Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menguat terbatas pada perdagangan saham Jumat (1/12/2023). IHSG akan menguji area 7.120 jelang akhir pekan ini.
IHSG menguat 0,6 persen ke posisi 7.080 disertai dengan munculnya volume pembelian, pergerakannya pun masih berada di fase uptren pada penutupan perdagangan Kamis, 30 November 2023.
Advertisement
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini posisi IHSG masih diperkirakan berada pada akhir wave (i) dari wave (iii) sehingga penguatannya akan relatif terbatas untuk menguji area 7.120.
“Tetap waspadai akan koreksi dari IHSG yang akan membentuk wave (ii) dari wave (iii) ke rentang area 6.929-6.997 sebagai area koreksi terdekatnya,” ujar dia dalam catatannya.
Herditya prediksi, IHSG akan berada di level support 6.893,7.011 dan level resistance 7.100,7.128 pada perdagangan 1 Desember 2023.
Sementara itu, Analis PT RHB Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi menuturkan, IHSG terlihat melakukan rebound dengan membuat higher high (HH) level disertai volume. Ia mengatakan, meski berpeluang untuk melakukan koreksi teknikal, tetapi selama bertahan di atas garis moving average (MA) 5 harian berpeluang untuk kembali membuat HH level untuk melanjutkan fase bullish-nya.
“Namun, jika breakdown support garis MA5, berpeluang untuk menguji support garis MA20 sekaligus support bullish channel-nya,” ujar dia.
Wafi menuturkan, range pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 6.940-7.100.
Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi menguat terbatas. IHSG akan bergerak di level support dan resistance 7.050-7.090.
Rekomendasi Saham
Untuk rekomendasi saham hari ini, Wafi memilih saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).
Sementara itu, Herditya memilih saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Bank Jago Tbk (ARTO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan saham PT Petrosea Tbk (PTRO).
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:
1.PT Adaro Minerals Tbk (ADMR) - Buy on Weakness
Saham ADMR menguat 4,7% ke 1.325 disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, pergerakannya pun mampu berada di atas MA60.
"Saat ini, posisi ADMR diperkirakan berada pada bagian dari wave iii dari wave (c) dari wave [iii], sehingga ADMR masih berpeluang melanjutkan penguatannya," ujar Herditya.
Buy on Weakness: 1.255-1.300
Target Price: 1.370, 1.475
Stoploss: below 1.235
2.PT Bank Jago Tbk (ARTO) - Buy on Weakness
Saham ARTO terkoreksi ke 3.200 disertai dengan munculnya volume penjualan. Selama ARTO belum mampu menembus 3.330 sebagai resistancenya, posisi ARTO saat ini diperkirakan berada di awal wave (iv) dari wave [iii]. Hal tersebut berarti, ARTO masih rawan melanjutkan koreksinya terlebih dahulu.
Buy on Weakness: 2.900-3.170
Target Price: 3.440, 3.690
Stoploss: below 2.640
3. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) - Buy on Weakness
Saham MDKA menguat 2,8% ke 2.530 disertai oleh peningkatan volume pembelian, tetapi pergerakan MDKA masih tertahan oleh MA60.
"Kami perkirakan, posisi MDKA sedang berada di awal fase uptrendnya, dimana posisi MDKA sedang berada di awal wave v dari wave (i)," tutur dia.
Buy on Weakness: 2.470-2.510
Target Price: 2.630, 2.800
Stoploss: below 2.400
4.PT Petrosea Tbk (PTRO) - Buy on Weakness
Saham PTRO menguat 2,5% ke 4.070 disertai dengan munculnya volume pembelian, tetapi penguatannya masih tertahan MA200.
"Selama PTRO masih mampu berada di atas 3.850 sebagai stoplossnya, maka posisi PTRO saat ini diperkirakan sedang berada di awal wave [iii] dari wave C," ujar dia.
Buy on Weakness: 3.980-4.070
Target Price: 4.260, 4.420
Stoploss: below: 3.850
Advertisement
Penutupan IHSG pada 30 November 2023
Sebelumnya diberitakan, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham Kamis, (30/11/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang menghijau.
Mengutip data RTI, IHSG melonjak 0,63 persen ke posisi 7.080,74. Indeks saham LQ45 bertambah 0,62 persen ke posisi 930,03. Mayoritas indeks saham acuan menghijau.
IHSG sempat menyentuh posisi 7.100, tepatnya 7.109,60 yang merupakan level tertinggi. Sedangkan level terendah di posisi 7.038,88. Sebanyak 238 saham menguat dan 304 saham melemah. 216 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.332.247 kali dan volume perdagangan saham 32,4 miliar saham. Nilai transaksi Rp 25,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.505.
Investor asing melepas saham Rp 269,49 miliar. Sepanjang 2023, aksi jual saham oleh investor asing mencapai Rp 13,8 triliun.
Mayoritas sektor saham menghijau pada perdagangan Kamis pekan ini. Sektor saham infrastruktur memimpin penguatan dengan naik 5,61 persen. Sektor saham energi mendaki 0,23 persen, sektor saham nonsiklikal melesat 1,55 persen, sektor saham siklikal bertambah 0,78 persen.
Kemudian sektor saham kesehatan melambung 2,28 persen, sektor saham keuangan naik 0,43 persen, sektor saham teknologi melonjak 1,73 persen dan sektor saham transportasi menguat tipis 0,17 persen.
Bursa Saham Asia Pasifik pada 30 November 2023
Dikutip dari Antara, sebagian bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Kamis pekan ini. Indeks Nikkei 225 naik 165,69 poin atau 0,50 persen ke posisi 33.486,89. Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 49,44 poin atau 0,29 persen ke posisi 17.042,88.
Indeks Shanghai naik 7,98 poin atau 0,26 persen ke posisi 3.029,67. Indeks Singapura Strait Times mendaki 11,71 poin atau 0,38 persen ke posisi 3.072,99.
"Bursa Asia bergerak menguat seiring rilis data ekonomi Jepang dan China,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Kamis.
Indeks penjualan ritel Jepang meningkat 4,2 persen year on year (yoy) pada Oktober 2023, dan produksi industri Jepang meningkat 1,0 persen month to month (mtm) pada Oktober 2023, atau melampaui perkiraan pasar sebesar 0,8 persen (mtm), dan meningkat dari pertumbuhan 0,5 persen (mtm) pada bulan sebelumnya.
PMI manufaktur China masih di zona kontraksi, dimana PMI Manufaktur NBS China turun tipis menjadi 49,4 pada November 2023, dibandingkan 49,5 pada Oktober 2023, atau di bawah perkiraan yang sebesar 49,7. Namun demikian, pasar menilai adanya proses pemulihan ekonomi Jepang dan China, meskipun manufaktur melambat, namun itu memberikan pandangan akan aktivitas manufaktur masih tumbuh di tengah pengaruh eksternal di saat kondisi ekonomi global saat ini
Advertisement