Liputan6.com, Jakarta - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom Indonesia percaya diri dapat terus mencatatkan kinerja positif pada masa mendatang.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom Indonesia Heri Supriadi menuturkan, grup Telkom selalu memiliki panduan performa perusahaan jangka menengah. Untuk 2024, TLKM memperkirakan dapat meraih pertumbuhan pendapatan di kisaran low to mid single digit. TLKM juga memproyeksikan margin labanya tetap bertahan di level 53 persen pada tahun depan.
Advertisement
"Kami masih memiliki pendapatan dari sektor legacy (layanan pesan dan suara) yang sedang dalam masa transisi menjadi pendapatan dari sektor digital, sehingga untuk saat ini kami masih dalam tahap pertumbuhan low to mid single digit,” kata dia dalam Public Expose 2023, Kamis (30/11/2023).
Bisnis digital akan menjadi penopang utama pendapatan perusahaan pada tahun depan. Selain itu, TLKM juga yakin segmen bisnis lain seperti data center dan enterprise akan terus tumbuh dan memberi kontribusi yang signifikan bagi perusahaan.
Manajemen Telkom Indonesia berusaha untuk investasi secara lebih efisien demi memperoleh pertumbuhan kinerja jangka panjang yang berkelanjutan. "Investasi yang efisien ini juga akan menjamin keunggulan kompetitif kami di industri telekomunikasi nasional,” kata Heri.
Telkom meraih pendapatan sebesar Rp 111,2 triliun hingga kuartal III 2023 atau tumbuh 2,2 persen year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Pendapatan TLKM didorong oleh pertumbuhan layanan data, internet, dan IT sebesar 4,8 YoY menjadi Rp 63,4 triliun. Hal ini seiring meningkatnya pendapatan Indihome dan transisi yang berlanjut dari bisnis legacy ke bisnis data.
Telkom Indonesia Raup Pendapatan Rp 111,23 Triliun hingga September 2023
Sebelumnya diberitakan, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mengumumkan laporan keuangan hingga akhir kuartal III 2023. Telkom Indonesia membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih hingga September 2023.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (1/11/2023), PT Telkom Indonesia Tbk meraup pendapatan Rp 111,23 triliun. Pendapatan naik 2,17 persen hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 108,87 triliun.
Telkom Indonesia mencatat kenaikan beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi naik menjadi Rp 28,86 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 27,16 triliun. Beban penyusutan dan amortisasi susut menjadi Rp 24,08 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 25,01 triliun.
Beban karyawan bertambah menjadi Rp 11,67 triliun hingga kuartal III 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 11,15 triliun. Beban umum dan administrasi naik menjadi Rp 4,52 triliun hingga akhir September 2023.
Pada periode sama tahun sebelumnya, beban umum dan administrasi sebesar Rp 4,4 triliun. Beban pemasaran susut menjadi Rp 2,58 triliun hingga September 2023 dari periode kuartal II 2022 sebesar Rp 2,77 triliun. Perseroan mencatat rugi kurs Rp 41 miliar hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 168 miliar.
Laba usaha naik 10,79 persen menjadi Rp 34,98 triliun hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 31,57 triliun. Perseroan mencatat laba periode berjalan sebesar Rp 25,38 triliun hingga akhir September 2023, naik 11,27 persen dari periode akhir September 2022 Rp 22,81 triliun.
Dengan melihat kondisi itu, PT Telkom Indonesia Tbk mencatat laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk bertambah 17,59 persen menjadi Rp 19,49 triliun hingga akhir September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 16,58 triliun.
Advertisement
Aset Perseroan
PT Telkom Indonesia Tbk mencatat laba per saham dasar sebesar 196,84 hingga September 2023 dari periode sama tahun sebelumnya 167,38.
Total ekuitas naik menjadi Rp 149,49 triliun hingga akhir September 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 149,26 triliun. Total liabilitas bertambah menjadi Rp 126,71 triliun hingga September 2023 dari periode Desember 2022 sebesar Rp 125,93 triliun.
Dengan demikian, aset bertambah menjadi Rp 276,21 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 275,19 triliun. Perseroan mencatat kas dan setara kas sebesar Rp 25,90 triliun hingga akhir kuartal III 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 31,94 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 1 November 2023, saham TLKM naik 3,72 persen ke posisi Rp 3.620 per saham. Saham TLKM dibuka naik 110 poin ke posisi Rp 3.600 per saham. Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 3.700 dan terendah Rp3.600 per saham.Total frekuensi perdagangan 15.571 kali dengan volume perdagangan 1.931.283 saham. Nilai transaksi Rp 700,4 miliar.
Telkom Indonesia Bidik 1 Juta Pelanggan Lewat FMC Telkomsel-IndiHome
Sebelumnya, emiten telekomunikasi pelat merah, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) atau Telkom membidik 1 juta pelanggan baru dari fixed mobile convergence (FMC) Telkomsel-IndiHome.
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan, pihaknya menargetkan penambahan jumlah pelanggan melalui FMC.
"Sampai saat ini pelanggan IndiHome itu ada 9,2 juta pelanggan. Dengan adanya FMC tentunya kami berharap tahun ini bisa lebih dari 1 juta pelanggan IndiHome bertambah lagi," kata Reza saat ditemui di Jakarta, Kamis (6/7/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Vice President Corporate Communication Telkom Indonesia Andri Herawan Sasoko mengatakan, perseroan optimistis dapat meningkatkan kinerja usai IndiHome dikelola Telkomsel.
"Diharapkan begitu karena IndiHome ke Telkomsel diharapkan revenuenya naik kemudian Telkom fokus B2B diharapkan membuat peluang-peluang baru capexnya bisa ditekan karena Indihome ke Telkomsel," kata Andri.
Sebagai informasi, paket gabungan terbaru dari Telkomsel IndiHome yang akan diluncurkan pada 21 Juli 2023.
Advertisement