Liputan6.com, Jakarta - Diperkenalkan di Geneva Motor Show 2014, Lamborghini Huracan akan digantikan pada 2024 oleh supercar berbasis Revuelto dengan mesin V8 twin-turbo hibrida plug-in hybrid. Namun hingga saat ini, Lamborghini harus memperbaiki beberapa Huracan karena masalah keamanan yang disebabkan konfigurasi perangkat lunak yang salah.
Dilansir autoevolution, Departemen Infrastruktur di Australia mencatat kendaraan tertentu yang diproduksi antara 2022 dan 2023 memerlukan reflash karena pengingat sabuk pengaman pengemudi dan indikator visual tidak akan aktif pada kecepatan di bawah 20 kilometer per jam.
Advertisement
Fungsionalitas sistem yang benar dijamin di atas 20 klik, yang berarti pengemudi akan diingatkan secara audio dan visual untuk memasang sabuk pengaman. Sebanyak 77 unit supercar bertenaga V10 ini ditarik untuk perbaikan atau recall di Negeri Kangguru, terdiri dari Huracan EVO, STO, dan Tecnica.
Pemilik diminta untuk menghubungi Layanan Pelanggan Lamborghini atau menghubungi Departemen Infrastruktur untuk informasi lebih lanjut. Departemen Infrastruktur juga telah menerbitkan daftar kendaraan yang terpengaruh oleh VIN.
Berbeda dengan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional di Amerika Serikat, regulator Australia tidak menyebutkan tanggal produksi untuk populasi yang terkena dampak. Sayangnya, mereka yang menerima pengiriman Lamborghini Huracan di Australia antara 2022 dan 2023 tidak dapat melakukan apa pun selain melihat daftar VIN yang dipublikasikan di situs web regulator.
Mobil Terbaru Lamborghini Bakal Adopsi Teknologi PHEV
Produsen supercar Lamborghini, telah merencanakan untuk melakukan peralihan terkait penggunaan mesin buas mereka. Dalam laporan terbarunya, pabrikan asal Italia tersebut akan menyematkan teknologi hybrid pada model terbarunya, seperti Lamborghini Urus dan penerus Huracan.
Adapun alasan peralihan tersebut dimaksudkan untuk tetap relevan dengan kondisi saat ini, di mana beberapa produsen otomotif mulai merubah fokus mereka ke elektrifikasi.
Dengan menyuntikkan teknologi hybrid untuk beberapa model terbaru, Lamborghini dipastikan bakal mengistirahatkan mesin V8 berkapasitas 4.0 liter Twin-Turbocharged yang begitu khas dengan brand tersebut.
Berbekal tekonologi PHEV ini, Lamborghini Urus nantinya akan memiliki tenaga yang lebih besar. Menurut perkiraan, besarannya bisa mencapai 670 tk dengan torsi puncak 1.000 Nm. Hasil tersebut mengalami peningkatan tenaga sebesar 13 tk dan 150 Nm dari model Urus Performante.
Untuk tetap memberikan kenikmatan berkendara kepada konsumennya, powertrain terbaru ini akan dikawinkan dengan transmisi dual-clutch delapan percepatan yang juga telah dipasang pada model Revuelto.
Seperti yang telah disebutkan di atas, penerus Lamborghini Huracan juga akan bertranformasi menjadi mobil hybrid, karena perusahaan telah memutuskan untuk tidak lagi menggendong mesin V10 5.2 liter.
Meski ini menjadi jembatan untuk menuju era elektrifikasi penuh, namun Stephan Winklemann tetap berpegang teguh bahwa pihaknya berkomitmen untuk memperkenalkan mobil pertama pertama mereka bertenaga baterai pada 2028 mendatang.
Advertisement