OIKN Tandatangani MoU JSA dengan Pertamina NRE, Ini 3 Aspek Kuncinya

Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melakukan perjanjian studi bersama (joint study agreement/JSA).

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Des 2023, 14:44 WIB
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melakukan perjanjian studi bersama (joint study agreement/JSA) (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Liputan6.com, Jakarta - Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) melakukan perjanjian studi bersama (joint study agreement/JSA).

Isi perjanjian ini berkaitan soal solusi berbasis alam dan ekosistem (Nature and Ecosystem Based Solutions/NEBS).

Adapun kolaborasi Pertamina NRE dan OIKN ini mencakup tiga aspek kunci, yaitu iklim, komunitas, dan keanekaragaman hayati.

Pada aspek iklim berkaitan dengan proyek karbon yang antara lain meliputi pertaninan dan agroforestri, mitigasi dan pengendalian kebakaran hutan, hutan karbon birut, restorasi serta konservasi hutan.

Pada aspek komunitas meliputi pelibatan masyarakat local dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan, serta mendorong pengembangan sosial ekonomi di desa sekitar.

Upaya ini selaras dengan komitmen Pertamina NRE dan OIKN dalam mendukung inklusivitas serta pembangunan berkelanjutan. Sedangkan pada aspek keanekaragaman Hayati mencakup upaya konservasi dan peningkatan keanekaragaman hayati.

CEO Pertamina NRE Dannif Danusaputro dan Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri melakukan penandatangan tersebut di St.Regis Downtown Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (1/12/2023).

Dalam pemaparan Dannif Danusaputro, kolaborasi New & Renewable Energy (Pertamina NRE) dan Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) ini mendukung pembangunan IKN yang berkonsep kota modern, hijau, dan berkelanjutan.

Dannif Danusaputro juga menyebut kolaborasi ini selaras dengan semangatnya untuk mengawal transisi energi dan mendukung pencapaian target Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.

"Kolaborasi antara Pertamina NRE dan OIKN ini sangat positif, terutama terkait dampak yang akan dihasilkan terhadap iklim, masyarakat local, serta keanekaragaman hayati di IKN. Saya yakin Pertamina NRE dengan kompetensi yang dimiliki dapat berperan strategis dan mendukung IKN menjadi kota modern dan hijau yang selaras dengan pembangunan berkelanjutan," kata Dannif.

 


OIKN Sebut Kolaborasi Mampu Turunkan Emisi di Sektor FOLU

Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri menyebut bahwa OIKN juga menyambut baik kolaborasi dengan Pertamina NRE dalam upaya menurunkan emisi di sektor FOLU (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty).

Sementara itu, Deputi Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam OIKN Myrna Asnawati Safitri menyebut bahwa OIKN juga menyambut baik kolaborasi dengan Pertamina NRE dalam upaya menurunkan emisi di sektor Forestry and Other Land Use (FOLU).

"OIKN menyambut hangat kolaborasi dengan Pertamina NRE dalam upaya penurunan emisi di sektor Forestry and Other Land Use (FOLU), terutama melalui Nusantara Forest Carbon Project untuk mewujudkan Nusantara sebagai Net Zero City. Konsep ini pada dasarnya mempertahankan hutan yang masih ada dan mereforestasi hutan yg sudah rusak yang lokasinya berada di wilayah IKN,” ujar Myrna.

Berdasarkan hasil kajian preliminary yang dilakukan, inisiatif NEBS ini berpotensi menghasilkan kredit karbon sekitar 29 juta ton CO2e selama 30 tahun dari sekitar 148 ribu hektar luas area.

Sebelumnya, Pertamina NRE juga telah berkolaborasi dengan Perum Perhutani dalam mengembangkan proyek NEBS, di mana satu konsesi yang berlokasi di Kalimantan Utara telah dilakukan finalisasi studi kelayakan.

Implementasi NEBS memegang peranan strategis dalam Upaya pengendalian perubahan iklim. Di samping itu, NEBS, khususnya pendekatan reforestasi dan konservasi hutan, akan melindungi keanekaragaman Hayati, menyediakan lapangan pekerjaan, serta memperkuat ketahanan pangan bagi masyarakat lokal.


Otorita IKN Akan Luncurkan Dokumen RLDC di COP28 Dubai, Apa Itu?

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berkaitan dengan agenda OIKN di COP28, Kepala OIKN Bambang Susantono akan meluncurkan dokumen Nusantara's Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC) di Konferensi Perubahan Iklim atau COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada 3 Desember 2023.

Bambang Susantono menyebut bahwa dokumen RLDC merupakan sebuah strategi dalam implementasi kebijakan terkait perubahan iklim yang akan digunakan di IKN dengan tujuan untuk mencapai target Net Zero atau Emisi Nol Bersih.

RLDC juga merupakan dokumen bersifat lokal dimana berbagai kabupaten dan komunitas di wilayah ibu kota akan berpartisipasi penuh dalam pengambilan keputusan.

"Dokumen yang kita sebut sebagai Nusantara Net Zero Strategies 2045 atau yang secara resmi dinamakan Nusantara Regionally and Locally Determined Contribution (RLDC). Kami memang menetapkan dokumen Nusantara RLDC ini diluncurkan dalam acara COP28 yang dilaksanakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada pekan depan," kata Kepala OIKN Bambang Susantono dalam seminar terkait Net Zero Strategy di Jakarta, Jumat (24/11/2023).

"Saya kira ini adalah pencapaian yang cukup bersejarah tidak hanya bagi IKN Nusantara.

Dalam pemaparannya, Bambang Susantono menyebut bahwa OIKN memiliki sejumlah target yang akan dicapai:

  • Di bidang perubahan iklim, IKN Nusantara menjadi kota dengan Net Zero pada tahun 2045 (target nasional)
  • Menjadikannya sebagai kota model atau percontohan bagi dunia
  • Berkontribusi pada dunia secara global

Dokumen Bersejarah Bagi IKN dan Indonesia

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meninjau pembangunan infrastruktur kawasan IKN di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (25/10/2022). (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Bambang Susantono juga menyebut bahwa dokumen RLDC ini merupakan dokumen sejarah bagi Indonesia dalam urusan perubahan iklim.

"Ini mampu mengatasi permasalahan yang timbul secara bersama-sama," kata Bambang Susantono.

Nantinya OIKN akan hadir di COP28 Dubai, Uni Emirat Arab. COP28 adalah rapat tahunan PBB untuk membahas isu iklim. Tahun ini adalah pertemuan ke-28.

Para pemimpin dunia membahas cara membatasi dan mempersiapkan diri untuk perubahan iklim di masa depan. Presiden RI Joko Widodo sudah tiba di Dubai pada 30 November 2023 pukul 16.25 waktu setempat.

Infografis Konsep Future Smart Forest City di IKN Nusantara. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya