Gencatan Senjata dengan Hamas Gagal Diperpanjang, Israel Kembali Bombardir Jalur Gaza

Pejabat otoritas kesehatan di Gaza mengatakan serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 21 orang di Jalur Gaza dalam waktu kurang dari dua jam sejak dimulainya kembali operasi militer.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 01 Des 2023, 15:47 WIB
Kepadatan arus lalu lintas di Khan Yunis ketika warga Palestina bergegas ke daerah yang lebih aman setelah dimulainya kembali serangan udara Israel di Rafah, Jalur Gaza Selatan pada 1 Desember 2023. (MAHMUD HAMS/AFP)

Liputan6.com, Gaza - Batas waktu perpanjangan gencatan senjata antara Israel dan Hamas berlalu tanpa ada kesepakatan yang diumumkan.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) via platform X alias Twitter mengumumkan pihaknya melanjutkan perang melawan Hamas.

"Hamas melanggar operasional jeda, dan selain itu, melepaskan tembakan ke arah wilayah Israel. IDF melanjutkan pertempuran melawan organisasi teroris Hamas di Gaza," tulis IDF.

Sebelumnya, IDF menulis via Twitter, "Menyusul sirene yang terdengar di komunitas dekat Gaza, Pertahanan Udara IDF berhasil mencegat peluncuran dari Gaza."

Menurut kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu seperti dilansir Al Jazeera, Jumat (1/12/2023), pelanggaran yang dilakukan Hamas adalah tidak membebaskan semua sandera perempuan dan meluncurkan roket ke Israel.

IDF melaporkan terdengar banyak sirene pertanda serangan rudal di Israel selatan.

Mengutip laporan Al Jazeera sejumlah area yang menjadi sasaran serangan Israel sejauh ini termasuk kamp pengungsi Jabalia, kawasan al-Maghazi di Gaza tengah, dan Rafah di Gaza selatan.

"Saat ini suara ledakan akibat serangan Israel terdengar di selatan, daerah yang direkomendasikan oleh pemerintah Israel sebagai zona aman bagi warga sipil untuk mengungsi," demikian laporan Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera.

"Dalam satu jam terakhir, kami berada di bawah pengeboman besar-besaran Israel."


21 Warga Palestina di Gaza Tewas

Warga Palestina membawa sejumlah barang saat mengungsi ke daerah yang lebih aman menyusul dimulainya kembali serangan Israel ke Rafah di Jalur Gaza selatan pada 1 Desember 2023. (MAHMUD HAMS/AFP)

Pejabat otoritas kesehatan di Gaza mengatakan serangan udara Israel telah menewaskan sedikitnya 21 orang di Jalur Gaza dalam waktu kurang dari dua jam sejak dimulainya kembali operasi militer.

Rinciannya adalah dua orang tewas di Beit Lahia, Gaza Utara; tujuh orang tewas di Maghazi, Gaza tengah; satu orang di Khan Younis, Gaza Selatan; dua di Hamad, Gaza Selatan; dan sembilan di Rafah, Gaza Selatan.

Jurnalis Hind Khoudary melaporkan dari Khan Younis bahwa Israel telah meminta penduduk di lingkungan tertentu di Khan Younis untuk pergi sebelum kemungkinan terjadi serangan di daerah tersebut.

"Pasukan Israel menyebarkan selebaran kepada warga di Khan Younis yang meminta mereka mengungsi ke Rafah, namun mereka juga menargetkan Rafah," kata Khoudary.


Israel Targetkan Rumah Pelaku Penembakan di Yerusalem

Pasukan darat Israel memasuki Gaza pada akhir Oktober dan dengan cepat mengepung Kota Gaza, pemukiman utama di utara. (AP Photo/Victor R. Caivano)

Polisi Israel telah merilis video pasukannya bersiap menghancurkan rumah pelaku serangan penembakan pada Kamis (30/12) di Yerusalem Barat.

Video yang diunggah di Twitter menunjukkan pasukan keamanan Israel melakukan aktivitas pengukuran dan pemetaan di Distrik Sur Baher di Yerusalem Timur yang diduduki sebelum pembongkaran.

Tiga orang tewas dan terluka dalam penembakan yang dilakukan oleh dua pemuda Palestina di halte bus di Yerusalem Barat.

Tentara yang sedang tidak bertugas dan seorang warga sipil di tempat kejadian kemudian membunuh pelaku penembakan yang bersaudara.

Infografis Harapan Gencatan Senjata Israel-Hamas Lebih Permanen (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya