Ganjar Sebut Pemilih Pemula Lebih Suka Gimmick Ketimbang Visi dan Misi

Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyebut banyak pemilih terutama pemilih pemula tidak tertarik dengan visi misi capres-cawapres di pilpres 2024.

oleh Aries Setiawan diperbarui 30 Nov 2023, 16:22 WIB
Alam Ganjar mengajak ayahnya, Ganjar Pranowo, carpool karaoke untuk rayakan Hari Ayah 2023. (dok. Instagram @alamganjar/https://www.instagram.com/p/Czi5Zh7NkZ8/)

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyebut banyak pemilih terutama pemilih pemula tidak tertarik dengan visi misi capres-cawapres di pilpres 2024.

Menurut Ganjar, para pemilih pemuda lebih menikmati gimik (gimmick) atau permainan peran yang disajikan para peserta.

Hal ini disampaikan Ganjar Pranowo saat berdialog di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).

"Banyak teman-teman media ketika bertanya kepada saya, apa visi misinya, apa programnya, dan seterusnya. Itu di kalangan pemilih apalagi pemula, itu enggak tertarik, yang tertarik lebih pada gimmick," kata Ganjar.

Padahal, kata Ganjar, para peneliti mengungkapkan bahwa demokrasi bisa berjalan jika semua kandidat bisa menyampaikan ide dan gagasannya.

Selain itu, lanjut Ganjar, para kandidat juga seharusnya bisa menawarkan solusi ketika mereka terpilih. Sehingga, Ganjar lebih tertarik dan memilih menawarkan solusi agar masyarakat bisa menilai. Termasuk soal kecocokan visi dan misi dengan pemimpin sebelumnya.

"Saya khawatir kalau pemimpin baru kemudian punya visi sendiri dan itu berbeda dengan konstitusi. Bengkak bengkok begitu," ujar Ganjar.

Ganjar mengeklaim sudah banyak cara yang dilakukannya untuk menjelaskan visi dan misi kepada masyarakat. Di Papua, misalnya, dia banyak berbincang dengan masyarakat setempat dan ternyata masih banyak yang belum tahu soal pemilu 2024.

"Karena itu saya bicara dengan tim saya, saya sampaikan ada gap informasi. PWI bertugas berat ini," kata Ganjar.


Sekjen PDIP Minta Kader Tonjolkan Kepemimpinan Ganjar-Mahfud: Bukan Gimmick Politik

Pasangan bakal capres dan cawapres dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dan Mahfud MD saat menghadiri acara deklarasi dukungan di Gedung Arsip Nasional, Jakarta, Rabu (18/10/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto meminta kader PDIP untuk konsisten menampilkan dan menonjolkan keunggulan gaya kepemimpinan (leadership style) pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang bukan sekadar gimik politik.

Hal ini disampaikannya saat pengarahan di Rapat Konsolidasi PDIP Provinsi Bali yang berlangsung di Sanur, Denpasar, Bali, pada Rabu (22/11/2023).

"Kedepankan leadership style Ganjar-Mahfud saat berbicara dengan akar rumput. Jelaskan apa saja yang menjadi kelebihan Ganjar-Mahfud," kata Hasto.

"Berpolitik yang lebih substansial. Tidak hanya sekadar gimik politik," tambah Hasto.

Hasto mengatakan kemampuan menyampaikan seluruh kelebihan Ganjar-Mahfud bisa menjadi kunci untuk kemenangan pasangan calon nomor tiga tersebut. Hasto Kristiyanto lantas mengelaborasi sejumlah keunggulan tersebut.

"Pak Ganjar tidur di rumah rakyat. Menyerap apa yang menjadi aspirasi rakyat. Pengalaman keduanya di pemerintahan juga sangat panjang. Keharmonisan keluarga juga terjaga baik, juga tanggung jawabnya bagi masa depan. Hal-hal seperti ini yang perlu dijelaskan ke masyarakat," kata Hasto.

"Ganjar-Mahfud ini yang terbaik untuk memimpin rakyat. Pendidikannya, pengalamannya, komitmennya, turun ke bawahnya, sehingga yang lain masih menampilkan gimmick politik kami menampilkan the real politics. Turun bersama rakyat," urai Hasto di rapat yang tertutup tersebut.


PKS Sebut Gimmick 'Gemoy' Prabowo Tidak Sehat

Sejumlah warga saat ikut serta dalam lomba joget ala Bapak Gemoy di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang. Foto (Istimewa)

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mohamad Sohibul Iman menyinggung soal gimmick 'gemoy' yang saat ini diasosiasikan kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto.

Hal itu disampaikan Sohibul dalam sambutannya di acara Kick Off Kampanye Nasional PKS di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (26/11/2023).

Sohibul mengaku prihatin dengan gimmick politik 'gemoy' yang dilancarkan kubu Prabowo-Gibran. Menurutnya, gimik seperti itu seharusnya tidak dilakukan, karena tidak sehat bagi demokrasi yang mengedepankan visi misi dan program bagi rakyat.

"Saya sangat prihatin, untuk memenangkan demokrasi, persaingan demokrasi ini sekarang lebih banyak gimmick-nya," ujar Sohibul.

"Sekarang ada istilah gemoy, santuy, seakan-akan yang bisa memimpin negeri ini adalah mereka yang gemoy gemoy atau gemoy saya enggak tahu juga itu, bib apa bib? Gemoy apa gemoy? Gemoy atau santuy ini tentu sesuatu yang tidak sehat," ucap Sohibul.


Kubu Prabowo Tanggapi Santai Sindiran Gimmick 'Gemoy'

Diyakini Disukai Milenial dan Gen Z, Prabowo Subianto Bagikan 3 Tips Jadi Orang Gemoy. foto; Instagram @ridwankamil

Komandan Tim Fanta atau Pemilih Muda TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Arief Rosyid menanggapi gimmick 'gemoy' yang dianggap sebagai sesuatu yang tidak sehat.

Arief menilai, apabila partai lain serius untuk mendukung paslonnya mestinya tidak perlu mengomentari urusan pihak lain.

"Ya itu harusnya dia kerja untuk kandidatnya. Jadi enggak usah campurin dapur orang lain gitu ya, apa kurang kerjaan di tim sana sampai ngomentarin gemoy dan lain-lain, kan gitu," ujar Arief di Headquarter TKN Fanta, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (26/11/2023).

Arief menyarankan kepada pihak yang menyerang pasangan Prabowo-Gibran untuk berfokus memenangkan paslonnya. Sehingga, tidak perlu penasaran mencampuri strategi TKN.

"Jadi saya menganjurkan, menyarankan ya teman-teman, partai lain caleg lain itu buat fokus bantu kandidatnya ya. Fokus bantu cari suara ya jangan kepo sama urusan kita yang sedang kerjain," ucap Arief.

Arief meminta pihaknya untuk santai dalam menyikapi serangan dari pihak lain. Menurutnya, semua orang berhak berpendapat dalam negara demokrasi.

"Dalam suasana yang demokratis ini semua orang berhak ya melontarkan komentar gitu. Semua orang berhak menilai ya," tutup Arief.


Gimmick Politik

Pasangan capres-cawapres Pemilu 2024, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (kiri ke kanan) berpose usai pengundian nomor urut di halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (14/11/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Gimmick, atau dalam bahasa Indonesia, gimik, adalah istilah yang mungkin sering kamu dengarkan belakangan ini. Kata ini biasa digunakan pada suatu penampilan di televisi atau pertunjukan lainnya.

Kamu mungkin lebih mengenali gimmick dengan makna seorang penampil di televisi melakukan gerak-gerik tipu daya untuk mengelabui lawan perannya.

Namun, istilah gimmick tidak hanya digunakan dalam dunia seni saja. Kamu bisa menemukan istilah gimmick ini di berbagai bidang, seperti di dunia marketing hingga politik.

Gimmick adalah alat atau trik yang digunakan untuk menarik perhatian. Tidak heran istilah gimmick ini digunakan dalam berbagai bidang-bidang yang disebutkan sebelumnya, karena setiap bidang tersebut memang berkaitan dengan menarik perhatian orang.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, gimik adalah gerak-gerik tipu daya aktor untuk mengelabui lawan peran. Gimik juga berarti sesuatu (alat atau trik) yang digunakan untuk menarik perhatian.

Pada tahun politik seperti saat ini, gimmick sudah banyak ditemui. Politikus melakukan gimmick untuk menarik perhatian masyarakat atau konstituen untuk memilihnya.

Aksi gimmick yang dilakukan seorang politikus meliputi peristiwa mengharukan, menyentuh perasaan dan lain sebagainya dengan harapan dapat menarik simpati sebanyak-banyaknya dari konstituen. Meskipun peristiwa itu sudah dibuat diatur sedemikian rupa.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Nomor Urut Paslon Capres-Cawapres di Pilpres 2024. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya