Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa perang antara Israel dengan Palestina tidak akan mungkin bisa dihentikan dalam waktu dekat. Kesimpulan ini didapat Jokowi saat dirinya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang membahas situasi Gaza di Riyadh, Arab Saudi pada 11 November 2023 lalu.
"Sampai 2 minggu saya datang ke Arab Saudi dua kali, dalam dua minggu dua kali. Saya hanya ingin mendengar konflik perang di Gaza ini akan seperti apa. Konflik Israel-Palestina ini akan sampai kapan. Karena yang hadir (di KTT) saat itu (ada) 57 negara," kata Jokowi saat menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2023, sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (29/11/2023).
Advertisement
"Tetapi di akhir Summit, saya dalam hati menyimpulkan bahwa memang perangnya tidak mungkin disetop dalam waktu dekat," sambungnya.
Dia menyebut, tensi geopolitik yang saat ini terjadi baik perang Rusia-Ukraina maupun Israel-Palestina berdampak signifikan terhadap ekonomi global.
Jokowi mencontohkan perang mengakibatkan inflasi suku bunga yang tinggi di Amerika Serikat dan pelambatan ekonomi hingga krisis properti di China.
"Peningkatan tensi geopolitik yang semua dadakan semuanya, perang Ukraina enggak ada hujan enggak ada angin tahu-tahu perang. Gaza, enggak ada hujan enggak ada angin, tahu-tahun perang. Ya semua penginnya itu kalau mau perang memberi tahu dulu. Jadi kita bisa siap-siap apa yang perlu disiapkan," tutur Jokowi.
Kalkulasi Dampak Perang Terhadap Ekonomi Indonesia
Oleh sebab itu, Jokowi memutuskan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan internasional dengan pimpinan negara untuk mengetahui kondisi geopolitik ke depan. Hal ini juga dilakukan Jokowi untuk mengkalkulasi dampak perang terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Saya selalu ingin menghadiri konferensi, summit, pertemuan-pertemuan internasional karena memang ingin mendengar, ini sebetulnya mau lari kemana ini, perangnya masih lama atau besok bisa berhenti, dampaknya apa terhadap ekonomi kita, dampaknya apa terhadap pangan di negara kita, dampaknya apa terhadap energi, terutama yang berkaitan dengan harga," jelas Jokowi.
Jokowi pun meminta agar dampak dari perang diantispasi semua pihak agar tak menganggu rantai pasok global. Pasalnya, akan menimbulkan lonjakan harga pangan dan energi apabila tak diantisipasi dengan baik.
"Karena kalau sudah yang namanya perang ini ganggunya kemana-mana, gangguan rantai pasok global, lonjakan harga pangan, lonjakan harga energi semuanya akan terdampak semuanya," ujar Jokowi.
Advertisement
Jokowi: Pembantaian Warga Sipil Palestina Tak Bisa Dibenarkan
Presiden Joko Widodo alias Jokowi menyebut terjadi pembantaian terhadap warga Palestina oleh Israel secara terang-terangan. Jokowi menyebut apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina tak bisa dibiarkan.
Jokowi mengatakan demikian dalam agenda R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) yang dihadiri otorita agama-agama dunia di Hotel Park Hyatt, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023).
"Sungguh tidak masuk di nalar, sungguh tidak masuk di dalam nurani kita, di dunia yang super modern sekarang ini masih terjadi perang. Dan pembantaian secara terang-terangan yang merenggut warga sipil, yang merenggut perempuan dan anak-anak, tragedi kemanusiaan di Palestina tidak bisa ditolerir sedikit pun," ujar Jokowi dalam pidatonya.
Jokowi mendesak agar Israel dan Palestina segera menyepakati gencatan senjata agar tak ada lagi korban dari rakyat sipil dalam perang tersebut.
"Gencatan senjata harus segera dilakukan, bantuan kemanusiaan harus dipercepat, dan perundingan damai harus segera dimulai. Indonesia meyakini bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan hal tersebut tegas dinyatakan dalam konstitusi Indonesia," kata Jokowi.
Pentingnya Peran Tokoh Agama
Jokowi menyebut, perdamaian dunia sulit terwujud tanpa adanya peran dari para tokoh agama yang bisa mengajarkan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari iman. Tak hanya cinta tanah air, toleransi terhadap perbedaan dan menjaga persatuan juga bagian dari iman.
"Indonesia meyakini peran agama, peran tokoh-tokoh agama dan masyarakat sangat penting dalam menciptakan perdamaian. Dalam menciptakan kerukunan dan kebersamaan baik di dalam suatu negara, di dalam kawasan ataupun dunia," kata Jokowi.
"Oleh sebab itu, saya sangat menghargai, saya sangat mengapresiasi diselenggarakannya forum ini. Marilah kita jadikan dialog lintas agama, lintas bangsa, untuk menjembatani perbedaan dan menghentikan segala bentuk pertikaian-pertikaian sehingga dunia yang damai, rukun sejahtera mampu kita wujudkan bersama," Jokowi menambahkan.
Advertisement