Mitratel Bakal Tetap Gencar Akuisisi pada 2024

Manajemen PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menyatakan, momentum Pemilu 2024 juga diyakini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha perseroan.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 01 Des 2023, 19:38 WIB
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berkomitmen untuk bisa mencapai pertumbuhan kinerja dua digit hingga 2025. (Foto: Mitratel).

Liputan6.com, Jakarta - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel berkomitmen untuk bisa mencapai pertumbuhan kinerja dua digit hingga 2025. Untuk itu, Mitratel terus menjajaki peluang untuk menggejot akuisisi. 

Direktur Investasi dan Sekretaris Perusahaan Dayamitra Telekomunikasi Hendra Purnama menuturkan, guna memenuhi target pertumbuhan dua digit hingga 2025, Mitratel tetap mengandalkan strategi yang relatif sama yakni mendorong pengembangan bisnis secara organik dan anorganik atau melalui akuisisi.

Hanya saja, Mitratel belum menjelaskan secara rinci terkait rencana akuisisi yang dimaksud pada tahun depan dan berikutnya. Namun, Mitratel akan memaksimalkan setiap infrastruktur telekomunikasi yang dimiliki perusahaan.

"Kami memiliki produk yang sudah berkembang saat ini, mulai dari fiber optik, power access service, dan nanti mungkin juga produk lainnya," ujar dia saat ditemui di Jakarta, Jumat (1/12/2023).

Di samping itu, momentum Pemilu 2024 juga diyakini tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kelangsungan usaha Mitratel. Ini mengingat, Mitratel memiliki kontrak-kontrak kerja sama dengan pelanggan dalam jangka panjang yang tidak terpengaruh oleh dinamika politik nasional.

"Rencana bisnis kami banyak di 2024 dan tidak terpengaruh Pemilu," imbuhnya. 

Sementara itu, ia menuturkan, dengan adanya pergantian susunan Dewan Komisaris juga diyakini akan memperkuat sinergi di dalam internal manajemen Mitratel. Ini akan memudahkan Mitratel dalam berupaya meraih kinerja operasional dan keuangan yang lebih baik pada masa mendatang.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 1 Desember 2023, saham MTEL melemah 0,69 persen ke posisi Rp 715 per saham. Saham MTEL dibuka stagnan Rp 720. Saham MTEL berada di level tertinggi Rp 725 dan terendah Rp 715 per saham. Total frekuensi perdagangan 5.446 kali dengan volume perdagangan 626.435 saham. Nilai transaksi Rp 45 miliar.


Mitratel Akuisisi 803 Menara Senilai Rp 1,75 Triliun

Telkom lewat Mitratel yang menargetkan pembangunan 6.000 menara operator jaringan komunikasi dalam tiga tahun kedepan.

Sebelumnya diberitakan, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) mengakuisisi sebanyak 803 menara milik PT Gametraco Tunggal senilai Rp1,75 triliun. Aksi korporasi akuisisi ini membuat jumlah  tenant Mitratel bertambah 1.327 penyewa.

Dari 803 menara yang diakuisisi ini, sebanyak 562 menara atau 70% berada di luar Pulau Jawa. Sedangkan 30% sisanya atau sebanyak 241 menara berlokasi di Pulau Jawa. Komposisi tambahan aset ini menegaskan komitmen MTEL untuk menjadi mitra strategis industri operator telekomunikasi dalam menggelar ekspansi ke seluruh negeri.

“Memperluas pangsa pasar ke luar Pulau Jawa telah menjadi agenda strategis sejumlah perusahaan operator telekomunikasi. Ekspansi tersebut sejalan dengan meningkatnya kebutuhan internet di berbagai daerah seiring meratanya pertumbuhan ekonomi. Sebagai pemain utama di bisnis ini dan bagian dari BUMN, tentu kami harus berada di garda terdepan dalam membantu ekspansi mereka,”kata Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko di Jakarta, Kamis (30/11/2023).

Atas dasar itu, Theodorus Ardi Hartoko melanjutkan, perseroan akan terus menambah aset, baik berupa menara maupun fiber optik. Termasuk mengakuisisi aset yang dilepas (divestasi) operator telekomunikasi.

 


Menara Bertambah

Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, pada akhir September 2023, MTEL juga telah menuntaskan pembelian puluhan menara yang mayoritas berlokasi di PulauSumatera.

“Kami meyakini bahwa lanskap bisnis industri telekomunikasi ke depan akan ditandai dengan divestasi menara dan fiber optik milik industri MNO. Mereka melakukan itu karena ingin lebih fokus pada inovasi produk yang memberikan nilai tambah (added value) dan pemenuhan kebutuhan konsumen. Perubahan ini tentu menjadi peluang bagi Mitratel untuk menjadi partner strategis dan tumbuh bersama mereka,” kataTeddy, sapaan akrab Theodorus.

Pada laporan kinerja kuartal III-2023, MTEL mencatatkan kepemilikan 37.091 menara, bertambah 5,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 35.051 menara.

Sementara jumlah kolokasi melonjak 21% menjadi 18.613 dari sebelumnya 15.339 kolokasi (yoy). Mitratel juga berhasil memperpanjang serat optik dari sebelumnya hanya 5.872 Km menjadi 29.042Km.

Teddy menjelaskan pembelian 803 menara ini bernilai strategis bukan hanya karena posisinya yang mayoritas berada di luar pulau jawa. Yang tidak kalah penting, ada tambahan 1.327 tenant baru yang menjadi bagian dari menara tersebut. “Selain menguatkan Mitratel sebagai tower provider yang menjangkau seluruh wilayah Indonesia, akuisisi ini juga meningkatkan tenancyratio, ”kataTeddy.


RUPSLB Mitratel

RUPSLB PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel, Jumat (1/12/2023). (Foto: Liputan6.com/Elga N)

Sebelumnya diberitakan, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel telah resmi menyetujui pengunduran diri dari Rico Usthavia Frans dan Henry Yosodiningrat selaku Komisaris Perseroan. 

Keputusan tersebut sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada Jumat, 1 Desember 2023. 

Mitratel menerima pengajuan surat pengunduran diri Rico Usthavia Frans dari jabatannya sebagai Komisaris Utama pada 14 September 2023 dan Henry Yosodiningrat dari jabatannya sebagai Komisaris pada 28 November 2023.

Direktur Investasi dan Sekretaris Perusahaan Mitratel Hendra Purnama menuturkan, dalam agenda tersebut menyetujui pengunduran diri dari Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen Rico Usthavia Frans dan menyetujui pengunduran diri dari Henry Yosodiningrat sebagai Komisaris. 

"Kemudian, dalam agenda ini kami juga mengangkat Gunawan Susanto sebagai Komisaris Independen dan Mira Tayyiba sebagai Komisaris,” kata Hendra usai agenda RUPSLB, Jumat (1/12/2023). 

Dengan persetujuan RUPSLB, maka komposisi dewan komisaris Mitratel saat ini adalah sebagai berikut:

  • Komisaris Utama Mitratel : Yusuf Wibisono
  • Komisaris : Herlan Wijanarko
  • Komisaris : Mira Tayyiba
  • Komisaris Independen : Gunawan Susanto
  • Komisaris Independen : M. Ridwan Rizqi Ramadhani Nasution

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya