Hari Kedua di Dubai, Jokowi akan Hadiri Pembukaan WCAS COP28

Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerja hari kedua di Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Jumat, 1 Desember 2023.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Des 2023, 15:50 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidato secara virtual di Sidang Majelis Umum PBB, Rabu (22/9/2021). Jokowi menyebut potensi kekerasan dan marjinalisasi perempuan di Afghanistan, kemerdekaan Palestina, dan krisis politik Myanmar harus jadi fokus bersama. (UN Web TV via AP)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo melanjutkan kunjungan kerja hari kedua di Persatuan Emirat Arab (PEA) pada Jumat, 1 Desember 2023.

Mengawali agendanya, Presiden akan menuju Expo City Dubai, Dubai untuk menghadiri pembukaan World Climate Action Summit (WCAS) pada COP28 yang diselenggarakan Al Waha Theatre, Dubai Exhibition Center (DEC).

Dikutip dari keterangan tertulis sekretariat presiden, Jokowi akan menyampaikan pernyataan nasional dalam pertemuan WCAS COP28 tersebut.

Selanjutnya, Presiden Jokowi direncanakan mengikuti Leaders’ Event: Transforming Food Systems in the Face of Climate Change.

Di sela-sela kegiatan WCAS COP28 di Dubai, Jokowi akan melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre di Bilateral Room, DEC.

Sementara pada malam harinya, Jokowi dijadwalkan menghadiri Zayed Sustainability Prize di Al Wasl Plaza. Setelahnya, Presiden akan menghadiri jamuan makan malam yang digelar oleh Presiden PEA Mohammed bin Zayed dan Presiden Brazil Lula da Silva di Surreal Falls, Expo City Dubai.

Dalam rangkaian kegiatan WCAS COP28, Presiden akan didampingi oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury.


Menteri LHK Sebut Kepemimpinan Jokowi Ukir Warisan Iklim

Dalam satu dekade terakhir, Indonesia memiliki peran penting dalam mendukung negosiasi substansial dalam Conference of the Parties (COP) UNFCCC. Sejumlah langkah dan kebijakan monumental pun tercipta.

Sebut saja Rencana Operasional Forest and Other Land Uses (FOLU) Net Sink 2030, panduan untuk aksi iklim praktis di Indonesia, yang merupakan hasil diskusi pada COP26 di Glasgow dua tahun lalu.

“Pada COP28, prioritas kita adalah untuk menyoroti hasil-hasil utama dari aksi-aksi iklim yang kita lakukan, terutama dalam memastikan target-target iklim FOLU Net Sink 2030 Indonesia tetap berjalan sesuai rencana, sehingga kita dapat mempertahankan kendali dan memainkan peran yang menentukan dalam mencapai tujuan kita, yaitu peningkatan Net Zero Emission pada tahun 2060 atau lebih cepat,” kata Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya pada Pembukaan Paviliun Indonesia di COP28, Dubai, UEA, Kamis (30/11/2023).


Target Iklim

Menteri Siti juga menyampaikan hasil-hasil penting dari aksi-aksi perubahan iklim yang sedang diakukan Indonesia adalah di bawah kepemimpinan kuat Presiden Jokowi dengan program Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 merupakan salah satunya yang berkontribusi besar.

Target iklim FOLU Net Sink 2030 yang diluncurkan pada COP26, merupakan komitmen dan implementasi iklim dengan dasar hukum yang kuat. Regulasi tersebut ditandatangani oleh Presiden pada Oktober 2021.

“Target FOLU Net Sink 2030 ini lebih dari sekadar janji yang dibuat di atas kertas. Kita secara konsisten telah menunjukkannya melalui tindakan nyata di lapangan,” ujar Menteri Siti.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya