Liputan6.com, Jakarta - Dalam era yang semakin digital, teknologi telah menjadi pendorong utama dalam perkembangan masyarakat dan ekonomi Indonesia. Namun, untuk menghadapi tantangan dan peluang di dunia digital, penting untuk memiliki pemahaman yang baik tentang literasi digital agar dapat berpartisipasi secara aktif dan merasakan manfaat langsung dari kemajuan teknologi digital.
Peruri sebagai perusahaan penjamin keaslian dan salah satu penyedia produk dan infrastruktur digital, berinisiasi menyelenggarakan “Digitalk: Digital Connect”, yaitu acara seminar digital dengan tema “UMKM Go Digital: Sekedar Tren atau Modal Sukses Masa Depan?” pada Selasa, 28 November 2023 yang bertempat di Creative Hall, M Bloc Space, Jakarta Selatan. Kegiatan ini sebagai bentuk nyata kepedulian Peruri memajukan perekonomian negara, khususnya bagi UMKM, juga sejalan dengan Program Gerakan Nasional Literasi Digital Indonesia.
Dalam acara ini Peruri bekerja sama dengan Big Alpha menghadirkan narasumber dari Shopee Indonesia, Sevenpreneurs, dan Jasa Marga. Acara ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada UMKM dalam memanfaatkan teknologi digital untuk mengelola bisnis yang lebih efektif, serta memberikan edukasi tentang potensi dan risiko yang terkait dari penggunaan teknologi digital. Selain itu, Peruri juga memperkenalkan layanan-layanan atau produk digitalnya yang dapat dioptimalkan oleh pelaku UMKM untuk mempermudah proses bisnis.
Baca Juga
Advertisement
Di era digital saat ini, konsumen semakin bergantung pada internet untuk membeli produk atau mencari informasi. Oleh karena itu, UMKM yang tidak memanfaatkan teknologi digital dapat kehilangan kesempatan untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saing. Salah satu keuntungan dari digitalisasi adalah memungkinkan UMKM untuk memperluas jangkauan pasar melalui pemasaran digital.
UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi operasional mereka. Contohnya, penggunaan tanda tangan dan stempel digital dapat memudahkan UMKM dalam mengelola dan mempercepat proses administrasi.
Teguh Prasetyo, Senior Account Management Peruri, menekankan tantangan yang dihadapi UMKM dalam era digitalisasi seperti kemauan belajar dan beradaptasi. Tantangan tersebut ialah kurangnya pengetahuan dan keahlian, keterbatasan sumber daya, dan masalah keamanan data.
“Oleh karena itu, UMKM harus mempersiapkan diri dengan baik dalam mengimplementasikan teknologi digital dan meningkatkan kemampuan mereka dalam memanfaatkannya secara optimal,” tuturnya.
Dalam persaingan universal, Peruri selaku BUMN memiliki keunggulan yang berfokus pada digitalisasi dengan statusnya yang sudah teruji sebagai Penyelenggara Sertifikasi Elektronik (PSrE).
“Saat ini kami memiliki layanan Peruri SHIELD yang dapat digunakan oleh para UMKM seperti tanda tangan digital, stempel digital dan meterai elektronik dalam satu platform untuk membantu proses administrasi UMKM yang lebih cepat dan efisien,” kata Teguh.
Ia menjelaskan, secara keseluruhan, teknologi digital dapat menjadi alat yang sangat efektif bagi UMKM untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar global. UMKM dapat memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan meningkatkan kualitas produk dan layanan.
Peruri menekankan bagaimana teknologi dan digitalisasi dapat menumbuhkan kepercayaan dan mendorong pertumbuhan UMKM. Semua ini mencerminkan pergeseran menuju ekonomi digital di Indonesia, di mana adopsi teknologi menjadi kunci untuk keberhasilan dan pertumbuhan bisnis, terutama di kalangan UMKM.
“Acara Digitalk merupakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Perusahaan sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) Nomor 4 yaitu menjamin kualitas pendidikan yang inklusif dan merata serta meningkatkan kesempatan belajar untuk semua,” kata Evan Septantyo, POH Kepala Biro Strategic Corporate Branding & TJSL Peruri.