Harga Cabai Rawit Menggila Sentuh Rp 100 Ribu per Kg, Ini Penyebabnya

Tercatat, harga cabai rawit merah sudah menyentuh Rp100.000 per kilogram (kg) di berbagai daerah.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 01 Des 2023, 11:20 WIB
Tercatat, harga cabai rawit merah sudah menyentuh Rp100.000 per kilogram (kg) di berbagai daerah. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) buka-bukaan mengungkap penyebab kenaikan harga komoditas cabai yang kian mencekik konsumen. Tercatat, harga cabai rawit merah sudah menyentuh Rp100.000 per kilogram (kg) di berbagai daerah.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud menyebut, kenaikan harga komoditas cabai merah maupun rawit dipengaruhi oleh tiga faktor. Pertama, faktor cuaca yang tidak menentu yang mempengaruhi produksi cabai.

"Faktor pertama (kenaikan cabai) pada November tahun ini karena cuaca yang tidak menentu," kata Edy dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Faktor kedua penyebab mahalnya harga harga pangan pedas tersebut adalah turunnya produksi cabai di sejumlah sentra wilayah. Alhasil, pasokan cabai menjadi berkurang.

Adapun faktor ketiga penyebab lonjakan harga cabai rawit adalah masalah distribusi.

Akibatnya sebaran komoditas cabai tidak merata dan menyebabkan terjadinya disparitas harga.

Inflasi Cabai

Edy mencatat, inflasi cabai merah tertinggi terjadi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Dia menyebut kenaikan harga cabai merah di wilayah tersebut akibat dampak dari kemarau panjang.

"Kenaikan cabai diduga petani cabe di Kabupaten Bulukumba itu tengah menghadapi dampak serius dari musim kemarau panjang sebagai fenomena apa El Nino," ungkap Edy.

Sementara inflasi tertinggi untuk komoditas cabai rawit terjadi di Sumenep, Madura. Eddy menyebut, lonjakan harga cabai di Sumenep akibat berkurangnya pasokan.

"Sumenep tercatat inflasi cabe rawit tertinggi akibat pasokan cabai rawit ke Sumenep kemudian yang menipis ini," pungkas Edy.

 


Harga Cabai Rawit Tembus Rp100 Ribu per Kg

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan tak menampik bahwa harga cabai di Jakarta masih mahal. (merdeka.com/Arie Basuki)

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi buka suara terkait penyebab kenaikan harga cabai rawit merah lebih dari Rp100.000 per kilogram (kg) di sejumlah daerah.

Arief menyebut, produksi semua jenis cabai memang tengah mengalami penurunan akibat El Nino.

Kondisi ini diperparah oleh sejumlah sentra produksi yang belum memasuki musim panen raya.

"Saat ini produksi semua jenis cabai memang tengah mengalami penurunan akibat El Nino dan saat ini belum memasuki panen raya," kata Arief dalam keterangannya di Jakarta, Ranu (8/11).

 


Harga Rata-Rata

Kenaikan harga cabai terjadi karena pasokan menurun akibat cuaca buruk sehingga hasil panen berkurang di sejumlah daerah penghasil cabai di Jawa Tengah. (merdeka.com/Arie Basuki)

Berdasarkan informasi dari pedagang, harga cabai rawit merah rata-rata di jual Rp 70.000 per kg di Pasar Induk Kramat Jati.

Sedangkan, harga cabai rawit di pasar tradisional atau pengecer dijual lebih tinggi sekitar Rp80.000 sampai Rp90.000 per kg.

"Bahkan di sejumlah daerah sudah tembus lebih dari Rp 100.000 per kilogram," ungkap Arief.

 

 

 

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya