantara yang mengambil semua nilai tambah produk pertanian. Inilah bentuk keadilan yang harus menjalani perubahan,” tegasnya.
Advertisement