Liputan6.com, Jakarta - Pasar kripto dan Bitcoin kembali masuk ke zona hijau mengawali bulan Desember 2023. Kenaikan ini dipicu oleh sejumlah berita positif yang membuat aksi pembelian atau akumulasi melonjak dalam 24 jam terakhir.
Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur menjelaskan, berita positif datang dari MicroStrategy yang dilaporkan kembali membeli 16.130 Bitcoin, sehingga menambah total kepemilikan menjadi 174.530 Bitcoin dan keuntungan USD 1,29 miliar atau setara Rp 20 triliun (asumsi kurs Rp 15.541 per dolar AS) dari kepemilikan aset digital tersebut.
Advertisement
Selanjutnya, SEC resmi mengakui pengajuan aplikasi ETF Ethereum spot dari Fidelity Investments. SEC harus mengumumkan keputusannya setelah 240 hari.
"Situasi di pasar kripto yang tampaknya mendapat dorongan positif dari perubahan situasi makroekonomi di AS, kini menghadapi fase ketidakpastian,” kata Fyqieh dalam siaran pers, Sabtu (2/12/2023).
Fyqieh menambahkan, data PCE Price Index menunjukkan penurunan inflasi, yang umumnya dianggap baik untuk pasar kripto, ketidakpastian yang muncul dari komentar pejabat The Fed telah menciptakan suasana hati yang beragam di kalangan investor.
Harapan The Fed Tak Naikkan Suku Bunga
Pada satu sisi, ada harapan The Fed mungkin tidak akan menaikkan suku bunga lebih lanjut, mengingat indikasi penurunan inflasi ke level yang lebih manageable. Namun, pidato mendatang dari Ketua The Fed, Jerome Powell, sangat ditunggu-tunggu karena akan memberikan petunjuk lebih lanjut tentang arah kebijakan moneter AS.
“Investor kripto, yang sensitif terhadap perubahan suku bunga karena dampaknya terhadap likuiditas global, akan memperhatikan dengan seksama setiap petunjuk tentang kenaikan atau penurunan suku bunga di masa depan," ujar Fyqieh.
Perbedaan pendapat di antara pejabat The Fed menambah ketidakpastian. Sementara Deputi Gubernur Michelle Bowman menekankan perlunya kenaikan suku bunga untuk mencapai target inflasi, komentar dari Gubernur Christopher J. Waller menunjukkan kemungkinan penurunan suku bunga.
Dibayangi The Fed
Ini menciptakan lingkungan yang tidak menentu bagi pasar kripto, yang baru-baru ini merespons positif terhadap indikasi kebijakan moneter yang lebih longgar.
Dengan begitu, beberapa hari ke depan akan menjadi penting bagi pasar kripto. Pernyataan dari Powell dapat memberikan arah yang lebih jelas tentang masa depan pasar, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
"Hal ini juga dapat mempengaruhi strategi investasi kripto menjelang akhir 2023, saat banyak investor mencoba menilai prospek mereka di tengah dinamika ekonomi global yang berubah," pungkas Fyqieh.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Terungkap, Kripto Tron Digunakan sebagai Pendanaan Anggota Ilegal
Sebelumnya diberitakan, Jaringan kripto yang berkembang pesat bernama Tron kini dijadikan salah satu kripto untuk pendanaan anggota ilegal. Tron digunakan karena dianggap lebih cepat dan lebih murah dibandingkan saingannya yang lebih besar, Bitcoin. Tron telah melampaui saingannya dalam hal platform transfer kripto.
Dilansir dari Yahoo Finance, ditulis Rabu (29/11/2023), Analisis Reuters dengan tujuh pakar kejahatan keuangan dan spesialis investigasi blockchain mengenai penyitaan kripto yang diumumkan oleh layanan keamanan Israel sejak 2021 mencerminkan tren tersebut.
Untuk pertama kalinya Tron menunjukkan peningkatan tajam dalam penargetan dompet Tron dan penurunan penyitaan dompet Bitcoin.
"Sebelumnya adalah bitcoin dan sekarang data kami menunjukkan bahwa organisasi teroris ini cenderung semakin menyukai Tron,” kata CEO perusahaan analisis blockchain Merkle Science, Mriganka Pattnaik.
Merkle Science mengatakan pihaknya memperhitungkan lembaga penegak hukum di Amerika Serikat, Inggris dan Singapura sebagai kliennya.
Biro Nasional untuk Pembiayaan Teror Teror Israel (NBCTF), yang bertanggung jawab atas penyitaan tersebut, membekukan 143 dompet Tron antara Juli 2021 dan Oktober 2023 yang diyakini terkait dengan “organisasi teroris” atau digunakan untuk “kejahatan teror berat.
Juru bicara Tron, Hayward Wong, yang terdaftar di Kepulauan Virgin Inggris mengatakan semua teknologi secara teori dapat digunakan untuk kegiatan yang meragukan, mengutip contoh penggunaan dolar AS untuk pencucian uang.
Wong mengatakan Tron tidak memiliki kendali atas mereka yang menggunakan teknologinya dan tidak terkait dengan kelompok yang diidentifikasi oleh Israel.
Hampir dua pertiga dari penyitaan Tron yang dilakukan Israel 87 terjadi pada 2023, termasuk 39 dompet yang menurut Israel pada Juni adalah milik Hizbullah Lebanon, dan 26 dompet yang dikatakan pada Juli.
2 Platform Kripto Terkait Justin Sun Diretas, Kerugian Sentuh Rp 1,7 Triliun
Sebelumnya diberitakan, dua platform mata uang kripto yang terkait dengan pengusaha digital terkenal Justin Sun diretas dalam dua eksploitasi. Peretas telah mencuri sekitar USD 115 juta atau setara Rp 1,7 triliun (asumsi kurs Rp 15.558 per dolar AS) hingga saat ini.
Proyek yang ditargetkan termasuk pertukaran mata uang digital HTX, yang sebelumnya dikenal sebagai Huobi, di mana peretas menghabiskan mata uang kripto senilai sekitar USD 30 juta atau setara Rp 466,7 miliar.
HTX juga mengonfirmasi jembatan blockchain Heco Chain, juga diretas. Justin Sun, yang merupakan investor di HTX dan terkait dengan Heco Chain, membenarkan kejadian tersebut.
Jembatan blockchain menghubungkan jaringan yang berbeda untuk memungkinkan pertukaran dan pergerakan cepat berbagai mata uang kripto. Rantai ini terbukti rentan terhadap peretasan.
Perusahaan analisis pasar CryptoQuant menilai total cryptocurrency senilai USD 85,4 juta atau setara Rp 1,3 triliun telah dicuri dari Heco Chain. Sebagian besar berdenominasi stablecoin USDT dan Ether.
"Kami telah menerapkan langkah-langkah mendesak untuk melindungi aset pengguna,” kata HTX dalam pernyataan, dikutip dari CNBC, Jumat (24/11/2023)
Pertukaran tersebut untuk sementara menangguhkan layanan penyetoran dan penarikan di HTX dan Heco Chain sebagai tindakan pencegahan. Perusahaan juga mengatakan mereka akan mengkompensasi sepenuhnya segala kerugian yang timbul akibat serangan dompet panas. Dompet panas mengacu pada dompet mata uang kripto yang terhubung ke internet.
Advertisement
Hasil Studi: CBDC Jadi Ancaman terhadap Stabilitas Keuangan di Nigeria
Sebelumnya diberitakan, menurut studi baru Bank Sentral Nigeria (CBN), mata uang digital bank sentral (CBDC) milik Nigeria, e-naira yang telah berusia hampir dua tahun di negara itu menimbulkan risiko terhadap stabilitas keuangan.
Dilansir dari Bitcoin.com, Rabu (4/10/2023), hal ini terlepas dari fakta mata uang digital tersebut berpotensi membantu meningkatkan tingkat inklusi keuangan Nigeria dari 64,1 persen yang tercatat pada 2021 menjadi target 95,0 persen pada 2024.
Diluncurkan pada akhir Oktober 2021, e-naira yang diperjuangkan oleh mantan gubernur CBN Godwin Emefiele, belum diterima secara luas oleh masyarakat Nigeria.
Banyak pengamat berpendapat jumlah unduhan dibandingkan dengan 130 juta lebih orang dewasa di Nigeria mungkin merupakan indikasi tanggapan masyarakat yang kurang hangat terhadap peluncuran CBDC.
Namun, penolakan masyarakat Nigeria terhadap e-naira tidak menghentikan CBN untuk mempromosikannya atau menawarkan insentif kepada calon pengguna.
Risiko Stabilitas Sistem Perbankan
Terlepas manfaat dari CBDC, CBN menyatakan dalam laporannya konversi simpanan bank ke e-naira dapat menimbulkan risiko terhadap stabilitas sistem perbankan. Untuk mendukung argumen ini, laporan tersebut menunjukkan jumlah konversi deposito bank sejak diperkenalkannya CBDC.
Menurut bank sentral, e-naira juga dapat berdampak negatif terhadap profitabilitas bank secara keseluruhan melalui berkurangnya pendapatan non-bunga. CBDC juga disertai dengan peningkatan risiko serangan siber, kata laporan CBN.