Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Airlangga Hartarto menanggapi pernyataan Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut satu, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menyatakan bahwa Indonesia dalam ancaman bahaya dan kehancuran apabila pasangan AMIN (Anies-Muhaimin) tidak menang.
Menurut Airlangga, pemilihan umum (Pemilu) merupakan kontestasi politik lima tahunan sekali, sehingga menang maupun kalah merupakan hal yang biasa dan tak bakal berefek pada pemerintahan.
Advertisement
"Indonesia ini pemilu sudah setiap 5 tahun. Jadi menang kalah itu suatu hal yang biasa. Namun pemerintah jalan terus," kata Airlangga saat konferensi pers di DPP Partai Golkar, di Jalan Anggrek Neli Murni, Jakarta Barat, pada Kamis (30/11/2023) malam.
Airlangga mengatakan, regular election menjadi kunci stabilitas politik Indonesia. Airlangga kemudian bercerita saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri pertemuan KTT APEC dan G20.
Dia mengatakan, Indonesia diapresiasi sebagai negara demokrasi dan negara dengan penduduk paling banyak.
"Tetapi satu hal yang pasti yaitu setiap 5 tahun ada pemilu dan setiap pemimpin yang terpilih 70 persen, 80 persen melanjutkan program periode sebelumnya," ujar Airlangga Hartarto menandaskan.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB sekaligus Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar meminta kadernya untuk berusaha keras memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).
Kepada kadernya, Cak Imin ingin mereka memahami betul urgensi melakukan perubahan. Karena, kata dia, Indonesia akan dalam ancaman bahaya dan kehancuran apabila pasangan AMIN tidak menang.
"Keringat kalian jerih payah kalian, semangat kalian tidak akan pernah sia-sia. Karena apa? Karena yang disampaikan Mas Anies itu urgensi kebutuhan. Kalau kita tidak menang, Indonesia dalam ancaman bahaya dan kehancuran," ujar Cak Imin saat konsolidasi caleg PKB di Ancol, Jakarta, Rabu (29/11) malam.
Cak Imin Sebut Elektabilitas PKB Meningkat
Cak Imin mengungkap, berkat kerja kadernya, elektabilitas PKB meningkat dalam survei. Kerja keras itu harus diteruskan sampai titik darah penghabisan untuk memenangkan AMIN.
"Terima kasih kepada seluruh sahabat perjuangan semua telah bekerja keras semua telah menunjukkan dedikasi pengabdian dan kerja keras kalian sudah mulai kelihatan survei kita meningkat tajam," ujarnya.
"Terima kasih atas loyalitas dan kerja keras semua sahabat-sahabat di seluruh Indonesia. Dan teruskan itu semua sampai titik darah penghabisan untuk kemenangan AMIN," tegas wakil ketua DPR RI ini.
Cak Imin mengatakan, para caleg ini menjadi ujung tombak untuk mengambil suara masyarakat di pemilu. Ia mengajak kadernya untuk merebut suara sebanyak-banyaknya.
"Kalau dalam survei itu ada namanya fix voters, ada yang namanya swing voters. Saya ingin dari fix voters saja kita sudah cukup untuk menang. Dan itu artinya Anggota DPRD ini para caleg caleg kita mohon kita instruksikan kita wajibkan suara dapatkan sebanyak banyaknya," ujarnya.
"Satu suara yang kalian berikan tidak pernah saya dan PKB lupakan. Akan menjadi catatan perjuangan PKB untuk negeri yang kita cintai ini," pungkas Cak Imin.
Advertisement
TKN Prabowo-Gibran ke Cak Imin: Jangan Sombong!
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo - Gibran, Nusron Wahid angkat bicara menanggapi pernyataan Cawapres nomor urut 1 Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang menyebut Indonesia berada dalam ancaman bahaya dan kehancuran apabila pasangan Anies-Muhaimin ini tidak menang.
Menurut Nusron, sebagai umat manusia yang bertakwa kepada Tuhan, kita tidak boleh pongah dan sombong.
“Masya’allah, jangan sombong. Menurut Imam Gazali, menggantungkan baik buruknya manusia, hancur atau kokohnya manusia karena keakuannya, merupakan tindakan yang pongah dan kesombongan di hadapan Allah SWT," ujar Nusron Wahid kepada media di Jakarta, Kamiś (30/11/2023).
"Seharusnya pemimpin itu optimis ya, mengajak untuk membangun bersama Indonesia yang kita cintai. Bukan malah seperti itu," Nusron menambahkan.
Pemimpin Pilihan Tidak Boleh Sombong
Politikus Partai Golkar ini juga mengatakan, sifat sombong harus dihindari oleh pemimpin bangsa ini.
“Allah tidak akan menciptakan kehancuran suatu bangsa selama umat manusia yang menjadi penghuninya tidak sombong, siapapun yang menjadi pemimpinnya," tegas dia.
Menurut Nusron, para Capres dan Cawapres saat ini adalah orang-orang pilihan. Sehingga siapapun yang menjadi pemenang dalam pilpres nanti adalah pilihan terbaik yang jauh dari sifat sombong dan angkuh.
“Langit yang ditugaskan untuk menjaga kedamaian dan menjaga jagat dari kehancuran. Semoga Allah meridhoi, dan semoga kita semua, Pemimpin dan Rakyat Indonesia dijauhkan dari kesombongan,” tutupnya.
Advertisement