Liputan6.com, Jakarta - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku, siap untuk melakukan perubahan bersama dengan Capres Anies Rasyid Baswedan. Karena, dia ingin merubah pemimpin yang dzalim menjadi yang adil.
Hal ini disampaikan olehnya saat menghadiri kegiatan Kongres Pemuda Perubahan, di Smesco, Jakarta, Rabu malam 29 November 2023.
Advertisement
"Saya sama Mas Anies bertekad dan siap hadir perubahan jilid 2 untuk Indonesia yang lebih mulia, adil makmur dan sejahtera. Saatnya kita berubah, saatnya Indonesia berubah saatnya yang zalim diganti dengan yang adil," kata Cak Imin.
Meski begitu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengungkapkan, tidak mudah untuk melakukan perubahan tersebut. Karena, dalam Pilpres 2024 ini, Anies-Cak Imin memiliki saingan dari pasangan calon lainnya yang mempunyai kekuatan yang lengkap.
Kendati demikian, dia bersama dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tetap optimis untuk menang dan melakukan perubahan.
"Tantangan kita tidak mudah, kompetitor kita, saingan kita memiliki kekuatan yang lengkap. Kekuasaan ada di mereka, logistik mereka cukup besar, partainya banyak," ungkapnya.
"Tapi kita tidak takut dan kita optimis serta yakin perubahan menang," sambung Cak Imin.
Oleh karena itu, Gus Imin mengajak pendukungnya untuk terus bergerak dalam menghadapi tantangan yang dianggapnya tidak ringan.
"Hari ini usia reformasi dan demograsi sudah di atas 25 tahun, saatnya kita persegar dan kita sempurnakan, saya sama Mas Anies reuni perubahan jilid 2 untuk kebaikan Indonesia," ujar dia.
"Karena pertolongan Allah akan datang kuat bersama dengan ikhtiar serta usaha kita semua. Mari kita berduyun-duyun, berbondong-bondong mendekati ke rakyat, merebut hati rakyat dan menyampaikan kepada mereka Indonesia yang adil, beradab makmur dan sejahtera," pungkas Cak Imin.
Cak Imin: Anies Banyak Difitnah, Saya Mau Ketemu Saja Susah
Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar mengatakan, Calon Presiden Anies Baswedan banyak difitnah. Bahkan, karena fitnah-fitnah itu, politikus yang akrab disapa Cak Imin sulit untuk menemui Anies.
Cak Imin mengatakan, Anies merupakan teman lama ketika masih kuliah. Kemudian terpisah karena Anies ke Amerika, jadi dosen sampai rektor.
Kemudian, keduanya bertemu kembali saat menjadi menteri di periode pertama Presiden Joko Widodo. Kemudian ketika Anies jadi gubernur DKI Jakarta, keduanya kembali terpisah.
Saat terpisah itu, Cak Imin sulit menemui Anies. Karena beragam fitnah kepada Anies.
"Setelah pisah, kita mau ketemu saja susah, mau ketemu difitnah, Mas Anies difitnah politik identitas, Mas Anies difitnah radikal," katanya saat konsolidasi caleg PKB di Ancol, Rabu (29/11). Pada kesempatan ini Anies juga satu panggung bersama Cak Imin.
Menurut Cak Imin, fitnah-fitnah itu adalah ujian untuk menempa Anies menjadi pemimpin nasional. Tidak ada permata mengkilap tanpa diasah.
"Itu semua dalam rangka apa? Dalam rangka membuat Mas Anies tumbuh jadi pemimpin nasional. Semua fitnah dan tempaan itu dilakukan tapi jangan khawatir, tidak ada permata yang tumbuh tanpa diasah. Tidak ada permata yang mengkilat tanpa diasah oleh zamannya," ujar ketua umum PKB ini.
"Mas Anies ditempa oleh zaman dan tak terbendung kilatan kepemimpinannya," sambungnya.2 dari 3 halaman
Advertisement
Siap Hadapi Anak Presiden di Debat Cawapres, Cak Imin: Debat Makanan Sehari-hari
Calon wakil presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, menanggapi persiapan debat capres-cawapres. Salah satu yang akan dihadapi Cak Imin adalah putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Kata Cak Imin, dia biasa saja menghadapi anak presiden di debat mendatang. Baginya, debat merupakan makanan sehari-hari.
"Yang namanya debat kan makanan sehari-hari, jadi biasa aja," ujar Cak Imin di Ancol, Jakarta, Rabu (29/11) malam.
Apa yang dipersiapkannya hanya soal masalah teknis. Terutama masalah waktu bicara yang dibatasi.
"Pasti ada, teknikal, persiapan teknis," ujar Cak Imin.
"Karena dibatasi waktu ada menitnya nah di situ," timpal capres nomor urut satu, Anies Baswedan, yang mendampinginya.
Cak Imin mengaku tidak mudah bicara sampaikan gagasan dalam waktu yang terbatas. Karena itu, masalah teknis ini jadi yang perlu disiapkan matang.
"Dikira gampang apa ngomong dikit harus langsung dalam waktu terbatas," kata Ketum PKB ini.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com