Liputan6.com, Jakarta - Dalam program nasional Indonesia On-Chain, Founder of Disruptive ICP Hub Indonesia Bruno Calabretta, menilai anak muda Indonesia memiliki potensi besar menjadi pemimpin teknologi global.
Maka dari itu, pihaknya menggandeng 75 sekolah tingkat SMA dan 21 perguruan tinggi di Tanah Air, untuk menjalin kerjasama dalam program ini.
Advertisement
"Indonesia On-chain memastikan bahwa Indonesia akan menjadi pemimpin teknologi global berikutnya. Kita dapat mencapainya dan Indonesia memiliki banyak populasi muda yang potensial dan bersemangat untuk belajar bagaimana menjadi inovator masa depan," kata Bruno melalui keterangannya, Kamis (30/11/2023).
Usai menandatangani kemitraan dengan 75 SMA dan 21 Universitas, pihaknya akan menggelar roadshow dan mengedukasi mereka tentang kewirausahaan.
"Kami akan mengajari mereka tentang web3 dan blockchain, memastikan bahwa mereka akan mempelajari keterampilan yang tepat untuk membawa Indonesia ke tingkat berikutnya dan membangun dunia digital," ucap Bruno menambahkan.
Ia menuturkan pihaknya akan memberikan pengetahuan dan tools untuk memastikan mereka dapat menggunakan blockchain.
Bruno menjelaskan, orang-orang harus memahami bahwa blockchain adalah teknologi yang terhubung tanpa mata uang kripto.
"Blockchain juga dapat menyelesaikan masalah penyimpanan data, data medis, asuransi, dan bisa menyelesaikan masalah rantai pasokan serta menjadikan dunia lebih hijau," Bruno menjelaskan.
Dukungan Kominfo
Kepala Seksi Penerapan Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Sonny Sudaryana, menuturkan pihaknya mendukung program nasional Indonesia on Chain ini.
Kominfo bahkan berkomitmen untuk menyiapkan infrastruktur berupa internet dan talenta dalam menghadapi perubahan industri yang serba digital saat ini.
"Makanya kami ada program talent scholarship dan lain-lain, untuk masuk ke dunia kerja di industri digital," ujar Sonny.
Ia menyebut kekuatan pemerintah sangat besar untuk menggerakkan, termasuk mendorong sektor kolaborasi yang tidak hanya secara lokal tapi juga teknologi terbarukan di kancah global.
"Saat kami mulai bicara blockchain, anak-anak banyak yang tidak tahu, tapi pemanfaatannya tahu. How to create skill untuk masuk industri ini, ini yang perlu. Makanya kita perlu orang terbaik agar siap masuk ke era teknologi baru dalam skala global," Sonny memungkaskan.
Advertisement