Muasal Miras Oplosan yang Tewaskan 2 Napi Lapas Klas IIA Serang

Sebanyak 15 napi Lapas Klas IIA Serang menenggak miras oplosan. Mereka mendapatkannya dari hand sanitizer dengan kandungan alkohol 70 persen yang di campur dengan minuman bersoda.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 03 Des 2023, 00:00 WIB
Ilustrasi miras oplosan (Liputan6.com/Nafisco)

Liputan6.com, Serang - Syahdan, sebanyak 15 napi Lapas Klas IIA Serang menenggak miras oplosan. Mereka mendapatkannya dari hand sanitizer dengan kandungan alkohol 70 persen yang dicampur dengan minuman bersoda.

Akibatnya, dua orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) harus meregang nyawa usai menenggak miras oplosan.

"Kurang lebih hampir 15 orang. Mereka meminum minuman yang di campur dari alkohol atau hand sanitizer yang mengandung alkohol 70 persen, dicampur dengan minuman bersoda," ujar Fajar Nur Cahyono, Kepala Lapas Klas IIA Serang, Jumat, (01/12/2023).

Fajar menjelaskan bahwa hand sanitizer dicuri oleh tamping atau tahanan pendamping di dalam Lapas Klas IIA Serang. Hand sanitizer itu diambil dari klinik yang ada di dalam lapas secara diam-diam.

"Mereka yang mencuri, kan ada handsanitizer yang ditembok, ruang perawatan, mereka nyuri tuh," terangnya.

 


Mata Napi Sakit Usai Tenggak Hand Sanitizer

Peristiwa itu terjadi pada Senin, 27 November 2023. Awal mulanya, BY merasa sakit kemudian dilaporkan ke petugas jaga sekitar pukul 06.15 wib. Kemudian dia dibawa ke klinik lapas.

Karena tidak kunjung membaik, napi itu dirujuk ke RSUD Banten sekitar pukul 07.00 wib. Nyawanya tidak tertolong dan tewas sekitar pukul 11.14 wib, usai mendapatkan perawatan intensif.

Begitupun BP, dia merasa sakit dan dibawa ke klinik lapas sekitar pukul 11.00 wib. Selanjutnya pukul 13.33 wih di rujuk ke RSUD Banten. Usai mendapatkan perawatan medis, napi itupun meregang nyawa sekitar pukul 15.20 wib.

Kini, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) lainnya masih mendapatkan perawatan intensif di dalam Lapas Klas IIA Serang.

"Kemudian yang lain, kurang lebih tidak mengeluh sakit. Mereka masih di dalam lapas kurang lebih ada sekitar 8 orang kondisi membaik. Artinya tetap kami dengan pelayanan maksimal, dengan memberikan vitamin bubur, susu kepada mereka," ujarnya.

Kini, masih ada satu WBP yang masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, karena mengeluh sakit di bola matanya, usai menenggak hand sanitizer bercampur minuman soda itu. Dia dibawa ke rumah sakit sejak Kamis, 30 November 2023.

"Namun kemarin dari yang sehat itu, ada keluhan lagi terkait mata. Makannya kami bawa lagi ke rumah sakit," tuturnya.


Simak Video Pilihan Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya